Writer: Fatima - Kamis, 30 Oktober 2025
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merancang langkah strategis untuk menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat menjelang akhir tahun.
Fokus utama kebijakan tersebut mencakup peningkatan standar keselamatan dan keamanan penerbangan, termasuk antisipasi terhadap kondisi darurat melalui penyempurnaan prosedur operasi standar (SOP), serta penguatan sarana dan prasarana di bandara.
Kemenhub juga memastikan kesiapan sumber daya manusia (SDM) seperti teknisi, kru pesawat, dan petugas lapangan agar seluruh operasional berjalan lancar.
Koordinasi lintas kementerian dan lembaga diperkuat untuk menjaga efektivitas pengawasan serta memastikan regulasi dijalankan dengan baik.
Menghadapi potensi cuaca ekstrem di musim liburan, Kemenhub menyiapkan langkah antisipatif agar penerbangan tetap aman dan terkendali.
Peningkatan kualitas pelayanan penumpang menjadi perhatian serius, dengan seluruh direktorat teknis melakukan pengawasan langsung terhadap maskapai.
Dudy Purwagandhi juga menekankan pentingnya optimalisasi layanan ground handling, yaitu penanganan pesawat di darat sebelum, selama, dan setelah penerbangan.
Baca Juga: Masa Tunggu Haji Makin Panjang Hingga 26 Tahun, Berikut Daftar Kuota per Provinsi
Tambahan Jadwal dan Peningkatan Kapasitas Penerbangan
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pemerintah menyiapkan langkah penambahan jadwal penerbangan (extra flight) serta peningkatan kapasitas pesawat dengan tipe yang lebih besar.
Langkah ini bertujuan agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan tiket dan untuk mencegah kenaikan harga secara berlebihan.
Bertambahnya jadwal penerbangan, ketersediaan kursi dapat lebih merata di berbagai rute populer selama liburan Nataru.
Tiket Ekonomi Lebih Terjangkau
Kementerian Perhubungan memastikan adanya penurunan tarif tiket pesawat domestik kelas ekonomi untuk periode penerbangan 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026, dengan masa pembelian mulai 22 Oktober 2025 hingga 10 Januari 2026. "Kebijakan ini kami ambil agar konektivitas antarwilayah tetap terjaga dan mobilitas masyarakat bisa berjalan lancar dengan biaya yang lebih terjangkau,†ujar Dudy, dikutip dari Republika, Kamis (30/10/2025). Penurunan harga tiket ini diharapkan dapat mendorong minat masyarakat untuk bepergian serta membantu pemerataan ekonomi di berbagai daerah melalui peningkatan aktivitas transportasi udara.Menhub Dudy berharap agar seluruh kebijakan dan strategi yang telah dirancang dalam menghadapi masa liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) dapat dijalankan secara konsisten oleh Garuda Indonesia maupun maskapai penerbangan lainnya.
Dudy menegaskan, keberhasilan penyelenggaraan layanan transportasi udara selama periode Nataru sangat bergantung pada kerja sama yang solid antara pemerintah, pihak maskapai, dan pengelola bandara.
Sinergi tersebut menjadi kunci agar operasional penerbangan berjalan lancar, aman, dan mampu memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat luas.