FYP
Media
Memuat Halaman...
0%
Gaya Hidup yang Baik Terbukti Mampu Mengalahkan Risiko Dia es Turunan

News

Gaya Hidup yang Baik Terbukti Mampu Mengalahkan Risiko Dia es Turunan

Writer: Raodatul - Sabtu, 15 November 2025

Gaya Hidup yang Baik Terbukti Mampu Mengalahkan Risiko Dia es Turunan
Sumber gambar: Ilustrasi Cek Tingkat Diabetes/Freepik

FYPMedia.id - “Kalau orang tua saya kena diabetes, berarti saya pasti kena juga dong?”
Pertanyaan sederhana ini sering muncul dalam percakapan sehari-hari, namun menyimpan ketakutan besar bagi banyak orang. 

Sebagian merasa masa depan kesehatannya sudah “tertulis” sejak lahir. Namun, apakah benar faktor keturunan adalah penentu utama risiko diabetes?

Faktanya, jawaban tersebut jauh lebih kompleks, dan sekaligus memberikan harapan besar bagi siapa pun yang khawatir akan penyakit ini.

Keturunan Memang Berperan, Tetapi Tidak Menentukan Segalanya

Sejumlah penelitian memang menyebut bahwa risiko diabetes tipe 2 lebih tinggi pada individu dengan riwayat keluarga. Hal ini tidak bisa dibantah. Salah satu temuan yang sering dikutip berasal dari jurnal Diabetes, yang menyatakan bahwa risiko diabetes tipe 2 dapat meningkat hingga tiga kali lipat ketika salah satu orang tua memiliki diabetes. Bahkan, jika kedua orang tua mengidapnya, potensi tersebut bisa melonjak hingga enam kali lipat.

Artinya, genetik memang memiliki kontribusi nyata terhadap kerentanan seseorang. Namun, penting untuk dipahami: gen bukan takdir.

Para ahli kesehatan sepakat bahwa meskipun faktor bawaan dapat meningkatkan peluang, penyebab terbesar diabetes tipe 2 justru berasal dari pola hidup sehari-hari. Bahkan, gaya hidup terbukti memiliki kekuatan untuk “menonaktifkan” risiko genetik tersebut.

Studi klinis besar seperti Diabetes Prevention Program menunjukkan bahwa intervensi gaya hidup intensif, meliputi penurunan berat badan sebesar 5-10% dan rutin berolahraga minimal 150 menit per minggu, dapat mengurangi risiko perkembangan DMT2 hingga 58%

Inilah fakta mengejutkan dan sekaligus menguatkan harapan: Lebih dari 90% kasus diabetes tipe 2 sebenarnya dapat dicegah.

Pencegahan ini bukan melalui obat mahal atau prosedur rumit, melainkan melalui perubahan sederhana dalam kebiasaan sehari-hari, seperti:

  • Mengatur pola makan yang lebih sehat dan rendah gula sederhana
  • Berolahraga minimal 30 menit setiap hari
  • Menjaga berat badan tetap dalam batas normal
  • Menghindari kebiasaan merokok

Perubahan kecil tersebut memberikan dampak besar dalam jangka panjang.

Baca Juga: 10 Manfaat Daun Bidara untuk Kesehatan, Bantu Atasi Diabetes Hingga Kurangi Stres

Studi 550.000 Partisipan: Gaya Hidup Baik Menurunkan Risiko hingga 57%

Penelitian skala besar yang mencakup lebih dari 550.000 orang di Asia memberikan bukti paling tegas tentang pentingnya gaya hidup. Studi ini mengamati kombinasi antara risiko genetik dan kebiasaan hidup para peserta.

Hasilnya sangat jelas: Mereka yang memiliki risiko genetik tinggi namun menjalani gaya hidup sehat, aktif bergerak, tidak merokok, menjaga berat badan, dan menerapkan pola makan seimbang, terbukti memiliki risiko diabetes tipe 2 yang 57% lebih rendah dibandingkan mereka yang menjalankan hidup tidak sehat.

Dengan kata lain, meskipun membawa “bekal genetik buruk”, seseorang masih bisa melawan risiko tersebut melalui pilihan gaya hidup yang lebih baik.

Sebaliknya, individu yang aktif secara fisik, makan sembarangan, atau mengalami kelebihan berat badan tetap berisiko tinggi mengalami diabetes—meski tidak memiliki riwayat keturunan apa pun.

Kesimpulan Penting: Gen Bisa Diwariskan, Kebiasaan Bisa Dipilih

Konklusi dari berbagai studi di atas sangat kuat:

  • Keturunan memengaruhi, tetapi bukan penentu
  • Gaya hidup justru memegang peranan terbesar
  • Pola hidup sehat dapat mematahkan risiko genetik

“Artinya, gen boleh diwariskan, tapi kebiasaan bisa dipilih. Dan pilihan itulah yang menentukan arah hidup kita.”

Pernyataan ini menegaskan bahwa kendali atas kesehatan sesungguhnya berada di tangan masing-masing individu.

Daripada Khawatir, Mulailah Mengambil Kendali atas Kesehatan

Kecemasan tidak membuat seseorang terlindungi dari diabetes. Sebaliknya, langkah-langkah preventif sederhana justru jauh lebih efektif. Beberapa di antaranya:

1. Kurangi konsumsi gula dan minuman manis

Gula berlebih adalah salah satu kontributor terbesar meningkatnya kadar glukosa darah. Menggantinya dengan pemanis rendah kalori dapat menjadi langkah pertama yang mudah.

2. Tingkatkan aktivitas fisik harian

Bergerak minimal 30 menit sehari, berjalan, bersepeda, atau olahraga ringan—sudah cukup memberikan perbaikan signifikan pada sensitivitas insulin.

3. Jaga berat badan tetap stabil

Penurunan berat badan bahkan hanya 5–7% saja sudah dapat mengurangi risiko diabetes secara drastis.

4. Perbaiki pola makan

Fokus pada:

  • Sayur dan buah
  • Karbohidrat kompleks
  • Protein tanpa lemak
  • Lemak sehat

5. Berhenti merokok

Nikotin berkontribusi pada resistensi insulin dan meningkatkan risiko penyakit kronis.

Langkah Kecil yang Berdampak Besar

Dalam teks asli, terdapat saran konkret mengenai penggantian gula meja:

Langkah kecil bisa berdampak besar – seperti mengganti gula pasir dengan Tropicana Slim Sweetener Diabtx, gula nol kalori yang aman untuk gula darah, dengan mineral alami kromium yang berperan membantu kerja hormon insulin untuk mendukung kontrol gula darah.

Bagi banyak orang, penggantian manis pada makanan atau minuman menjadi alternatif rendah kalori merupakan langkah termudah untuk memulai kehidupan yang lebih sehat.

Perubahan kecil seperti ini mungkin terdengar sepele, namun memiliki pengaruh besar pada kadar gula harian—yang pada akhirnya menentukan risiko diabetes jangka panjang.

Baca Juga: 4 Khasiat Pare yang Ampuh Atasi Diabetes & Kolesterol, Wajib Tahu!

Mengubah Gaya Hidup: Perjuangan Seumur Hidup, Bukan Sekedar Program Singkat

Salah satu kesalahan umum adalah menganggap pola hidup sehat sebagai program jangka pendek. Padahal, untuk mencegah diabetes dan menjaga tubuh tetap dalam kondisi optimal, perubahan ini harus menjadi gaya hidup, bukan sekadar “proyek sesaat”.

Penting untuk membangun kebiasaan yang konsisten, seperti:

  • Memilih makanan lebih sehat setiap hari
  • Mengatur pola makan—bukan menjalankan diet ketat yang sulit dipertahankan
  • Menjadwalkan aktivitas fisik ke dalam rutinitas mingguan
  • Menghindari stres berlebih
  • Tidur cukup dan teratur

Saat semua kebiasaan ini berjalan konsisten, risiko diabetes turun secara drastis, meskipun seseorang memiliki faktor keturunan.

Mengapa Banyak Orang Tetap Menganggap Keturunan Sebagai Penentu?

Ada beberapa alasan umum:

  1. Kurangnya edukasi kesehatan: Banyak orang hanya mendengar bahwa "diabetes itu menurun" tanpa penjelasan lengkap.
  2. Contoh langsung di keluarga: Ketika orang tua atau kakek-nenek mengalami diabetes, anak cenderung menyimpulkan hal itu sebagai takdir.
  3. Faktor lingkungan keluarga: Gaya hidup dan pola makan dalam keluarga sering serupa, sehingga sulit membedakan mana yang genetik dan mana yang kebiasaan.
  4. Mitos turun-temurun: Keyakinan seperti “sudah garis keturunan” sering dijadikan pembenaran tanpa dasar ilmiah.

Penutup: Pilihan Hari Ini Menentukan Kesehatan Masa Depan

Diabetes bukanlah takdir yang tak bisa dihindari. Kombinasi pengetahuan, tindakan, dan kebiasaan baru dapat mengubah risiko secara signifikan. 

Apa pun riwayat keluarga Anda, keputusan terbaik adalah mulai membuat perubahan hari ini, meskipun kecil.

Satu langkah sederhana, satu perubahan kecil, satu kebiasaan baru… bisa menjadi titik balik kesehatan untuk jangka panjang.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait.

Mau Diskusi Project Baru?

Contact Us