FYP
Media
Memuat Halaman...
0%
75.000 Ekstasi Dibuang dari Mobil Kecelakaan di Tol Lampung: 3 Fakta Mengejutkan Terungkap

News

75.000 Ekstasi Dibuang dari Mobil Kecelakaan di Tol Lampung: 3 Fakta Mengejutkan Terungkap

Writer: Raodatul - Sabtu, 22 November 2025 08:00:00

75.000 Ekstasi Dibuang dari Mobil Kecelakaan di Tol Lampung: 3 Fakta Mengejutkan Terungkap
Sumber gambar: Temuan Ekstasi pada Laka Lantas di Tol Lampung/Tribun-Lampung/Bayu Saputra

FYPMedia.id  — Sebuah peristiwa dramatis di Jalan Tol Sumatera jalur B Terbanggi–Bakauheni Km 136 pada Kamis (20/11/2025) memunculkan temuan mengejutkan: puluhan ribu butir pil ekstasi diduga dibuang dari sebuah mobil SUV setelah mengalami kecelakaan. 

Kasus ini sontak memicu perhatian publik nasional karena melibatkan jumlah narkoba dalam skala besar, mobil tanpa pengemudi, serta dugaan pelarian terencana.

Peristiwa yang awalnya hanya kecelakaan tunggal itu berubah menjadi pengungkapan penyelundupan narkoba terbesar di Lampung dalam beberapa bulan terakhir. 

Polisi kini memburu pengemudi misterius mobil Nissan X-Trail D 1160 UN yang diduga kuat terkait jaringan peredaran narkotika.

Kecelakaan Mencurigakan Berujung Temuan Narkoba Besar

Temuan ini bermula dari laporan personel TNI yang kebetulan melintas dan menyaksikan langsung kecelakaan tersebut. Anggota Koramil 411-11/Terbanggi Besar, Sertu Eko Wahyudi, menjadi orang pertama yang melihat mobil SUV hitam itu dalam kondisi ringsek di pinggir jalan tol.

“Saat memeriksa kendaraan, Sertu Eko Wahyudi dan Serda Juntak melakukan penyisiran pula di sekitar area kecelakaan dan menemukan enam tas yang disinyalir dibuang ke bawah jembatan Tol Karang Endah,” ungkap Dandim 0411/KM Letkol Inf Noval Darmawan.

Kecurigaan muncul karena mobil tersebut kosong tanpa pengemudi maupun penumpang, meski terlihat jelas baru saja menabrak bagian belakang sebuah truk. 

Temuan awal berupa alat isap dan plastik klip berisi serbuk putih memperkuat dugaan bahwa sang pengemudi berada dalam pengaruh narkoba sebelum kecelakaan.

6 Tas Misterius Berisi 34 Kantong Ekstasi

Setelah penyisiran, ditemukan enam tas ransel yang berada di bawah jembatan dan di sekitar lokasi. Tas-tas tersebut diduga dibuang sengaja oleh pelaku ketika melarikan diri setelah kecelakaan.

Ketika diperiksa, tas-tas itu ternyata berisi 34 kantong besar berisi sekitar 75.000 butir pil ekstasi. Angka ini menjadikan kasus tersebut salah satu penyitaan ekstasi terbesar di wilayah Sumatera pada 2025.

Komandan Kodim 0411/KM Letkol Inf Noval Darmawan menyatakan apresiasi kepada anggotanya yang sigap melapor.

“Saya selaku Komandan Kodim 0411/KM berterima kasih atas kepekaan anggota kami dalam lapor cepat, sehingga bisa dijadikan dasar bagi Satuan Kepolisian dalam mengusut tuntas kasus penemuan yang disinyalir narkoba ini,” ujarnya.

Setelah memastikan isi tas, Kodim segera berkoordinasi dengan Polda Lampung, dan barang bukti diserahkan kepada Direktorat Narkoba untuk penyidikan lebih lanjut.

Baca Juga: 6 Napi Termasuk Ammar Zoni Dipindah ke Nusakambangan: Lapas Super Maksimum & Zero Narkoba

Fakta 1: Total 75.000 Butir Ekstasi Ditemukan

Polisi mengonfirmasi bahwa total narkoba yang disita berjumlah 34 bungkus dengan estimasi 75.000 pil ekstasi. Jumlah pasti masih dalam proses perhitungan forensik.

Kanit 3 PJR Ditlantas Polda Lampung, Iptu Heriansyah, mengatakan:

“Kami temukan mobil dengan kondisi ringsek bagian depan tanpa pengemudi dan sopir tersebut diduga menggunakan narkoba.”

Ia menambahkan bahwa mobil menabrak bagian belakang truk karena human error, kemungkinan kecelakaan terjadi saat pengemudi berada di bawah pengaruh zat terlarang.

Fakta 2: Identitas Sopir Masih Misterius

Meski barang bukti besar telah diamankan, keberadaan sang pengemudi masih menjadi teka-teki. Polisi menduga pelaku melarikan diri sesaat setelah kecelakaan, meninggalkan mobil dan barang bukti.

Di dalam mobil ditemukan pula sebuah lencana Polri yang sempat memicu spekulasi publik. Namun Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun, menegaskan bahwa lencana tersebut tidak membuktikan pelaku adalah aparat.

“Terkait lencana itu bisa di mana saja bisa dibeli di Jakarta Blok M… atau di Bandung juga bisa membelinya,” kata Yuni.

Menurutnya, lencana itu tidak serta-merta menjadi bukti identitas pelaku karena atribut semacam itu bisa diperoleh masyarakat umum.

Kini, polisi memburu pengemudi mobil Nissan X-Trail D 1160 UN dan mendalami apakah ia bagian dari jaringan narkoba nasional ataupun kurir lintas provinsi.

Fakta 3: Kronologi Lengkap Penemuan Barang Bukti

Rekonstruksi kejadian berdasarkan laporan TNI dan kepolisian memberikan gambaran drama sesaat setelah kecelakaan:

  1. Sertu Eko Wahyudi melihat langsung kecelakaan mobil hitam di KM 136 B.
     
  2. Serda Juntak, anggota Korem 043/Gatam, melintas beberapa menit setelahnya.
     
  3. Keduanya memeriksa mobil yang ringsek dan menemukan indikasi pelarian pengemudi.
     
  4. Mereka kemudian menyisir sekitar lokasi dan menemukan 6 tas mencurigakan di bawah jembatan.
     
  5. Setelah melapor, Letkol Inf Noval Darmawan turun langsung ke TKP.
     
  6. Tas-tas tersebut berisi ribuan butir ekstasi dalam 34 paket.
     
  7. Barang bukti diserahkan kepada Dirnarkoba Polda Lampung Kombes Pol Dwi Handoko.

“Menurutnya, jumlah kantong bungkusan dalam tas yang didapatkan, yakni 34 kantong yang menampung sekitar puluhan ribu butir ekstasi,” terang Letkol Noval.

Polda Lampung menegaskan bahwa penyelidikan akan dilanjutkan untuk mengungkap jaringan pemasok dan tujuan distribusi ekstasi dalam jumlah besar ini.

“Saat ini barang bukti yang ditemukan telah diserahkan ke Direktorat Narkoba Polda Lampung untuk segera ditangani dan ditindaklanjuti. Kami juga sedang melakukan pengejaran terhadap pihak yang bertanggung jawab atas upaya penyelundupan narkotika itu,” kata Kombes Yuni.

Baca Juga: Kasus Narkoba Onad: Polisi Sebut Korban Penyalahgunaan, 3 Orang Diamankan!

Polisi Telusuri Dugaan Jaringan Besar

Jumlah barang bukti yang sangat besar membuat aparat menduga kasus ini tidak berdiri sendiri. Pola pembuangan tas ke bawah jembatan, pelarian cepat, dan upaya menghilangkan jejak menunjukkan modus operandi jaringan profesional.

Polda Lampung bekerja sama dengan:

  • Direktorat Narkoba Mabes Polri
  • Tim intelijen TNI
  • Pengelola jalan tol
  • Pusat Data Kendaraan Bermotor

untuk melacak pelaku, termasuk menggunakan rekaman CCTV gerbang tol hingga jaringan telekomunikasi.

Mobil dengan Pelat Jawa Barat Picu Spekulasi Lintas Provinsi

Mobil yang terlibat adalah Nissan X-Trail berpelat D 1160 UN, yang merupakan kode wilayah Bandung, Jawa Barat. Hal ini membuka dugaan bahwa paket ekstasi mungkin berasal dari jaringan di Jawa Barat atau digunakan untuk distribusi lintas kota besar di Sumatera.

Penyidik mendalami apakah:

  • Mobil tersebut dikendarai kurir bayaran,
  • Merupakan kendaraan sewaan, atau
  • Telah dimodifikasi untuk penyelundupan.

Aparat TNI Diapresiasi atas Kecepatan Lapor

Penyelidikan besar ini bermula dari insting dan kecepatan laporan aparat TNI di lapangan. Letkol Noval menegaskan bahwa respons cepat anggota adalah kunci terbukanya kasus ini.

“Saya selaku Komandan Kodim 0411/KM berterima kasih atas kepekaan anggota kami dalam lapor cepat,” ujarnya.

Kasus Ini Diprediksi Berkembang Lebih Besar

Dengan barang bukti sebanyak 75.000 butir, penyidik meyakini nilai ekonomi paket tersebut mencapai miliaran rupiah. Polisi menduga ekstasi itu hendak diedarkan ke beberapa kota besar menjelang akhir tahun, periode di mana peredaran narkoba biasanya meningkat.

Polda Lampung menyiapkan:

  • Operasi pengejaran pelaku
  • Analisis jaringan distribusi
  • Pelacakan digital forensik
  • Pemeriksaan DNA di mobil dan tas

Hasil penyidikan awal menunjukkan kasus ini berpotensi melibatkan jaringan lintas provinsi atau bahkan internasional.

Kesimpulan

Kasus dramatis di Tol Lampung ini memperlihatkan bagaimana sebuah kecelakaan lalu lintas dapat membuka tabir penyelundupan narkoba besar yang nyaris lolos dari pengawasan. 

Temuan 75.000 butir ekstasi menjadi alarm bagi aparat dan masyarakat akan semakin canggihnya modus peredaran narkoba saat ini.

Dengan pengemudi yang masih buron dan bukti yang sangat besar, publik kini menunggu hasil penyelidikan lanjutan untuk mengetahui siapa sebenarnya di balik operasi tersembunyi ini.

Mau Diskusi Project Baru?

Contact Us