FYP
Media
Memuat Halaman...
0%
7 Fakta Mengejutkan Efek Intermittent fasting pada Wanita & Pria: Risiko, Hormon, hingga Kesuburan

News

7 Fakta Mengejutkan Efek Intermittent fasting pada Wanita & Pria: Risiko, Hormon, hingga Kesuburan

Writer: Raodatul - Sabtu, 22 November 2025 08:00:00

7 Fakta Mengejutkan Efek Intermittent fasting pada Wanita & Pria: Risiko, Hormon, hingga Kesuburan
Sumber gambar: Ilustrasi Hormon/Freepik

FYPMedia.id  — Intermittent fasting (IF) terus menjadi salah satu pola diet paling populer di dunia dalam lima tahun terakhir. Dari klaim penurunan berat badan cepat hingga manfaat metabolik, metode puasa berselang ini dipuji sebagai cara praktis mengatur pola makan tanpa harus memangkas jenis makanan tertentu. 

Namun, sejumlah penelitian terbaru menunjukkan bahwa efek IF pada wanita dan pria ternyata berbeda secara signifikan, terutama terkait hormon reproduksi, metabolisme, dan kesehatan jangka panjang.

Perbedaan biologis antara pria dan wanita membuat respons tubuh terhadap IF tidak bisa disamaratakan. Beberapa studi bahkan menyoroti adanya risiko khusus yang lebih besar pada wanita, terutama bila dilakukan tanpa pengawasan ahli.

Dalam salah satu pernyataan ilmiah yang sering dikutip, peneliti menegaskan bahwa: “Wanita dapat mengalami gangguan hormon reproduksi, siklus menstruasi, dan kesuburan, sementara pria mungkin mengalami penurunan lemak sambil mempertahankan massa otot.”

Artikel ini merangkum temuan ilmiah dari berbagai penelitian global, termasuk data populer yang beredar di dunia kesehatan digital, untuk memberikan gambaran lengkap tentang efek samping IF bagi wanita dan pria, mulai dari hormon, metabolisme, kualitas tidur, hingga fungsi seksual.

Intermittent Fasting: Trend Diet Fleksibel yang Mengubah Cara Makan Dunia

Tidak seperti diet tradisional yang berfokus pada jumlah atau jenis makanan, IF mengatur pola makan berdasarkan waktu. Seseorang hanya diperbolehkan makan dalam jendela waktu tertentu, dan selebihnya tubuh berada dalam kondisi puasa.

Beberapa metode IF yang paling banyak digunakan antara lain:

  • 16/8 – Puasa 16 jam, makan 8 jam
  • 5:2 – Makan normal 5 hari, membatasi 500–600 kalori di 2 hari
  • Eat-Stop-Eat – Puasa 24 jam sekali atau dua kali seminggu
  • Alternate-Day Fasting – Sehari puasa, sehari makan normal

Secara umum, IF dianggap mampu membantu penurunan berat badan, memperbaiki sensitivitas insulin, dan mendukung detoksifikasi tubuh. Tetapi manfaat ini tidak selalu dirasakan sama oleh semua orang.

Baca Juga: Cara Cepat Ciptakan 4 Hormon Bahagiamu

Efek If Pada Wanita: Risiko Hormon Dan Reproduksi Paling Mengemuka

1. Gangguan Hormon & Siklus Menstruasi

Para peneliti menjelaskan bahwa IF dapat memengaruhi hormon gonad dan sistem reproduksi perempuan. Dalam kutipan yang sebagian besar dikutip dari berbagai studi disebutkan:

 “IF dapat mengganggu hormon kesuburan seperti gonadotropin-releasing hormone (GnRH), yang dapat menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur, perubahan suasana hati, sakit kepala, dan bahkan masalah kesuburan.”

Wanita memiliki sistem endokrin yang lebih sensitif terhadap perubahan energi. Saat tubuh mengalami puasa panjang, otak bisa menafsirkan kondisi tersebut sebagai “ancaman kelaparan”. Dampaknya:

  • Ovulasi dapat terganggu
  • Progesteron dan estrogen menurun
  • Siklus menjadi lebih pendek, lebih panjang, atau tidak muncul

Sebuah penelitian dalam konteks Ramadan juga mengungkap bahwa wanita yang berpuasa panjang berpotensi mengalami “aliran menstruasi lebih deras atau lebih rapat dari biasanya.”

2. Respons Berbeda terhadap Insulin

Beberapa studi menunjukkan bahwa wanita mungkin tidak selalu mengalami peningkatan sensitivitas insulin sebesar pria. Peneliti menyebutkan bahwa: 

“Wanita mungkin kurang merasakan peningkatan resistensi insulin dibandingkan pria, tetapi ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.”

Dengan kata lain, manfaat IF untuk mengontrol gula darah pada perempuan bisa lebih kecil dibandingkan laki-laki, terutama jika terdapat masalah hormon seperti PCOS atau resistensi insulin kronis.

3. Penurunan Berat Badan Lebih Cepat — Tapi Ada Catatan Besar

Studi tahun 2019 di jurnal Obesity menunjukkan bahwa wanita obesitas dapat mengalami penurunan berat badan signifikan bila IF dikombinasikan dengan diet ketat. Namun penurunan ini sering diikuti:

  • Fluktuasi mood,
  • Gangguan tidur, dan
  • Hormon stres yang meningkat.

Selain itu, IF juga berdampak pada perubahan ukuran lingkar pinggang dan panggul — indikator penting pada kesehatan reproduksi perempuan.

4. Dampak pada Kesuburan

Sejumlah data dari riset klinis dan observasional menyatakan bahwa IF dapat:

  • Mengganggu ovulasi,
  • Mengubah pola menstruasi, dan
  • Memengaruhi keberhasilan kehamilan jangka panjang.

Para ahli menegaskan bahwa wanita dengan riwayat gangguan makan, PCOS, menstruasi tidak teratur, atau sedang merencanakan kehamilan sebaiknya menghindari IF tanpa pengawasan medis.

Baca Juga: Yuk Kenali Ginekomastia: Ketidakseimbangan Hormon pada Pria

Efek If Pada Pria: Antara Manfaat Dan Risiko Tersembunyi

1. Penurunan Lemak Lebih Konsisten

Pria memiliki hormon testosteron yang relatif stabil dan persentase lemak tubuh lebih rendah dibandingkan wanita. Karena itu, mereka sering merespons IF dengan lebih cepat.

Pria muda yang berpuasa selama 16 jam dapat menurunkan lemak sambil mempertahankan massa otot. Ini menjelaskan mengapa IF banyak dipromosikan di komunitas fitness pria.

2. Risiko Penurunan Testosteron dan Fungsi Seksual

Meski tampak aman bagi pria muda yang aktif, risikonya tidak boleh dianggap enteng. IF yang terlalu ekstrem dapat mengurangi:

  • Produksi testosteron,
  • Gairah seksual,
  • Kualitas ereksi,
  • Serta energi harian.

Penurunan testosteron biasanya terjadi ketika:

  • Asupan kalori sangat rendah,
  • Nutrisi makro tidak seimbang, atau
  • Olahraga berlebihan dilakukan saat puasa.

Pada beberapa pria, kondisi ini memicu stres kronis dan gangguan mood.

3. Kualitas Sperma Berpotensi Terdampak

Dalam riset berbasis hewan, peneliti menemukan bahwa IF dapat menurunkan parameter sperma tertentu. Meskipun belum diverifikasi secara pasti pada manusia, para ahli menyatakan bahwa studi lanjutan masih diperlukan untuk memastikan dampaknya.

4. Risiko Fisik Lain

Bagi pria, IF dapat menyebabkan:

  • Sakit kepala,
  • Pusing,
  • Gangguan pencernaan,
  • Dehidrasi,
  • Bau mulut akibat ketosis,
  • Gangguan tidur, dan
  • Perubahan mood.

Pria aktif, atlet, atau pekerja fisik berisiko mengalami penurunan performa jika IF tidak disertai strategi nutrisi memadai.

Kenapa Wanita Dan Pria Merespons If Berbeda?

Secara biologis, wanita lebih sensitif terhadap perubahan energi karena tubuh mereka dirancang untuk menjaga stabilitas reproduksi. Sementara pria secara evolusioner memiliki toleransi lebih besar terhadap fluktuasi kalori.

Penelitian dari Times of India menyebutkan bahwa:  “Wanita mulai membakar lemak ini lebih cepat daripada pria saat mengikuti puasa intermiten.”

Namun percepatan pembakaran lemak ini sering diiringi respons hormonal yang lebih besar — sesuatu yang tidak terjadi pada tubuh pria.

Apakah If Aman Untuk Semua Orang?

Jawabannya: Tidak.

Metode ini tidak dianjurkan untuk:

  • Wanita dengan siklus tidak teratur
  • Penderita gangguan makan
  • Ibu hamil dan menyusui
  • Pasien penyakit kronis tertentu
  • Pria dengan masalah hormon, jantung, atau gula darah

Para pakar menegaskan bahwa IF harus dilakukan dengan pengawasan, terutama bila melibatkan durasi puasa panjang.

Kesimpulan: Manfaat Ada, Tapi Risiko Tidak Bisa Diabaikan

Intermittent fasting memang menawarkan sejumlah manfaat kesehatan. Namun, efek sampingnya pada wanita dan pria sangat berbeda, terutama pada aspek hormon dan reproduksi.

Wanita paling rentan mengalami gangguan menstruasi dan ovulasi, sedangkan pria berisiko mengalami penurunan testosteron dan masalah fungsi seksual.

IF bisa efektif, tetapi harus dilakukan dengan benar untuk menghindari dampak negatif pada hormon dan kesehatan reproduksi.

Masih diperlukan banyak riset untuk memahami dampak jangka panjang IF, baik pada pria maupun wanita.

Mau Diskusi Project Baru?

Contact Us