FYP
Media
Memuat Halaman...
0%
10 Tanda NPD yang Wajib Diwaspadai: Fakta, Gejala, dan Cara Menghadapinya

News

10 Tanda NPD yang Wajib Diwaspadai: Fakta, Gejala, dan Cara Menghadapinya

Writer: Raodatul - Senin, 24 November 2025 08:00:00

10 Tanda NPD yang Wajib Diwaspadai: Fakta, Gejala, dan Cara Menghadapinya
Sumber gambar: Ilustrasi NDP/Getty Images/iStockphoto/francescoch

FYPMedia.id - Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD) atau Narcissistic Personality Disorder kini menjadi salah satu isu kesehatan mental yang semakin sering dibicarakan. 

Meski sering dianggap hanya sebagai sifat suka tampil atau suka diperhatikan, para ahli menegaskan bahwa NPD merupakan kondisi serius yang dapat memengaruhi cara seseorang berpikir, berperilaku, hingga memperlakukan orang-orang di sekitarnya. 

Pemahaman Dasar tentang NPD

Dalam literatur medis, NPD dipahami sebagai pola psikis yang ditandai oleh rasa keagungan diri yang berlebihan, kebutuhan kuat akan kekaguman, serta empati yang rendah. 

Kondisi ini biasanya muncul pada masa remaja hingga awal masa dewasa dan bisa dipengaruhi oleh faktor genetik, pola asuh, atau pengalaman emosional masa kecil.

Narcissistic personality disorder (NPD) adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan rasa percaya diri terlalu tinggi, sikap manipulatif, serta ‘haus’ perhatian dan kekaguman.

Selain itu, penderita NPD sering kesulitan menjalin hubungan sehat karena pola pikir dan perilaku manipulatif yang mereka tunjukkan.

5 Kebiasaan Paling Umum yang Mengungkap NPD

Berikut rangkuman kebiasaan yang sering muncul pada penderita NPD, dikembangkan dari artikel pertama:

1. Obsesi Menjaga Citra Diri

Orang dengan NPD sangat peduli pada penampilan dan citra diri. Mereka kerap mengunggah selfie berlebihan, memoles kehidupan agar tampak sempurna, serta memandang foto orang lain dengan standar yang sangat kritis. Riset Brunel University yang menemukan bahwa postingan olahraga sering digunakan untuk pamer pencapaian dan comparative self-enhancement.

2. Menyukai Orang yang Mudah Dikendalikan

Orang narsistik cenderung mengelilingi diri dengan individu yang patuh. Seseorang yang narsis hampir tidak punya empati, mudah marah jika keinginannya tidak terpenuhi, dan merasa berhak mendapatkan perlakuan istimewa dari orang-orang di sekitarnya.

Kebutuhan untuk didengarkan dan dituruti menjadi pola utama yang memicu konflik.

3. Membenci Ketika Orang Lain Bahagia

Orang dengan NPD kerap merasa terancam oleh kebahagiaan orang lain. Psikolog Seth Meyers menjelaskan: Sebagian besar orang narsistik berat kemungkinan pernah terluka secara emosional pada masa perkembangannya yang penting.

Karena luka itu membuat mereka merasa tidak diperhatikan, dipermalukan, atau direndahkan. Mereka bereaksi intens dan negatif saat orang lain, terutama yang dekat dengan mereka bahagia, sukses, atau bersinar.

Ungkapan ini menjelaskan akar emosional yang memicu rasa iri kronis.

Baca Juga: 7 Fakta Mengejutkan Tentang NPD yang Viral di Medsos

4. Sering Stalking dan Sulit Melepas Hubungan

Kebiasaan stalking berlebihan. Studi 2016 menunjukkan bahwa orang dengan ciri narsistik tinggi lebih rawan melakukan intrusi obsesif setelah hubungan berakhir. Psikolog Alexander Burgemeester menambahkan:

Tujuannya adalah membuat penerima merasa bergantung dan berhutang. Ini menekankan sifat manipulatif yang sering tersembunyi di balik sikap manis.

5. Menghabiskan Waktu Lama di Kamar Mandi

Kebiasaan lain adalah bersembunyi di kamar mandi untuk scrolling atau konsumsi pornografi. Studi 2014 dalam Journal of Sex and Marital Therapy menunjukkan dorongan seksual yang lebih tinggi pada individu narsistik. Dr Thomas Kasper menjelaskan:

“Teori saya adalah bahwa penggunaan pornografi bersifat narsistik, karena pornografi sendiri mengobjektifikasi tubuh manusia dan mendistorsi sesk serta maknanya,” ujar penulis studi Dr Thomas Kasper.

“Kenikmatan itu hal yang baik, tapi alasan kita mencarinya itu penting. Pornografi membatasi seks hanya pada kenikmatan atau kenikmatan untuk diri sendiri. Ketika hanya sampai di situ, pornografi memberi makan sifat narsistik kita,” sambungnya.

10 Gejala NPD yang Perlu Diwaspadai

1. Merasa Berhak Mendapat Perlakuan Istimewa

Penderita NPD mudah kecewa ketika tidak mendapatkan perlakuan khusus. Mereka merasa lebih penting, lebih layak, dan lebih pantas dihormati dibanding orang lain. Contoh klasik adalah mengharapkan prioritas di tempat umum, meski tidak ada alasan logis.

2. Selalu Haus Pujian

Mereka membutuhkan validasi terus-menerus. Bahkan pencapaian kecil pun sering dilebih-lebihkan demi mendapat kekaguman.

3. Menolak Kritik dan Selalu Merasa Benar

Walau menunjukkan percaya diri tinggi, sebenarnya penderita NPD menyimpan perasaan rapuh dan keraguan diri. Untuk menutupi itu, mereka:

  • Menolak kritik,
  • Menyalahkan orang lain,
  • Mencari perhatian berlebihan.

4. Bersikap Manipulatif

Awalnya mereka tampil menawan. Namun lama-kelamaan, kepentingan pribadilah yang mendominasi. Metode "tarik-ulur" digunakan untuk mengontrol pasangan, teman, atau rekan kerja.

5. Mengeksploitasi Orang Lain

Hubungan dimanfaatkan sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan: status sosial, uang, akses, atau sekedar validasi.

6. Tidak Mampu Memiliki Pertemanan yang Lama

Konflik jangka panjang sering terjadi. Cemburu, tuntutan berlebihan, dan sikap kompetitif membuat hubungan rentan putus.

7. Tampil Percaya Diri, Padahal Hanya Topeng

Persona percaya diri itu sebenarnya rapuh. Mereka hidup dalam fantasi tentang kehebatan diri untuk menghindari rasa tidak cukup.

8. Minim Empati

Mereka sering menyakiti perasaan orang lain tanpa menyadarinya. Kurang empati membuat mereka tidak memahami batasan.

9. Merasa Superior

Penderita NPD memandang orang lain lebih rendah. Sikap arogan dan meremehkan adalah tanda yang mudah dikenali.

10. Iri atau Menganggap Orang Lain Iri Padanya

Motivasi untuk menjadi “yang paling istimewa” membuat mereka iri berlebihan dan sulit menghargai pencapaian orang lain.

Baca Juga: Perbedaan Introvert dan Ekstrovert: 4 Fakta Menarik, Siapa yang Lebih Unggul?

Mengapa NPD Bisa Terjadi?

Terdapat dua faktor utama:

1. Pola Asuh Berlebihan: Dimanja tanpa batas atau dipuji tidak realistis sejak kecil membuat individu sulit menoleransi penolakan atau kegagalan.

2. Trauma atau Pengabaian Masa Kecil: Sebaliknya, kurang perhatian atau perlakuan keras juga bisa mendorong seseorang mengembangkan persona grandios untuk bertahan.

Dampak NPD terhadap Kehidupan Sosial

Orang dengan NPD dapat menyebabkan:

  • Hubungan yang toxic,
  • Komunikasi yang buruk,
  • Konflik berkepanjangan, lingkungan kerja yang tidak sehat,
  • Tekanan emosional pada orang terdekat.

Meski demikian, penderita sering tidak menyadari bahwa mereka memiliki gangguan tersebut.

Cara Menghadapi Orang dengan NPD

Berdasarkan artikel sumber, pendekatan berikut sangat dianjurkan:

  • Tegakkan batasan personal.
  • Gunakan komunikasi positif dan hati-hati.
  • Hindari perdebatan langsung.
  • Tetap tenang saat mereka meluapkan emosi.
  • Bangun jaringan dukungan lain agar mental tetap sehat.
  • Ajak konsultasi profesional bila memungkinkan.

Perlukah Terapi?

Terapi tidak menghilangkan seluruh sifat NPD, namun sangat membantu mengurangi gejala dan memperbaiki kualitas hubungan sosial. Penderita dapat belajar:

  • Memahami emosi sendiri,
  • Meningkatkan empati,
  • Mengelola impuls,
  • Membentuk hubungan lebih sehat.

Kesimpulan

NPD adalah kondisi yang lebih kompleks dari sekadar “suka perhatian”. Ia memengaruhi cara seseorang berpikir, bersosialisasi, dan memahami dirinya. 

Dengan mengetahui tanda-tandanya, kita bisa lebih waspada dan terhindar dari hubungan yang tidak sehat. Artikel ini juga menekankan perlunya dukungan profesional bagi penderita dan lingkungan sekitarnya.

Jika Anda atau orang terdekat menunjukkan tanda-tanda serupa, konsultasi dengan ahli kesehatan mental adalah langkah yang sangat dianjurkan.

Mau Diskusi Project Baru?

Contact Us