FYP Media.ID – Ginjal adalah salah satu organ vital dalam tubuh manusia. Fungsinya sangat penting: menyaring limbah dan racun dari darah, menjaga keseimbangan cairan tubuh, hingga mengontrol tekanan darah. Namun sayangnya, kerusakan ginjal sering kali terjadi secara diam-diam—tanpa gejala, tanpa peringatan, dan tanpa disadari.
Menurut dr. Decsa Medika Hertanto, Sp.PD, seorang Internist Konsultan Ginjal & Hipertensi, ada 5 kebiasaan sepele yang sering dianggap biasa oleh masyarakat, tapi justru secara perlahan dapat merusak ginjal dan berujung pada gagal ginjal kronis.
Berikut adalah penjelasan lengkap tentang kebiasaan-kebiasaan tersebut, lengkap dengan cara pencegahannya agar ginjal tetap sehat hingga tua nanti!
1. Terlalu Sering Minum Obat Pereda Nyeri
Kata kunci: konsumsi obat nyeri berlebihan, bahaya obat pereda nyeri, penyebab gagal ginjal
Obat nyeri seperti ibuprofen, asam mefenamat, atau diklofenak memang bisa membantu meredakan sakit kepala, nyeri haid, atau pegal-pegal. Tapi, jika digunakan terlalu sering—apalagi tanpa resep dokter—risiko kerusakan ginjal meningkat tajam.
“Kalau keseringan, obat nyeri ini bisa mengiritasi ginjal sampai menurunkan fungsinya,” jelas dr. Decsa.
Obat golongan NSAID (non-steroid anti-inflammatory drugs) dapat mengganggu aliran darah ke ginjal dan menyebabkan nefropati akibat obat, kondisi serius yang bisa memicu gagal ginjal.
Cara Mencegahnya:
-
Gunakan obat nyeri hanya saat benar-benar dibutuhkan.
-
Jangan konsumsi dalam jangka panjang tanpa pengawasan medis.
-
Selalu konsultasikan ke dokter sebelum mengonsumsi obat pereda nyeri secara rutin.
2. Terlalu Banyak Makan Asin (Konsumsi Garam Berlebihan)
Kata kunci: konsumsi garam tinggi, makanan asin dan ginjal, tekanan darah tinggi
Garam memang membuat makanan lebih lezat, tapi konsumsi berlebihan bisa jadi musuh besar bagi ginjal. Di Indonesia, rata-rata orang mengonsumsi lebih dari 15 gram garam per hari, padahal rekomendasi WHO hanya maksimal 5 gram per hari.
Kelebihan garam menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi), yang kemudian membuat beban kerja ginjal meningkat dan bisa merusak pembuluh darah kecil di dalam ginjal.
“Konsumsi garam yang tinggi bisa memicu hipertensi, dan ini salah satu penyebab utama gagal ginjal,” kata dr. Decsa.
Cara Mencegahnya:
-
Kurangi makanan olahan, camilan asin, dan makanan cepat saji.
-
Biasakan membaca label kandungan natrium pada produk makanan.
-
Gunakan bumbu alami seperti bawang putih, lada, atau rempah-rempah sebagai pengganti garam.
3. Kurang Minum Air Putih
Kata kunci: kurang minum air, dehidrasi dan ginjal, cara menjaga kesehatan ginjal
Air putih bukan hanya penting untuk menghilangkan haus, tapi juga krusial dalam membantu ginjal menyaring limbah dari darah. Jika kamu sering lupa minum air, ginjal harus bekerja lebih keras, dan ini bisa memicu penumpukan racun dalam tubuh.
“Kurang minum bisa bikin sampah metabolik menumpuk, lalu lama-lama merusak ginjal,” tegas dr. Decsa.
Dehidrasi kronis dalam jangka panjang berisiko menyebabkan batu ginjal, infeksi saluran kemih, dan akhirnya kerusakan fungsi ginjal.
Cara Mencegahnya:
-
Minum minimal 2 liter air putih per hari (lebih jika cuaca panas atau aktif bergerak).
-
Jangan tunggu haus. Buat jadwal minum teratur.
-
Hindari mengganti air putih dengan kopi, teh, atau minuman manis secara berlebihan.
4. Menyepelekan Hipertensi dan Diabetes
Kata kunci: hipertensi penyebab gagal ginjal, diabetes dan kerusakan ginjal, komplikasi ginjal
Inilah dua musuh utama ginjal yang sering diabaikan: hipertensi (tekanan darah tinggi) dan diabetes mellitus. Banyak penderita dua penyakit ini yang malas minum obat atau tidak kontrol rutin, karena merasa “baik-baik saja.”
Padahal, kedua penyakit ini adalah penyebab paling umum gagal ginjal kronis.
“Banyak yang nganggep hipertensi dan diabetes itu normal, jadi obatnya malas diminum. Padahal itu bisa rusakkin ginjal diam-diam,” ungkap dr. Decsa.
Gula darah tinggi dan tekanan darah tinggi secara konsisten merusak pembuluh darah ginjal, sehingga fungsi penyaringan ginjal menurun perlahan tanpa disadari.
Cara Mencegahnya:
-
Kontrol tekanan darah dan gula darah secara rutin.
-
Patuh pada pengobatan dokter, jangan berhenti sendiri.
-
Terapkan gaya hidup sehat untuk menjaga kadar gula dan tekanan darah tetap stabil.
5. Malas Bergerak alias “Mager”
Kata kunci: gaya hidup sedentari, kurang olahraga dan ginjal, aktivitas fisik dan kesehatan ginjal
Gaya hidup pasif atau mager (malas gerak) bukan hanya membuat berat badan naik, tapi juga berdampak serius pada kesehatan ginjal. Kurangnya aktivitas fisik memicu sindrom metabolik, kondisi yang meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan hipertensi—semuanya berujung pada kerusakan ginjal.
“Kalau mager terus, risiko hipertensi dan diabetes naik, dan itu langsung berdampak ke ginjal,” jelas dr. Decsa.
Ginjal bekerja lebih efisien pada orang yang aktif secara fisik karena metabolisme tubuh lebih seimbang dan tekanan darah lebih terkontrol.
Cara Mencegahnya:
-
Lakukan olahraga ringan minimal 30 menit per hari, 5 hari dalam seminggu.
-
Pilih aktivitas yang kamu suka: jalan kaki, bersepeda, zumba, atau yoga.
-
Hindari duduk terlalu lama. Bangun dan bergerak setiap 30–60 menit saat bekerja.
Kesimpulan: Ginjal Itu Pendiam, Tapi Bisa Rusak Diam-Diam!
Ginjal adalah organ yang tidak pernah “teriak” meski sedang rusak. Ini membuat banyak orang baru sadar saat fungsi ginjal sudah turun drastis dan membutuhkan cuci darah atau transplantasi.
“Ingat ya, ginjal itu pendiam. Tapi bisa rusak diam-diam gara-gara kebiasaan kita sendiri,” tutup dr. Decsa.
Maka dari itu, hindari lima kebiasaan sepele di atas dan mulailah menjaga ginjalmu hari ini. Pola hidup sehat bukan sekadar gaya, tapi investasi masa depan agar kamu terhindar dari gagal ginjal kronis yang bisa mengubah hidup sepenuhnya.