FYPMedia.id – Serangan jantung dikenal sebagai salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Data WHO menunjukkan, setiap tahun jutaan orang kehilangan nyawa akibat serangan jantung yang terjadi secara mendadak.
Namun, faktanya penyakit ini tidak selalu datang tiba-tiba tanpa peringatan. Ada sejumlah tanda serangan jantung yang sering dianggap sepele, padahal bisa menjadi sinyal bahaya yang mengancam nyawa.
Sayangnya, banyak orang masih mengabaikan gejala serangan jantung karena dianggap sebagai gangguan ringan, seperti masalah pencernaan atau kelelahan biasa.
Padahal, kesadaran untuk mengenali ciri awal serangan jantung bisa menjadi penyelamat hidup. Dikutip dari Times of India, berikut 6 tanda serangan jantung mematikan yang wajib diwaspadai sejak dini.
1. Nyeri atau Rasa Tidak Nyaman di Dada
Gejala paling klasik dari serangan jantung adalah nyeri dada. Rasa sakit ini biasanya berupa tekanan, remasan, sensasi berat, atau sesak yang berlangsung selama beberapa menit. Kadang, rasa tidak nyaman tersebut bisa hilang timbul.
Banyak penderita keliru menganggapnya sebagai maag atau nyeri ulu hati. Padahal, nyeri dada yang muncul tanpa sebab jelas bisa menjadi tanda serius. Jika Anda merasakan sesak dan tertekan di dada, sebaiknya segera mencari pertolongan medis.
2. Nyeri Menjalar ke Bagian Tubuh Lain
Tidak hanya di dada, nyeri serangan jantung dapat menjalar ke area tubuh lain seperti lengan, bahu, punggung, leher, rahang, bahkan perut bagian atas.
Hal ini disebabkan karena saraf jantung terhubung dengan bagian tubuh tersebut, sehingga rasa sakit bisa meluas.
Pada wanita, gejala ini sering muncul dalam bentuk nyeri punggung atau rahang, yang kerap disalahartikan sebagai pegal-pegal biasa. Bila nyeri ini disertai rasa tertekan di dada, jangan tunda untuk segera memeriksakan diri.
3. Sesak Napas
Sesak napas tanpa alasan jelas bisa menjadi pertanda awal serangan jantung. Gejala ini terjadi karena fungsi pompa jantung melemah, sehingga cairan menumpuk di paru-paru dan membuat tubuh kekurangan oksigen.
Sesak bisa muncul saat beristirahat, melakukan aktivitas ringan, bahkan saat tidur. Tak jarang, penderita salah mengira gejala ini sebagai asma atau masalah paru-paru.
Padahal, sesak napas mendadak terutama jika disertai lemas dan nyeri dada, patut dicurigai sebagai tanda bahaya.
4. Keringat Dingin yang Muncul Tiba-tiba
Tubuh yang tiba-tiba berkeringat dingin berlebihan tanpa sebab jelas merupakan sinyal darurat serangan jantung.
Keringat terasa dingin, lengket, dan muncul mendadak meski tidak sedang berolahraga atau berada di suhu panas.
Biasanya kondisi ini diikuti dengan rasa gelisah, lemas, dan tidak nyaman. Jika Anda atau orang terdekat mengalami hal ini, jangan anggap enteng. Segera cari bantuan medis karena bisa jadi jantung sedang berada dalam kondisi stres berat.
5. Mual, Gangguan Pencernaan, atau Rasa Tidak Nyaman di Perut
Gejala serangan jantung kadang menipu karena menyerupai sakit maag, refluks asam lambung, atau gangguan pencernaan. Penderita bisa merasakan mual, muntah, perut tidak nyaman, atau kembung mendadak.
Wanita lebih sering mengalami tanda ini dibanding pria. Jika keluhan pencernaan tersebut datang bersamaan dengan sesak napas, nyeri dada, atau rasa lelah ekstrem, sebaiknya segera waspada. Jangan sampai salah diagnosis yang bisa berakibat fatal.
6. Pusing, Sakit Kepala, atau Kelelahan yang Tidak Biasa
Serangan jantung juga bisa memunculkan gejala yang kerap disepelekan, seperti pusing mendadak, sakit kepala ringan, atau kelelahan luar biasa.
Kondisi ini terjadi karena jantung gagal mengalirkan cukup darah ke otak, sehingga tekanan darah menurun dan irama jantung terganggu.
Jika pusing sampai menyebabkan pingsan, kemungkinan besar ada gangguan irama jantung berbahaya.
Begitu pula dengan kelelahan ekstrem setelah aktivitas kecil, misalnya hanya berjalan sebentar namun tubuh langsung lemas. Gejala ini bisa jadi sinyal serangan jantung yang akan datang.
Kenapa Tanda Serangan Jantung Sering Diabaikan?
Banyak orang tidak menyadari gejala awal serangan jantung karena mirip dengan keluhan penyakit lain yang dianggap ringan.
Misalnya, nyeri dada dikira maag, sesak napas disangka asma, atau kelelahan dianggap akibat stres kerja.
Inilah yang membuat banyak kasus serangan jantung baru ditangani saat kondisinya sudah parah. Padahal, semakin cepat penderita mendapat penanganan, semakin besar peluang untuk menyelamatkan nyawa.
Cara Mencegah dan Mengurangi Risiko Serangan Jantung
Selain mengenali tanda-tandanya, langkah terbaik untuk melindungi diri adalah mencegah faktor risiko. Beberapa hal penting yang perlu dilakukan antara lain:
- Menjaga pola makan sehat, rendah lemak jenuh dan gula berlebih.
- Rutin berolahraga minimal 30 menit sehari.
- Mengendalikan stres melalui meditasi, relaksasi, atau aktivitas menyenangkan.
- Tidak merokok dan membatasi konsumsi alkohol.
- Rutin memeriksakan kesehatan, terutama tekanan darah, gula darah, dan kolesterol.
Dengan gaya hidup sehat, risiko serangan jantung dapat ditekan secara signifikan.
Serangan jantung memang dikenal sebagai silent killer, tetapi sebenarnya tubuh sering memberikan tanda peringatan.
Mulai dari nyeri dada, sesak napas, keringat dingin, pusing, hingga kelelahan ekstrem, semuanya bisa menjadi sinyal bahaya yang tidak boleh diabaikan.
Mengenali gejala serangan jantung sejak dini dan segera mencari pertolongan medis dapat membuat perbedaan besar antara hidup dan mati.
Jangan tunggu hingga terlambat, jaga pola hidup sehat dan perhatikan tanda-tanda yang diberikan tubuh Anda.