FYPmedia – Generasi muda, khususnya mereka yang masih berusia 20-an, kini semakin melek finansial. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah: lebih baik investasi emas atau properti? Keduanya sama-sama menjanjikan, tetapi punya karakteristik, modal awal, dan risiko yang berbeda. Lalu, mana yang lebih cuan untuk generasi Z dan milenial muda?
Emas: Aksesibel, Likuid, dan Minim Risiko
Emas kerap disebut sebagai safe haven dalam dunia investasi. Harganya cenderung stabil dan meningkat dalam jangka panjang, apalagi saat terjadi ketidakpastian ekonomi. Bagi anak muda dengan modal terbatas, emas menjadi pilihan masuk akal karena bisa dimulai dari Rp100.000 saja melalui platform digital seperti Pegadaian Digital, Tokopedia Emas, atau Antam Emas Online.
Keunggulan utama emas adalah likuiditasnya tinggi, artinya bisa dicairkan kapan saja tanpa harus menunggu waktu tertentu. Selain itu, penyimpanan emas digital memudahkan investor muda yang tidak ingin repot menyimpan fisik. Namun, keuntungan emas biasanya tidak setinggi properti, terutama jika hanya diandalkan sebagai tabungan jangka pendek.
Properti: Potensi Untung Besar, Tapi Modal dan Risiko Juga Besar
Di sisi lain, properti menawarkan capital gain dan passive income yang lebih tinggi. Nilai tanah dan rumah cenderung naik setiap tahun, dan bisa disewakan untuk menghasilkan uang rutin. Banyak generasi muda mulai tertarik membeli rumah subsidi, kos-kosan, atau apartemen studio sebagai aset investasi jangka panjang.
Namun, untuk masuk ke dunia properti dibutuhkan modal yang cukup besar, bahkan untuk uang muka saja bisa mencapai puluhan juta. Selain itu, properti membutuhkan biaya perawatan, pajak, dan pengelolaan. Proses jual-belinya pun lebih kompleks dan memakan waktu lebih lama dibanding emas.
Mana yang Cocok untuk Usia 20-an?
Untuk kamu yang masih di awal 20-an, emas bisa menjadi langkah awal untuk membangun portofolio investasi yang aman dan terjangkau. Setelah penghasilan stabil dan tabungan cukup, barulah bisa merambah ke properti, terutama jika ada peluang bisnis dari properti tersebut, seperti disewakan atau dijadikan kos.
Namun jika kamu berada di usia 25 ke atas, punya penghasilan tetap dan bisa mengambil KPR atau kredit apartemen, properti bisa jadi pilihan yang menguntungkan dalam 5–10 tahun ke depan.
Kuncinya bukan hanya memilih aset, tapi memahami tujuan finansial pribadi. Jangan tergoda hanya karena tren. Emas cocok untuk stabilitas dan diversifikasi, sementara properti cocok untuk yang berani ambil risiko dan berpikir jangka panjang.
Tips Investasi untuk Anak Muda
- Mulai dari nominal kecil, jangan menunggu “kaya” dulu.
- Pelajari instrumen yang kamu pilih, jangan asal ikut-ikutan.
- Diversifikasi: jangan taruh semua uang di satu tempat.
- Hindari utang konsumtif agar bisa fokus membangun aset.
- Konsisten dan sabar: investasi bukan cara cepat jadi kaya (ra)