Hujan Deras di Puncak, Bendung Katulampa Siaga 4: Warga Diminta Waspada

Hujan Deras di Puncak, Bendung Katulampa Siaga 4: Warga Diminta Waspada

FYP Media.id pada 18 Maret 2025 -Hujan deras mengguyur kawasan Puncak, Bogor, pada Senin 17 Maret 2025, menyebabkan tinggi muka air (TMA) di Bendung Katulampa naik ke level Siaga 4. Meskipun masih dalam kategori aman, peningkatan debit air ini tetap menjadi perhatian bagi warga yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Ciliwung, khususnya di Bogor dan Jakarta.  

Kepala Bendung Katulampa, Andi Sudirman, melaporkan bahwa pada pukul 22.00 WIB, TMA di bendung tersebut mencapai 50 cm. “Hujan yang cukup deras di wilayah Puncak dan Kota Bogor menyebabkan peningkatan debit air. Meski masih dalam status Siaga 4, kami tetap mengimbau masyarakat di bantaran Sungai Ciliwung untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya.  

Dalam waktu satu jam, ketinggian air meningkat menjadi 70 cm. Walaupun belum masuk kategori berbahaya, pengalaman dari kejadian sebelumnya menunjukkan bahwa debit air bisa naik secara tiba-tiba jika hujan terus berlanjut.  

Bagi warga yang tinggal di sekitar aliran Sungai Ciliwung, kabar mengenai naiknya TMA di Bendung Katulampa selalu menjadi perhatian utama. Salah satu warga yang tinggal di daerah Kampung Melayu, Jakarta Timur, Siti (45), mengaku cemas setiap kali mendengar informasi tentang peningkatan debit air di Bogor.  

“Kalau sudah ada kabar Katulampa naik, kami di sini pasti langsung siaga. Takutnya air meluap dan banjir datang mendadak,” ungkapnya.  

Baca Juga: Jakarta Banjir Lagi! 34 RT Terendam, Air Mencapai 250 Cm – Kapan Berakhir?

Siti bukan satu-satunya yang merasa was-was. Banyak warga di daerah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur yang memiliki pengalaman pahit dengan banjir akibat meluapnya Sungai Ciliwung. Meskipun saat ini status masih Siaga 4, mereka tetap bersiap jika sewaktu-waktu harus mengungsi.  

Bendung Katulampa memiliki peran krusial dalam memantau dan mengendalikan aliran air Sungai Ciliwung. Informasi dari bendung ini menjadi acuan utama bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pemerintah DKI Jakarta dalam menentukan langkah mitigasi banjir.  

Jika status naik ke Siaga 3 atau lebih, artinya air dari Bogor akan mencapai Jakarta dalam waktu sekitar 9 hingga 12 jam. Itulah sebabnya, setiap peningkatan TMA di Bendung Katulampa harus diwaspadai, meskipun belum mencapai status kritis.  

Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai upaya mitigasi telah dilakukan untuk mengurangi risiko banjir. Salah satunya adalah pengerukan sungai dan pembangunan waduk untuk menampung kelebihan air saat curah hujan tinggi. Namun, hujan ekstrem masih menjadi tantangan besar dalam pengendalian banjir, terutama di musim hujan seperti sekarang.  

Wilayah Puncak dan Bogor memang dikenal sebagai daerah dengan curah hujan tinggi, terutama di bulan-bulan awal tahun. Hujan deras di kawasan ini tidak hanya meningkatkan risiko banjir di Jakarta, tetapi juga memicu longsor di daerah pegunungan.  

Baca Juga: Jakarta Banjir Lagi! 34 RT Terendam, Air Mencapai 250 Cm – Kapan Berakhir?

Menurut data BMKG, fenomena La Niña yang masih berlangsung membuat curah hujan di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Bogor, lebih tinggi dari biasanya. “Curah hujan di Bogor dan sekitarnya diperkirakan masih akan tinggi dalam beberapa minggu ke depan. Oleh karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kesiapsiagaan,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.  

Meskipun status Bendung Katulampa masih dalam batas aman, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan masyarakat untuk bersiap menghadapi kemungkinan banjir:  

Pantau Informasi Resmi

Selalu periksa pembaruan mengenai status Bendung Katulampa melalui sumber resmi seperti BMKG, BPBD, dan pemerintah daerah.  

Siapkan Barang Penting

Bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir, penting untuk menyiapkan dokumen penting, pakaian, serta obat-obatan dalam tas darurat agar mudah dibawa jika harus mengungsi.  

Koordinasi dengan Tetangga dan RT/RW  

Jika tinggal di daerah rawan banjir, pastikan sudah ada rencana evakuasi bersama dengan warga sekitar.  

Peningkatan debit air di Bendung Katulampa menjadi alarm kewaspadaan bagi warga di sepanjang Sungai Ciliwung, meskipun saat ini masih dalam status Siaga 4. Dengan curah hujan yang masih tinggi di wilayah Puncak dan Bogor, masyarakat di hilir sungai harus tetap siap menghadapi segala kemungkinan.  

Kolaborasi antara pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi ancaman banjir. Dengan mitigasi yang baik, diharapkan dampak negatif dari musim hujan ini dapat diminimalisir, dan warga tetap bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan aman.