Hari Kesehatan Nasional 2024: Meningkatkan Kualitas Hidup Melalui Kesehatan yang Merata

Hari Kesehatan Nasional 2024

FYPMEDIA.ID – Hari Kesehatan Nasional (HKN) setiap tanggal 12 November diperingati sebagai momentum untuk merenungkan pentingnya kesehatan bagi setiap individu dan bangsa. Tahun 2024, merupakan peringatan hari kesehatan Nasional ke-60 peringatan HKN mengangkat tema “Gerak Bersama, Sehat Bersama”. Tema ini memiliki makna pentingnya menjaga kesehatan, mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatan, membangun semangat dan optimisme untuk terus sehat, serta mengingatkan pentingnya melaksanakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

  • Makna Hari Kesehatan Nasional

Hari Kesehatan Nasional pertama kali diperingati pada 12 November 1967, bertepatan dengan berdirinya Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Peringatan HKN merupakan sebuah pengingat bahwa kesehatan adalah hak dasar setiap warga negara, dan upaya meningkatkan kualitas kesehatan harus menjadi bagian integral dari pembangunan nasional. Di setiap tahun, HKN dijadikan ajang untuk memperkenalkan program-program kesehatan, memperkuat kebijakan kesehatan, dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh, mental, dan lingkungan.

Kesehatan yang merata merupakan kunci untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan infrastruktur kesehatan, memperbaiki sistem jaminan kesehatan, serta menyediakan akses layanan medis yang lebih mudah dijangkau oleh masyarakat, khususnya di daerah-daerah terpencil.

Baca Juga: https://fypmedia.id/kecelakaan-beruntun-di-cipularang-polisi-tengah-menyidik-penyebab-insiden/

  • Tantangan Kesehatan di Indonesia

Tahun 2024 menghadirkan tantangan besar di sektor kesehatan yang harus dihadapi oleh Indonesia. Salah satu tantangan utama adalah ketidakmerataan kualitas dan akses layanan kesehatan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Meskipun kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya, memiliki fasilitas kesehatan yang memadai, daerah-daerah pedalaman dan pulau-pulau kecil masih kekurangan tenaga medis, sarana, dan prasarana kesehatan.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2023, jumlah tenaga medis di Indonesia masih sangat terbatas, terutama di daerah-daerah luar Jawa. Misalnya, di beberapa wilayah Papua, rasio jumlah dokter per 100.000 penduduk tercatat hanya sekitar 10-12 dokter, jauh di bawah standar ideal yang seharusnya berada di angka 100 dokter per 100.000 penduduk. Di sisi lain, kota besar seperti Jakarta memiliki rasio lebih dari 150 dokter per 100.000 penduduk. Hal ini menunjukkan kesenjangan besar dalam pemerataan tenaga medis di Indonesia.

Selain itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan bahwa angka harapan hidup di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Pada 2022, harapan hidup di Indonesia tercatat sekitar 72 tahun, sedangkan negara tetangga seperti Singapura telah mencapai 84 tahun. Salah satu penyebabnya adalah tingginya angka kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM), seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.

Penyakit menular juga masih menjadi masalah serius, meskipun Indonesia telah berhasil mengurangi angka kejadian infeksi COVID-19 yang tinggi pada tahun 2020-2021. Namun, data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pada 2024, angka kasus tuberkulosis (TBC) masih cukup tinggi, mencapai lebih dari 300.000 kasus baru setiap tahun. Pemerintah terus berupaya mengatasi masalah ini dengan meningkatkan kualitas deteksi dini dan pengobatan TBC.

Baca Juga: https://fypmedia.id/kecelakaan-beruntun-di-cipularang-polisi-tengah-menyidik-penyebab-insiden/

  • Upaya Pemerintah dalam Meningkatkan Kesehatan

Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program untuk menjawab tantangan kesehatan ini. Salah satu upaya besar yang dilakukan adalah melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Hingga 2024, sekitar 238 juta jiwa atau 87% penduduk Indonesia telah terdaftar dalam program JKN, menjadikannya salah satu program jaminan kesehatan terbesar di dunia.

Meskipun demikian, data BPJS Kesehatan 2024 menunjukkan masih adanya tantangan dalam hal keberlanjutan dan kualitas layanan yang diberikan, terutama di daerah terpencil. Oleh karena itu, pemerintah perlu memastikan bahwa pembiayaan jaminan kesehatan tetap berkelanjutan dan kualitas layanan di tingkat puskesmas maupun rumah sakit daerah semakin baik.

  • Pendidikan Kesehatan dan Perubahan Pola Hidup

Selain memastikan akses layanan kesehatan yang merata, aspek pendidikan kesehatan juga harus menjadi perhatian utama dalam rangka memperingati HKN 2024. Edukasi mengenai pola hidup sehat, pentingnya imunisasi, serta pemahaman tentang bahaya merokok dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang perlu terus disosialisasikan kepada masyarakat.

Data Riskesdas 2023 menunjukkan bahwa lebih dari 33% orang dewasa Indonesia mengalami obesitas, dan lebih dari 25% penduduk berisiko terkena hipertensi. Pola makan yang tidak sehat, konsumsi gula berlebih, serta kurangnya aktivitas fisik menjadi faktor utama yang memperburuk kualitas kesehatan masyarakat.

Pemerintah bersama lembaga kesehatan dan organisasi masyarakat sipil terus menggalakkan kampanye hidup sehat, seperti gerakan “Indonesia Sehat”, yang bertujuan untuk mendorong masyarakat agar rutin berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok.

Peringatan Hari Kesehatan Nasional 2024 merupakan kesempatan untuk menegaskan kembali pentingnya kesehatan bagi setiap individu dan bangsa. Dalam rangka mencapai tujuan kesehatan yang merata, diperlukan kerjasama antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat untuk menciptakan sistem kesehatan yang inklusif dan berkualitas. Dengan meningkatkan akses pelayanan kesehatan, memperbaiki pola hidup sehat, serta memperkuat kebijakan kesehatan, Indonesia dapat mewujudkan masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan sejahtera.

Tantangan yang ada memang besar, tetapi dengan tekad bersama, Indonesia dapat bergerak maju untuk mewujudkan kesehatan untuk semua.