FYPMedia.ID – Gyno atau ginekomastia adalah kondisi medis yang menyebabkan pembesaran jaringan payudara pada pria. Meski tidak berbahaya secara fisik, kondisi ini sering memengaruhi kepercayaan diri penderitanya. Gyno terjadi akibat ketidakseimbangan hormon estrogen dan testosteron yang dapat dialami pria di berbagai tahap kehidupan, mulai dari bayi hingga dewasa.
Penyebab Ginekomastia
Ketidakseimbangan hormon adalah penyebab utama ginekomastia. Pria biasanya menghasilkan estrogen dalam jumlah kecil, tetapi jika kadarnya meningkat atau testosteron menurun, pembesaran payudara bisa terjadi.
Baca juga: Kelahiran 15.000 Bayi per Jam: Indonesia Masuk Negara dengan Angka Tertinggi
Faktor lain yang dapat memicu kondisi ini meliputi:
- Kelahiran: Strogen yang diperoleh dari ibu selama kehamilan dapat menyebabkan pembesaran sementara. Ukuran payudara umumnya akan kembali normal sekitar 2–3 minggu setelah kelahirannya.
- Masa pubertas: Perubahan hormon yang tidak seimbang dapat memicu pertumbuhan jaringan payudara, tetapi biasanya hilang dalam 6 bulan hingga 2 tahun.
- Dewasa: Gyno lebih sering terjadi pada laki-laki berusia 50–80 tahun akibat turunnya kadar hormon testosteron. Selain itu, memiliki banyak lemak pada tubuh bisa merangsang produksi hormon estrogen yang menyebabkan gyno.
- Kondisi medis tertentu: Hipertiroidisme, obesitas, penyakit ginjal, sirosis hati, dan tumor pada testis atau kelenjar adrenal dapat menyebabkan ginekomastia.
- Penggunaan obat-obatan: Beberapa obat, seperti antiandrogen, obat hipertensi, steroid anabolik, dan obat penenang, dapat memicu pembesaran payudara. NAPZA dan konsumsi alkohol berlebih juga turut berkontribusi.
Baca juga: Fenomena Fatherless: Dampaknya pada Anak Perempuan dan Kerentanannya dalam Hubungan
Gejala dan Diagnosis
Gejala umum ini meliputi payudara yang terasa kenyal atau kencang, nyeri pada area payudara, dan puting yang lebih sensitif. Jika pembesaran payudara disertai benjolan, keluarnya cairan, atau luka, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Untuk membedakan gyno dari pseudoginekomastia atau pembesaran payudara akibat lemak berlebih, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, dan pencitraan, seperti USG atau mammografi.
Sebagian besar kasus ginekomastia membaik dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun, pada kasus yang parah atau menimbulkan ketidaknyamanan, dokter dapat merekomendasikan terapi hormon, penggantian obat, atau bahkan operasi pengangkatan jaringan payudara.
Pencegahan ginekomastia dapat dilakukan dengan menjaga pola hidup sehat, menghindari penggunaan obat-obatan terlarang, serta membatasi konsumsi alkohol. Jika mengonsumsi obat tertentu, pastikan berkonsultasi dengan dokter untuk memahami risikonya.
Ginekomastia adalah kondisi medis yang umum dan biasanya tidak membahayakan. Meski demikian, pemahaman yang baik tentang penyebab, gejala, dan penanganannya dapat membantu pria menjaga keseimbangan hormon dan kesehatan secara keseluruhan. Jika mengalami gejala yang mengganggu, jangan ragu untuk mencari bantuan medis ya!