Gempa Magnitudo 4,1 Guncang Bogor, 17 Bangunan Rusak Termasuk Sekolah

Gempa Magnitudo 4,1 Guncang Bogor, 17 Bangunan Rusak Termasuk Sekolah

Gempa Magnitudo 4,1 Guncang Bogor, 17 Bangunan Rusak Termasuk Sekolah

 

FYPMedia. ID — Sebuah gempa bumi dengan magnitudo 4,1 mengguncang wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, pada Kamis malam (10/4). Guncangan yang terjadi sekitar pukul 20.00 WIB itu menimbulkan kepanikan warga dan menyebabkan kerusakan fisik pada sejumlah bangunan.

 

Berdasarkan laporan dari Bidang Operasi Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bogor, yang disampaikan oleh Sumardi, hingga Jumat dini hari (11/4) pukul 00.38 WIB tercatat sebanyak 17 bangunan mengalami kerusakan. Dari jumlah tersebut, 16 bangunan adalah rumah warga, sementara satu bangunan lainnya adalah sekolah.

 

“Kerusakan yang terjadi cukup beragam. Ada rumah yang mengalami keretakan pada dinding, atap rumah yang runtuh, hingga bangunan yang ambruk total,” ungkap Sumardi saat memberikan keterangan kepada media.

 

Gempa tersebut tergolong gempa dangkal yang terjadi di kedalaman rendah. Meskipun magnitudonya tidak tergolong besar, namun karena pusat gempa berada dekat dengan permukaan dan dekat dengan kawasan padat penduduk, dampaknya cukup terasa oleh warga Bogor dan sekitarnya.

 

Warga Panik dan Berhamburan Keluar Rumah

 

Sejumlah warga mengaku panik saat merasakan guncangan yang tiba-tiba datang. Tak sedikit yang langsung berlari keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

 

“Saya sedang di ruang tengah nonton TV, tiba-tiba lantai seperti digoyang kuat. Kami sekeluarga langsung lari ke luar rumah,” kata Asep (47), warga Kecamatan Bogor Selatan, yang rumahnya mengalami retak-retak di bagian dinding dan plafon runtuh sebagian.

 

Hal serupa juga dialami oleh warga di Kecamatan Tanah Sareal dan Bogor Barat, di mana getaran terasa cukup kuat hingga membuat perabotan rumah bergoyang.

 

“Saya kira ledakan gas karena suaranya sempat terdengar ‘dug’ dulu, baru disusul getaran. Ternyata gempa. Anak-anak langsung saya bawa keluar,” ujar Wati (39), ibu rumah tangga di Tanah Sareal.

 

Kerusakan Bangunan dan Penanganan Darurat

 

Berdasarkan pendataan sementara dari Tagana dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, kerusakan yang terjadi meliputi:

– Retakan pada dinding rumah

– Atap genteng yang runtuh

– Tembok roboh sebagian

– Satu rumah dilaporkan ambruk total

 

Selain itu, satu sekolah dasar negeri mengalami kerusakan di bagian atap dan beberapa ruang kelas. Pihak sekolah telah menutup sementara kegiatan belajar mengajar secara langsung dan mengalihkan ke pembelajaran daring sambil menunggu proses perbaikan.

 

BPBD Kota Bogor telah menurunkan tim untuk melakukan survei lapangan dan mengidentifikasi bangunan yang terdampak. Petugas juga memasang garis pembatas di sejumlah titik untuk mencegah warga masuk ke bangunan yang berpotensi roboh.

 

“Kami masih terus melakukan pendataan. Prioritas utama saat ini adalah memastikan keselamatan warga dan menyiapkan bantuan darurat bagi yang rumahnya rusak berat,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Hendra Sasmita.

 

Belum Ada Laporan Korban Jiwa

 

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai korban jiwa atau luka berat akibat gempa tersebut. Namun sejumlah warga mengalami trauma dan memilih mengungsi sementara ke rumah tetangga atau balai warga.

 

Tim medis dari Dinas Kesehatan juga telah diterjunkan ke lokasi untuk memberikan layanan kesehatan bagi warga terdampak, terutama yang mengalami luka ringan atau syok.

 

Pemerintah Imbau Warga Tetap Waspada

 

Pemerintah Kota Bogor mengimbau seluruh warga untuk tetap tenang namun waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan. Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi hoaks yang beredar di media sosial dan hanya merujuk pada informasi resmi dari BMKG dan instansi terkait.

 

Wali Kota Bogor, Bima Arya, melalui akun media sosialnya menyampaikan keprihatinan atas musibah tersebut dan menyatakan bahwa Pemkot akan segera turun tangan membantu proses pemulihan.

 

“Kami turut prihatin atas musibah ini. Pemkot Bogor bersama BPBD dan Tagana bergerak cepat untuk menanggulangi dampaknya. Kami pastikan warga mendapatkan bantuan yang diperlukan,” tulisnya.

 

BMKG sendiri dalam keterangannya menyatakan bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa tektonik yang disebabkan oleh aktivitas sesar lokal di wilayah Bogor. Pusat gempa berada di darat pada koordinat 6,5 LS dan 106,8 BT, dengan kedalaman sekitar 5 km.

 

Masyarakat Diimbau Periksa Struktur Bangunan

 

Seiring dengan peringatan kemungkinan gempa susulan, para ahli juga mengimbau warga untuk memeriksa kembali kondisi struktur rumah, terutama bagi bangunan yang sudah tua atau yang mengalami keretakan pasca gempa.

 

“Kami minta warga tidak memaksakan tinggal di rumah yang dinding atau struktur penyangganya sudah rusak. Bila perlu, laporkan ke kelurahan setempat agar bisa dibantu evaluasi oleh petugas teknis,” tambah Sumardi dari Tagana.

 

Upaya pemulihan pasca gempa masih akan terus dilakukan dalam beberapa hari ke depan. Diharapkan masyarakat tetap waspada dan saling bahu membahu membantu warga yang terdampak.