FYPMedia.id – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin baru-baru ini membagikan video edukatif di akun Instagram pribadinya, membahas perbedaan manfaat buah potong dan jus buah.
Dalam video dengan hashtag #BGS (#BudiGemarSharing), ia menekankan bahwa meskipun keduanya berasal dari buah segar, cara penyajian dapat memengaruhi kandungan gizi dan dampaknya bagi kesehatan tubuh.
Fenomena ini memicu perbincangan publik. Banyak orang penasaran: apakah buah potong lebih sehat daripada jus buah, atau sebaliknya?
Untuk menjawabnya, mari telusuri fakta ilmiah terkait kandungan nutrisi dan efek kesehatan dari kedua bentuk konsumsi buah ini.
Nutrisi dan Pentingnya Buah untuk Tubuh
Buah merupakan sumber gizi yang kaya vitamin, mineral, serat, dan senyawa bioaktif, termasuk antioksidan dan fitokimia yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh.
Menurut Pedoman Gizi Seimbang Kementerian Kesehatan RI, konsumsi buah dua hingga tiga porsi per hari sangat dianjurkan.
Selain mendukung kesehatan tubuh, konsumsi buah juga menurunkan risiko penyakit tidak menular, seperti diabetes, obesitas, dan hipertensi, sekaligus menjaga fungsi pencernaan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan minimal 400 gram buah dan sayur per hari untuk memenuhi kebutuhan gizi serta menekan risiko penyakit kronis.
Namun, cara mengonsumsi buah dapat memengaruhi seberapa efektif tubuh menyerap nutrisinya.
Baca Juga: Buah Segar untuk Diet
Kelebihan Buah Potong
Konsumsi buah dalam bentuk potong atau utuh memiliki sejumlah keunggulan. Salah satunya adalah serat yang tetap utuh, sehingga memberikan efek kenyang lebih lama.
Beberapa jenis buah memiliki serat prebiotik yang menjadi makanan bagi bakteri baik (probiotik) di saluran cerna.
Probiotik ini dapat meningkatkan kesehatan usus, daya tahan tubuh, dan mengontrol kadar gula darah.
Sebuah penelitian yang diterbitkan Jurnal Nutrients menunjukkan bahwa konsumsi buah utuh lebih efektif menurunkan risiko obesitas dibandingkan jus buah.
Serat dalam buah potong membantu mengatur rasa kenyang dan metabolisme tubuh, sehingga penyerapan glukosa lebih lambat dan indeks glikemik lebih rendah. Hal ini membuat respons gula darah lebih stabil dan menurunkan risiko diabetes.
Selain itu, konsumsi buah utuh memastikan nutrisi tetap stabil hingga dicerna oleh tubuh. Menurut Kemenkes, konsumsi buah sebaiknya dilakukan dalam bentuk asli, bukan hanya melalui jus atau olahan lain, untuk mendapatkan manfaat maksimal dari vitamin dan mineral di dalamnya.
Kelebihan Buah Dijus
Meski begitu, jus buah tetap memiliki kelebihan tersendiri. Jus lebih praktis dikonsumsi, terutama bagi orang sibuk atau anak-anak yang sulit makan buah potong.
Jus mempermudah penyerapan karbohidrat sederhana, vitamin, mineral, dan antioksidan karena sudah dalam bentuk cair.
Kandungan kalori dari jus buah yang cepat terserap bisa menjadi sumber energi tambahan bagi tubuh, terutama saat melakukan aktivitas padat. Jadi, bagi yang membutuhkan tenaga cepat, jus buah bisa menjadi pilihan.
Baca Juga: Harga Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Buyback 2 Juta Jadi Sorotan Investor
Kekurangan Buah Dijus
Namun, ada beberapa catatan penting terkait jus buah. Proses penghalusan menyebabkan kandungan serat berkurang signifikan, sehingga efek mengenyangkan berkurang.
Selain itu, indeks glikemik jus buah lebih tinggi dibandingkan buah potong, yang berarti gula lebih cepat masuk ke aliran darah dan dapat memicu lonjakan gula darah.
Studi dalam British Medical Journal mengungkap bahwa konsumsi jus buah berlebihan berkaitan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2, sementara konsumsi buah utuh justru menurunkan risiko tersebut.
Selain itu, satu gelas jus bisa mengandung dua hingga empat porsi buah sekaligus, meningkatkan asupan kalori dan gula tanpa memberikan rasa kenyang yang lama. Kelebihan energi ini berpotensi disimpan sebagai lemak, meningkatkan risiko obesitas.
Proses pemblenderan juga dapat menurunkan kadar vitamin C, yang sensitif terhadap panas, oksigen, dan cahaya. Nutrisi lain, seperti vitamin B kompleks (misalnya folat) dan antioksidan tertentu (polifenol dan flavonoid), juga bisa berkurang.
Tips Konsumsi Buah yang Tepat
Agar tubuh tetap mendapatkan manfaat maksimal, berikut beberapa tips konsumsi buah:
- Utamakan buah potong sebagai sumber utama harian, karena kandungan serat tetap utuh dan menyehatkan pencernaan.
- Jus buah 100% tanpa gula tambahan dapat dikonsumsi sesekali, terutama bagi anak-anak yang sulit makan buah potong.
- Hindari jus kemasan yang sering kali mengandung gula dan perasa tambahan.
- Jika membuat jus sendiri, sisakan sedikit ampas agar serat tetap terkandung.
- Konsumsi buah sekitar dua hingga tiga porsi per hari, dengan variasi jenis agar tubuh memperoleh zat gizi yang lebih lengkap.
Dengan pola ini, tubuh mendapatkan manfaat maksimal dari buah, baik dari segi vitamin, mineral, serat, maupun antioksidan.
Kesimpulan
Jadi, mana yang lebih sehat: buah potong atau jus buah? Secara nutrisi, buah potong lebih unggul. Kandungan serat yang utuh membantu sistem pencernaan, memberikan rasa kenyang lebih lama, dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Sementara itu, jus buah masih memiliki manfaat sebagai sumber energi cepat dan praktis. Bagi konsumen yang sibuk atau membutuhkan tenaga ekstra, sesekali minum jus buah tidak masalah, selama diperhatikan tidak mengandung gula tambahan dan tetap menjaga asupan kalori harian.
Sebagai konsumen cerdas, menyeimbangkan antara buah potong dan jus buah adalah kunci. Untuk kesehatan jangka panjang, kebiasaan mengonsumsi buah utuh tetap menjadi pilihan utama, sedangkan jus buah digunakan sebagai pelengkap sesuai kebutuhan.