FYPMEDIA.ID – Dilansir dari rri.co.id (8/1) Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta seluruh puskesmas di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, memaksimalkan perannya. Terutama dalam melakukan pencegahan diabetes sejak dini, sebab angka penderita diabetes di wilayah tersebut cukup tinggi.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una-Una, menunjukkan jumlah penderita diabetes pada 2023 mencapai 9.775 orang. Namun, baru sekitar 4.248 orang yang ditangani.
“Diabetes itu dicegahnya harus di puskesmas. Jadi dicek darahnya, kalau sudah di atas 200, dikasih obat, obatnya gratis,” kata Menkes Budi dalam keterangan resmi, yang dikutip rri.co.id, Senin (8/1/2024).
Menkes mengatakan, salah satu cara mencegahnya adalah memaksimalkan layanan pemeriksaan gula darah. Tes itu menggunakan alat hematoanalyzer yang sangat penting untuk memonitor kadar gula darah.
Apabila hasil tes kadar gula darah tinggi, seseorang dapat terindikasi terkena diabetes. Menurut Menkes, tes darah di puskesmas dinilai lebih efektif dan efisien dibandingkan penanganan di rumah sakit.
“Kalau ini jalan, tidak perlu dikirim ke rumah sakit, jadi rumah sakit nggak penuh. Apa yang bisa ditangani di puskesmas, sebaiknya dilakukan di sana, itu lebih murah,” kata dia, melanjutkan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tojo Una-Una Souvianur Kure mengatakan, pemeriksaan gula darah sebenarnya telah dilakukan di hampir semua puskesmas. Namun, saat ini tes gula darah, khususnya pemeriksaan HbA1c (hemoglobin terglikasi) belum tersedia di wilayahnya.
Hal itu terlihat dari jumlah pasien diabetes yang mendominasi ruang rawat inap di salah satu rumah sakit daerah setempat. Demikian disampaikan Direktur RSUD Ampana, Niko.
“Di sini, paling banyak yang dirawat diabetes. Kalau untuk rawat jalan, paling banyak masalah lambung,” kata Niko.
Karenanya, ia menyambut baik langkah pemerintah dalam mengatasi penyakit degeneratif, khususnya diabetes. Melalui kolaborasi ini, ia berharap layanan kesehatan di Kabupaten Tojo Una-Una bisa melayani masyarakat lebih baik.