FYPMEDIA.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 6,93 persen warga Kabupaten Tangerang berada di bawah garis kemiskinan. Angka ini naik 0,01 persen dari tahun sebelumnya 6,92 persen menjadi 6,93 persen.
Ini Penyebabnya Jumlah Warga Miskin Kabupaten Tangerang Naik
Kepala BPS Kabupaten Tangerang, Husin Maulana mengatakan, data ini merupakan hasil sensus BPS pada tahun 2023. Kenaikan angka kemiskinan tersebut disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya karena krisis global.
“Ada sedikit kenaikan walau tidak signifikan. Secara persentase tingkat kemiskinan dari 6,92 persen ke 6,93 persen, naik 0,01 persen,” ujar Husin, Sabtu (4/5/2024).
Husin menjelaskan, mengapa keadaan global berpengaruh terhadap kenaikkan angka kemiskinan di Kabupaten Tangerang. Pasalnya, wilayah tersebut secara tidak langsung telah masuk ke dalam zona perkembangan global.
Hal ini, lanjutnya, kemudian menjadikan wilayah tersebut secara ekonomi dan pendapatan ke dalam zona global perkotaan.“Kabupaten Tangerang, ini kan sudah masuk secara ekonomi perkotaan karena adanya perkembangan, baik itu secara global, pembangunan dan juga pendapatan,” ucapnya.
Ia membeberkan data pertumbuhan kemiskinan per kapita di Kabupaten Tangerang sudah menunjukan tren kenaikkan sejak tahun 2020. Hal ini merubah secara ekonomi dan pendapatan yang berdampak pada besarnya konsumsi masyarakat dan menjadi faktor naiknya garis kemiskinan.
Jika dihitung dalam persentase pertumbuhan garis kemiskinan, pada 2020 tercatat 9,25 persen, 2021 sebanyak 4,67 persen, 2022 tercatat 5,70 persen, dan tahun 2023 sebanyak 4,90 persen. “Tahun 2023 garis kemiskinan 604,362 rupiah per kapita,” kata Husin. (ryd)