22 Orang Tewas dalam Penembakan Massal di Maine, AS.

22 Orang Tewas dalam Penembakan Massal di Maine, AS.
Foto: detikcom

FYPMedia.id – Amerika Serikat dikejutkan oleh tragedi penembakan massal yang terjadi di negara bagian Maine. Kejadian ini menewaskan 22 orang dan melukai puluhan lainnya. Ratusan petugas polisi dari negara bagian dan lokal bergerak cepat untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku, Robert R. Card (40), yang dianggap bertanggung jawab atas penembakan mengerikan ini.

Penembakan massal terjadi di sebuah bar dan arena bowling di kota Lewiston, yang terletak sekitar 35 mil utara dari kota terbesar Maine, Portland. Gambar-gambar yang beredar menunjukkan seorang pria berjanggut dengan hoodie coklat dan celana jins, memegang senjata semi-otomatis dalam posisi menembak. Sejumlah orang tewas dan terluka dalam serangan tersebut, dan kejadian ini segera memicu respons darurat dari aparat keamanan dan layanan medis.

Komisaris Keamanan Publik Maine, Mike Sauschuck, dalam konferensi pers, mengungkapkan bahwa mereka telah memobilisasi ratusan petugas polisi untuk menyelidiki kasus ini dan menemukan Card, yang dianggap sebagai orang yang ‘diminati’ dalam penyelidikan.

Sejumlah media melaporkan bahwa Card adalah seorang instruktur senjata api terlatih dan anggota cadangan Angkatan Darat Amerika Serikat. Namun, ia baru-baru ini dilaporkan memiliki masalah kesehatan mental, termasuk mendengar suara-suara dan mengancam akan menembak pangkalan Garda Nasional. Card bahkan telah dimasukkan ke fasilitas kesehatan mental selama dua minggu pada musim panas 2023 sebelum dibebaskan.

Peristiwa ini mengingatkan kembali pada isu serius kesehatan mental dan akses senjata api di Amerika Serikat. Card sebelumnya telah memposting gambar di Facebook yang memunculkan kekhawatiran akan potensi aksi kekerasan. Dokumen dari Pusat Informasi & Analisis Maine juga mengungkapkan bahwa Card telah memiliki riwayat perawatan kesehatan mental.

Presiden Joe Biden telah diinformasikan tentang kejadian ini dan terus menerima pembaruan terkini dari pihak berwenang. Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden telah berbicara secara pribadi dengan pejabat-pejabat Maine termasuk Gubernur Janet Mills, Senator Angus King, Senator Susan Collins, dan Anggota Kongres Jared Golden untuk menawarkan dukungan federal setelah serangan tersebut.

Jika konfirmasi jumlah korban tewas mencapai 22 orang, maka insiden ini akan menjadi salah satu penembakan massal paling mematikan di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini mengingatkan kita akan eskalasi kejadian serupa yang terjadi di Amerika Serikat selama beberapa tahun terakhir, dengan peningkatan jumlah penembakan massal yang melibatkan empat orang atau lebih. Data menunjukkan bahwa jumlah kasus seperti itu telah meningkat sejak pandemi Covid-19, dengan 647 kasus terjadi pada 2022 dan perkiraan 679 kasus pada tahun 2023.

(Rin)

Leave a Reply