Bank Indonesia Siapkan Rp 260 Triliun untuk Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Bank Indonesia Siapkan Rp 260 Triliun untuk Ramadhan dan Idul Fitri 2024
Sumber Gambar : jawapos.com

FYPMEDIA.ID – Bank Indonesia (BI) berencana menyiapkan uang layak edar senilai Rp 260 triliun untuk menghadapi masa Ramadan dan Idul Fitri 2024. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan uang kartal yang disiapkan BI untuk Ramadhan dan Idul Fitri 2023, yaitu sebesar Rp 195 triliun.

Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono, menjelaskan bahwa peningkatan jumlah uang tunai yang disiapkan untuk Ramadhan dan Idul Fitri 2024 ini juga disebabkan oleh kedekatannya dengan masa Pemilihan Umum (Pemilu) atau Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Januari, Februari, Maret, April ada 2 event besar Pemilu, Ramadhan dan Idul Fitri. Makanya kami akan siapkan uang lebih dari masa natal dan tahun baru. Bisa akan lebih tinggi 35% dari tahun lalu, ancer-ancernya Rp 260 triliun yang akan kami siapkan,” kata Doni dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, pada Rabu, 17 Januari 2024.

Doni menambahkan, besaran uang tersebut juga disiapkan dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat yang cukup baik. Hal ini terlihat dari realisasi penarikan uang selama masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 sebesar Rp 130 triliun, naik 10,7% dari realisasi penarikan uang pada saat Nataru 2022.

“Dan ini juga 104% lebih tinggi dari proyeksi kami. Belum pernah terjadi, biasanya selalu di bawah proyeksi tapi ini di atas proyeksi,” tegas Doni.

Sebelumnya, Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Marlison Hakim, juga telah mengatakan bahwa jumlah uang kartal yang keluar pada periode Nataru tahun ini mencapai Rp 130,37 triliun, meningkat 103,71% dari perkiraan BI sebesar Rp 125,7 triliun.

“Dan meningkat 11% dari realisasi tahun 2022 lalu sebesar Rp 117,7 triliun,” ujar Marlison.

Peredaran uang keluar berdasarkan wilayahnya, tertinggi di wilayah Jawa non Kantor Pusat BI sebesar Rp 37,22 triliun, diikuti oleh wilayah Kalimantan Rp 10,89 triliun, dan Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) Rp.15,54T, Sumatera Rp 25,91 triliun, dan Bali-Nusa Tenggara Rp 5,54 triliun.

“Sementara Realisasi penarikan uang Rupiah di Jabodebek (Kantor Pusat) sebesar Rp 35,26 triliun,” ucap Marlison.

 

Klik disini untuk mendapatkan berita terbaru dan terlengkap lainnya

Comments are closed.