FYPMedia.id – Baru – baru ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengonfirmasi penambahan kasus cacar monyet atau monkeypox di Jakarta. Total kasus yang ditemukan sejak pertama kali pada tahun 2022 hingga Jumat (27/10) total sebanyak tujuh belas orang yang terjangkit virus ini, enam belas diantaranya masih positif. Karakteristik dari kasus konfirmasi cacar monyet, yakni korban berjenis kelamin laki – laki dengan rentang usia 25 – 29 tahun berjumlah sembilan pasien. Kemudian pasien dengan rentang usia 30 – 35 tahun sebanyak lima pasien. Semuanya merupakan berjenis kelamin laki – laki. Rata – rata pasien yang tertular penyakit ini merupakan akibat dari kontak seksual.
Terpisah, pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa Indonesia akan mendapatkan bantuan berupa 2.000 vaksin cacar monyet dari ASEAN yang akan dikirimkan dalam waktu dekat. Seperti yang diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu dikutip dari CNNIndonesia pada Sabtu (28/10), bantuan tersebut diberikan lantaran stok tersedianya vaksin di Indonesia terbatas. Hanya terdapat 1.000 dosis vaksin atau dengan kata lain hanya cukup untuk 500 orang saja. Sementara itu, berdasarkan prediksi dari Kemenkes kasus cacar monyet di Indonesia akan terus bertambah mencapai angka 3.600 kasus dalam satu tahun.
Bantuan vaksin dari ASEAN ini diharapkan mampu untuk mengatasi masalah kekurangan vaksin cacar monyet di tanah air. Serta, mampu untuk mencegah penularan penyakit cacar monyet agar tidak mewabah. Namun, Bantuan tersebut dinilai belum mampu untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi di Indonesia. Dibutuhkan vaksin dengan jumlah lebih banyak lagi agar dapat memenuhi kebutuhan sesuai yang ditargetkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sehingga, pihak Kemenkes berusaha untuk memperoleh stok vaksin cacar monyet. Pemerintah juga saat ini tengah berencana untuk mendatangkan lagi stok vaksin cacar monyet dari luar negeri.
Cacar monyet merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Kasus cacar monyet pertama kali ditemukan pada manusia pada tahun 1970 di negara Republik Demokratik Kongo. Pada dasarnya, gejala awal cacar monyet ini disebut – sebut mirip dengan gejala cacar lainnya, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, ruam pada kulit, dan lesu. Letak perbedaannya adalah pada cacar monyet ialah cacar monyet dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Munculnya gejala cacar monyet biasanya muncul 7 – 14 hari setelah terinfeksi. Namun, dalam beberapa kasus ditemukan gejala baru muncul 5 – 21 hari setelah terpapar virus.
(riz/riy)
