FYPMedia.id – Harga Bitcoin mencapai tonggak sejarah dengan melonjak ke rekor level US$ 100.000 pada Kamis (5/12/2024), menandai momen bersejarah bagi mata uang kripto. Lonjakan ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk nominasi Paul Atkins sebagai Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) oleh Presiden terpilih Donald Trump.
Bitcoin sempat menyentuh rekor tertinggi di US$ 103.619 sebelum stabil di sekitar US$ 102.675, mencatat kenaikan harian 5%. Kenaikan harga juga diiringi pertumbuhan signifikan dalam kapitalisasi pasar mata uang kripto yang mencapai US$ 3,8 triliun, melampaui valuasi Apple sebesar US$ 3,7 triliun.
“Kita menyaksikan pergeseran paradigma,” kata Mike Novogratz, CEO Galaxy Digital.
Baca juga: UMP 2025 Resmi Naik 6,5 Persen, Menaker Tegaskan Berlaku Mulai Januari
Faktor Pendorong Reli Bitcoin
Pemerintahan Trump menjadi katalis utama di balik reli ini. Paul Atkins, yang dikenal pro-kripto, dinilai akan membawa pendekatan regulasi yang ramah terhadap inovasi pasar modal.
Selain itu, Trump juga menunjuk Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan dan Howard Lutnick sebagai Kepala Departemen Perdagangan. Kombinasi ini menciptakan optimisme bahwa regulasi ramah kripto akan memperkuat ekosistem aset digital di AS.
Kemudian terdapat juga dukungan institusi yang memainkan peran penting. Persetujuan SEC terhadap ETF Bitcoin pada awal tahun ini telah membuka jalan bagi investor institusional untuk masuk ke pasar kripto.
ETF BlackRock iShares Bitcoin Trust, misalnya, mencatat volume perdagangan hingga US$ 1,9 triliun dalam satu hari, memberikan kesempatan tambahan bagi Bitcoin untuk menembus rekor baru.
Baca juga: Apple Akan Bangun Pabrik iPhone di Indonesia dengan Investasi Rp15,8 Triliun
Kondisi Ekonomi Makro Mendukung 100.000
Di tengah inflasi global dan penurunan nilai mata uang fiat, Bitcoin dianggap sebagai lindung nilai yang menarik. Dengan pasokan tetap sebanyak 21 juta koin, Bitcoin kebal terhadap inflasi, menjadikannya aset favorit bagi investor.
Kebijakan akomodatif Federal Reserve dan melemahnya daya beli mata uang fiat turut memberikan angin segar bagi pertumbuhan Bitcoin.
Selain di AS, adopsi Bitcoin terus berkembang di Eropa. CEO Quantoz Payments, Arnoud Star Busmann, menyebut bahwa dukungan stablecoin generasi baru akan memperkuat ekosistem kripto di kawasan tersebut.
Tidak hanya itu, pasar Asia turut menunjukkan dinamika yang menarik. Yen Jepang menguat terhadap dolar AS, sayangnya won Korea Selatan mengalami tekanan karena instabilitas politik.