FYPMedia.ID – Microsoft telah mengumumkan bahwa dukungan untuk sistem operasi (OS) Windows 10 akan berakhir pada Oktober 2025. Keputusan ini menandai berakhirnya masa pakai OS yang pertama kali diluncurkan pada 2015.
Setelah tanggal tersebut, Microsoft tidak akan lagi memberikan pembaruan perangkat lunak, bantuan teknis, atau perbaikan keamanan untuk Windows 10, hal ini menjadi perhatian besar bagi pengguna yang masih mengandalkan sistem operasi ini di perangkat mereka.
Namun, meskipun beberapa pengguna masih setia menggunakan versi 10, angka adopsinya terus menurun seiring dengan meningkatnya popularitas Windows 11 yang lebih baru.
Baca juga: Google Siapkan Gemini Live AI Revolusioner untuk Bilah Tugas Windows
Data Pengguna Windows
Menurut data global dari StatCounter, per Desember 2024, Windows 10 masih digunakan di sekitar 62 persen perangkat berbasis di seluruh dunia. Sementara itu, versi 11, yang dirilis pada 2021, hanya digunakan oleh 34 persen perangkat.
Angka ini menunjukkan bahwa meskipun Windows 11 memiliki berbagai fitur unggulan, seperti keamanan lebih baik dan performa yang ditingkatkan, tingkat adopsinya masih lebih rendah dibandingkan versi 10.
Salah satu faktor penyebabnya adalah persyaratan perangkat keras yang lebih ketat untuk dapat menginstal yang versi 11, seperti keharusan memiliki chip Trusted Platform Module (TPM) 2.0, yang tidak dimiliki oleh banyak perangkat lama.
Fitur Baru
Microsoft kini mendorong pengguna untuk beralih ke Windows 11 yang diperkirakan akan menjadi sistem operasi masa depan, seiring dengan semakin meluasnya teknologi kecerdasan buatan (AI). Di ajang Consumer Electronic Show (CES) 2025, Microsoft menegaskan bahwa tahun ini akan menjadi “Tahun PC AI”.
Baca juga: Francesco Bagnaia Juara MotoGP Jerman 2024
Windows 11 hadir dengan berbagai fitur canggih berbasis AI, seperti Copilot AI yang berfungsi sebagai asisten virtual terintegrasi langsung ke dalam sistem operasi, Recall AI yang meningkatkan pencarian dengan kemampuan mengingat aktivitas pengguna, serta pencarian berbasis AI yang lebih akurat dan mendalam.
Versi 11 juga memperkenalkan PC Copilot+, yang diklaim lebih cepat dan lebih kuat dalam menjalankan teknologi AI, dengan performa yang bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan MacBook Air M3.
Meski begitu, Microsoft juga memahami bahwa tidak semua pengguna siap untuk beralih ke sistem operasi terbaru ini. Bagi mereka yang masih mengandalkan versi 10, Microsoft menyediakan opsi Extended Security Updates (ESU) dengan biaya tambahan agar mereka tetap mendapatkan perlindungan keamanan.
Namun, tanpa pembaruan keamanan reguler, perangkat yang masih menggunakan Windows 10 rentan terhadap serangan siber dan masalah kompatibilitas perangkat keras atau perangkat lunak.
Oleh karena itu, bagi pengguna yang belum siap untuk beralih, pembelian Extended Security Update (ESU) bisa menjadi solusi sementara.
Secara keseluruhan, meskipun versi 10 masih menjadi pilihan utama di kalangan pengguna, semakin banyak alasan untuk beralih ke versi terbaru, yakni yang 11. Bagi pengguna yang memprioritaskan keamanan dan inovasi teknologi, beralih ke Windows 11 merupakan langkah baik menjelang berakhirnya dukungan untuk versi yang ke-10.