FYPMEDIA.ID – Kelebihan konsumsi garam bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan tubuh. Banyak orang tidak menyadari bahaya tersembunyi dari asupan garam yang berlebihan, terutama karena garam sering tersembunyi dalam makanan olahan.
Berdasarkan laporan dari CNBC Indonesia dan Kompas Health, terdapat sejumlah gejala fisik yang menjadi tanda tubuh Anda mengalami overdosis garam.
Baca juga: Petai: 7 Manfaat Menakjubkan untuk Kesehatan, Termasuk Turunkan Gula Darah
Apa Itu Overdosis Garam?
Overdosis garam terjadi ketika tubuh menerima asupan sodium (natrium) dalam jumlah yang melebihi batas wajar. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), batas konsumsi garam harian yang disarankan adalah 5 gram atau setara dengan satu sendok teh. Namun, banyak orang yang tidak sadar bahwa makanan olahan seperti keripik, mi instan, saus, dan daging olahan mengandung sodium tinggi yang bisa memperburuk kondisi tubuh.
Seorang ahli gizi dari Mayo Clinic, Katherine Zeratsky, mengungkapkan bahwa terlalu banyak garam dapat memengaruhi fungsi organ, termasuk ginjal dan jantung. “Ketidakseimbangan natrium bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular,” ungkapnya.
9 Tanda Tubuh Overdosis Garam
- Sering Merasa Haus
Kelebihan garam meningkatkan kadar natrium dalam darah, sehingga tubuh membutuhkan lebih banyak cairan untuk menyeimbangkan kadar tersebut. Akibatnya, Anda sering merasa haus.
- Mudah Lelah
Overdosis garam bisa menyebabkan dehidrasi ringan yang membuat tubuh terasa lemah dan lelah. “Kekurangan cairan karena garam berlebihan dapat memengaruhi fungsi otot dan energi tubuh,” kata Zeratsky.
- Tekanan Darah Tinggi
Sodium berlebih dapat mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh, memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah, sehingga menyebabkan hipertensi.
- Sakit Kepala
Dehidrasi akibat asupan garam berlebih juga dapat memicu sakit kepala. Sensasi ini sering muncul setelah mengonsumsi makanan asin dalam jumlah besar.
- Pembengkakan pada Tubuh
Kondisi ini dikenal sebagai edema, yang terjadi akibat retensi cairan di jaringan tubuh, seperti kaki, tangan, atau wajah.
- Sulit Konsentrasi
Asupan garam yang terlalu tinggi dapat memengaruhi keseimbangan elektrolit, yang pada gilirannya berdampak pada fungsi otak.
- Kerusakan Ginjal
Garam berlebih memberikan tekanan tambahan pada ginjal untuk membuang natrium. Dalam jangka panjang, ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
- Sering Buang Air Kecil
Garam yang terlalu banyak membuat tubuh harus bekerja ekstra untuk mengeluarkan kelebihannya melalui urin.
- Pengeroposan Tulang
Menurut penelitian, kelebihan garam dapat mempercepat hilangnya kalsium dari tulang, meningkatkan risiko osteoporosis.
Dampak Jangka Panjang
Jika tidak ditangani, konsumsi garam berlebih dapat memicu komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, hingga pengeroposan tulang. Hal ini dipertegas oleh laporan CNBC Indonesia, yang menyebutkan bahwa sekitar 1,28 miliar orang di dunia mengalami hipertensi, banyak di antaranya disebabkan oleh asupan garam yang tinggi.
Bagaimana Mengurangi Risiko Overdosis Garam?
- Batasi Konsumsi Makanan Olahan
Makanan kemasan seperti mi instan, sosis, dan keripik adalah sumber utama garam tersembunyi. Pilih makanan segar sebagai gantinya.
- Perhatikan Label Nutrisi
Selalu periksa kadar sodium pada kemasan makanan. Pilih produk dengan kadar sodium lebih rendah dari 140 mg per porsi.
- Gunakan Bumbu Alami
Gantikan garam dengan rempah-rempah seperti lada, bawang putih, atau kunyit untuk menambah rasa pada makanan.
- Minum Air yang Cukup
Pastikan Anda mengonsumsi air putih minimal 2 liter per hari untuk membantu tubuh mengeluarkan natrium berlebih.
Baca juga: Sering Lelah dan Sulit Tidur? Ini Bisa Jadi Tanda Masalah Serius pada Ginjal
Overdosis garam bukan masalah sepele. Gejala seperti sering haus, mudah lelah, hingga hipertensi adalah tanda-tanda tubuh memberi peringatan.
Dengan membatasi asupan garam dan memilih makanan sehat, dapat melindungi diri dari risiko kesehatan serius di masa depan.