Wagub DKI Rano Karno Tinjau Lokasi Banjir di Lebak Bulus

Wagub DKI Rano Karno Tinjau Lokasi Banjir di Lebak Bulus

Wagub DKI Rano Karno Tinjau Lokasi Banjir di Lebak Bulus, Pastikan Penanganan Berjalan Optimal

 

FYPMedia.ID – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, meninjau langsung lokasi banjir di Jalan Kamboja, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Selasa pagi. Kedatangannya bertujuan untuk memastikan penanganan banjir berjalan dengan baik serta memberikan dukungan kepada petugas yang bekerja di lapangan.

 

Rano tiba di lokasi sekitar pukul 07.30 WIB dengan mengenakan pakaian dinas berwarna coklat. Dalam tinjauannya, ia menaiki perahu karet bersama petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) serta pemadam kebakaran untuk melihat kondisi banjir lebih dekat. Ia juga berbincang dengan warga yang terdampak untuk mengetahui langsung kondisi serta kendala yang mereka hadapi.

 

Kondisi Banjir di Lebak Bulus

Banjir yang melanda kawasan Lebak Bulus ini merupakan dampak dari curah hujan tinggi yang mengguyur Jakarta dalam beberapa hari terakhir. Genangan air mencapai ketinggian hingga 50 cm di beberapa titik, membuat aktivitas warga terganggu. Beberapa rumah dan pertokoan di sekitar lokasi turut tergenang air, menyebabkan kerugian bagi warga setempat.

 

Sejumlah petugas dari PPSU dan pemadam kebakaran tampak bekerja keras untuk mengatasi banjir dengan menggunakan pompa air dan membersihkan saluran drainase yang tersumbat. Pemerintah setempat telah mengerahkan berbagai sumber daya guna mempercepat surutnya air dan mencegah dampak lebih lanjut bagi masyarakat.

 

Selain itu, beberapa warga terlihat berusaha menyelamatkan barang-barang mereka dari genangan air. Sebagian dari mereka mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau rumah kerabat sementara menunggu kondisi membaik.

 

Langkah Pemprov DKI dalam Penanganan Banjir

Dalam keterangannya kepada media, Rano Karno menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya menangani banjir dengan berbagai langkah strategis. Salah satu fokus utama adalah optimalisasi saluran air dan pengerukan sungai untuk memastikan aliran air tetap lancar.

 

“Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan penanganan banjir berjalan cepat dan efektif. Selain itu, kami juga mengimbau warga untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas,” ujar Rano.

 

Selain pengerukan sungai, Pemprov DKI juga berencana mempercepat pembangunan kolam retensi serta meningkatkan kapasitas pompa air di beberapa titik rawan banjir. Rano menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan evaluasi guna menemukan solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan banjir di Jakarta.

 

“Penanganan banjir tidak bisa dilakukan dalam satu malam. Ini membutuhkan perencanaan matang, koordinasi dengan berbagai pihak, dan tentu saja partisipasi aktif masyarakat,” tambahnya.

 

Warga Keluhkan Lambatnya Penanganan

Di tengah upaya pemerintah menangani banjir, beberapa warga mengungkapkan keluhan terkait lambatnya penanganan di wilayah mereka. Beberapa warga menilai bahwa pengerukan saluran air dan perawatan drainase seharusnya dilakukan lebih rutin untuk mencegah banjir yang berulang setiap musim hujan.

 

Salah satu warga, Arif (45), yang telah tinggal di kawasan Lebak Bulus selama lebih dari 20 tahun, menyebut bahwa banjir di wilayahnya semakin sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

 

“Dulu banjir jarang sampai masuk ke rumah, tapi sekarang hampir setiap hujan deras, air meluap ke jalan dan rumah warga. Kami berharap pemerintah lebih serius dalam menangani masalah ini,” ujarnya.

 

Menanggapi hal ini, Rano Karno berjanji akan mengevaluasi sistem drainase di kawasan tersebut dan memastikan perawatan saluran air dilakukan secara berkala. Ia juga mengimbau masyarakat untuk turut menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat aliran air.

 

Antisipasi Banjir di Masa Depan

Banjir di Jakarta menjadi permasalahan tahunan yang terus dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat. Berbagai program telah digagas untuk mengurangi dampak banjir, termasuk pembangunan waduk, revitalisasi sungai, serta penerapan konsep zero run-off di kawasan permukiman baru.

 

Pemerintah juga tengah mempercepat proyek pengendalian banjir, seperti normalisasi sungai dan pembangunan sumur resapan di beberapa wilayah Jakarta. Selain itu, sistem peringatan dini banjir juga akan ditingkatkan agar masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi banjir di masa mendatang.

 

Rano Karno menegaskan bahwa pihaknya akan terus bekerja keras dalam menangani banjir dan berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam mendukung upaya ini.

 

“Kami ingin semua pihak bekerja sama, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, untuk menciptakan Jakarta yang lebih tangguh terhadap banjir. Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan juga menjadi faktor utama dalam mengatasi permasalahan ini,” pungkasnya.

 

Dengan berbagai langkah yang telah diambil, diharapkan kejadian banjir di Lebak Bulus dan wilayah lainnya dapat segera teratasi, serta penanganan jangka panjang dapat membawa perubahan nyata bagi masyarakat Jakarta.