FYP Media.id – Pada Tanggal 27 Maret 2025 Menjelang arus mudik Lebaran tahun ini, Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) kembali mengalami lonjakan volume kendaraan. Kemacetan mulai terasa sejak beberapa hari terakhir, terutama pada jam-jam sibuk saat pemudik dari Jakarta dan sekitarnya mulai bergerak menuju kampung halaman. Untuk mengantisipasi kemacetan parah, kepolisian telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas berupa sistem one way atau satu arah. Sistem ini akan diberlakukan mulai dari KM 70 di Tol Jakarta-Cikampek hingga KM 188 di Tol Cipali.
Kemacetan di Tol Cipali bukan hal baru saat arus mudik. Sejak tol ini beroperasi, jalur tersebut menjadi salah satu rute utama bagi pemudik yang ingin menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dengan panjang sekitar 116 kilometer, Tol Cipali menghubungkan daerah Cikampek hingga Palimanan, yang kemudian terhubung dengan tol Trans Jawa lainnya. Karena menjadi jalur utama, kepadatan lalu lintas pun tak terhindarkan setiap musim mudik tiba. Pada tahun-tahun sebelumnya, antrean kendaraan bisa mencapai puluhan kilometer, terutama di sekitar rest area dan titik-titik pertemuan jalan arteri.
Rekayasa lalu lintas one way yang akan diterapkan bertujuan mengurai kepadatan dan memperlancar arus kendaraan menuju timur. Polisi akan mulai memberlakukan sistem ini berdasarkan hasil pemantauan di lapangan. Jika volume kendaraan semakin meningkat, one way bisa diberlakukan lebih awal atau diperpanjang hingga ke titik yang lebih jauh. Kebijakan ini diambil untuk menghindari kemacetan total yang bisa membuat perjalanan pemudik semakin lama.
Meskipun efektif mengurangi kemacetan di jalur mudik, penerapan one way juga memiliki dampak terhadap arus kendaraan dari arah sebaliknya. Kendaraan yang menuju Jakarta harus menggunakan jalur alternatif karena jalan tol akan difokuskan untuk kendaraan yang menuju timur. Akibatnya, beberapa jalan arteri di sekitar jalur tol diperkirakan mengalami peningkatan volume kendaraan. Oleh karena itu, pemudik yang menuju Jakarta diimbau untuk mencari rute alternatif atau menyesuaikan waktu perjalanan agar tidak terjebak kemacetan di jalur arteri.
Baca Juga : Lonjakan Penumpang di Terminal Pulogebang H-5 Lebaran 2024 Naik 100%! Simak Penyebab dan Antisipasinya
Selain rekayasa lalu lintas, kepolisian juga bekerja sama dengan pengelola tol dan pihak terkait untuk memastikan kelancaran arus mudik. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain adalah pengaturan di rest area, penempatan petugas di titik-titik rawan macet, serta penyediaan layanan darurat bagi kendaraan yang mengalami kendala di jalan tol. Pemudik diimbau untuk menghindari berhenti terlalu lama di rest area, karena kapasitas yang terbatas sering kali menyebabkan antrean kendaraan yang memanjang hingga ke bahu jalan.
Pihak kepolisian dan Kementerian Perhubungan juga memberikan beberapa imbauan kepada pemudik agar perjalanan tetap aman dan lancar. Salah satu hal yang ditekankan adalah pentingnya mengatur waktu perjalanan. Jika memungkinkan, pemudik disarankan berangkat lebih awal untuk menghindari puncak arus mudik yang biasanya terjadi dua hingga tiga hari sebelum Lebaran. Selain itu, pemudik juga diimbau untuk terus memantau informasi lalu lintas melalui aplikasi peta digital atau kanal resmi dari kepolisian agar bisa menyesuaikan rute perjalanan dengan kondisi terkini.
Kesiapan kendaraan juga menjadi faktor penting dalam menghadapi perjalanan panjang saat mudik. Pastikan kendaraan dalam kondisi prima, mulai dari mesin, rem, hingga ban, agar tidak mengalami kendala di tengah jalan. Selain itu, pemudik disarankan mengisi bahan bakar sebelum memasuki jalan tol, mengingat antrean di SPBU dalam rest area sering kali sangat panjang. Dengan persiapan yang matang, perjalanan mudik bisa lebih nyaman dan aman.
Selain itu, pemudik juga harus memperhatikan kondisi fisik saat mengemudi. Perjalanan jauh dan kemacetan panjang bisa menyebabkan kelelahan yang berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan. Oleh karena itu, pengemudi disarankan untuk beristirahat setiap beberapa jam sekali. Jika rest area penuh, pemudik bisa mencari tempat istirahat di luar jalur tol untuk menghindari kepadatan yang berlebihan.
Baca Juga : 5 Alasan Ilmiah Kenapa Makan Kurma di Bulan Ramadan Itu Baik
Dengan berbagai langkah antisipasi yang dilakukan, diharapkan arus mudik tahun ini bisa berjalan lebih lancar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Penerapan rekayasa lalu lintas one way di KM 70-188 Tol Cipali menjadi salah satu solusi utama untuk mengatasi kepadatan kendaraan yang meningkat drastis. Meskipun demikian, keberhasilan skema ini juga bergantung pada kesadaran pemudik dalam mengikuti aturan dan imbauan dari pihak berwenang.
Pada akhirnya, arus mudik bukan hanya soal kecepatan sampai ke tujuan, tetapi juga tentang keselamatan di jalan. Dengan persiapan yang baik dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas, perjalanan mudik bisa menjadi pengalaman yang lebih nyaman dan menyenangkan bagi semua orang.