Tarif 145 Persen! Dunia Bergetar oleh Gebrakan Trump, Saham Teknologi Ambruk, Investor Panik

Tarif 145 Persen! Dunia Bergetar oleh Gebrakan Trump, Saham Teknologi Ambruk, Investor Panik
Tarif 145 Persen! Dunia Bergetar oleh Gebrakan Trump, Saham Teknologi Ambruk, Investor Panik

FYPMedia.ID – Sekali lagi, tarif 145 peen! Itulah gebrakan yang membuat dunia bergetar. Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat yang kini kembali maju dalam Pilpres 2024, baru saja melontarkan wacana yang langsung mengguncang pasar global: usulan pemberlakuan tarif impor baru sebesar 145 persen untuk barang-barang asal China.

Tidak main-main. Ini bukan sekadar omong kosong kampanye. Ini bukan cuma ancaman kosong. Ini adalah sinyal kuat bahwa dunia sedang bersiap menghadapi babak baru perang dagang—perang dagang jilid dua yang jauh lebih keras, jauh lebih berisiko, dan jauh lebih mengguncang.

Pasar Panik, Saham Raksasa Teknologi Berguguran

Seketika setelah Trump mengumumkan rencananya, lantai bursa Amerika seperti terkena serangan jantung. Pasar saham langsung bergejolak. Apple jatuh. Meta terperosok. Tesla goyah. Nvidia tak luput dari guncangan.

Hanya dalam hitungan jam, saham Apple terkoreksi hingga 4 persen. Meta, raksasa media sosial dengan ambisi besar di dunia metaverse, ikut tergelincir. Bahkan Tesla—perusahaan mobil listrik andalan AS yang memiliki pabrik besar di Shanghai—tak bisa menghindar dari hantaman, dengan sahamnya turun lebih dari 3 persen.

Mengapa bisa seheboh itu? Karena tarif 145 persen ini bukan hanya menyasar satu dua produk. Tarif ini menyasar seluruh ekosistem rantai pasok global. Mulai dari komponen iPhone hingga bahan baku kendaraan listrik, semua terdampak. Pasar panik karena dunia usaha tahu, kalau ini benar-benar terjadi, biaya produksi akan melonjak gila-gilaan.

BACA JUGA  : Trump Tunda Tarif untuk Puluhan Negara, China Justru Naik Jadi 125%

Gejolak Nasdaq, Emas Jadi Pelarian

Nasdaq, indeks saham yang paling banyak diisi oleh perusahaan teknologi, mencatatkan penurunan paling tajam sejak awal 2025. Investor besar mulai mengalihkan dana mereka ke aset yang lebih aman seperti emas dan obligasi.

Ada ketakutan besar yang menyelimuti: apakah ini tanda-tanda bahwa ekonomi global akan kembali masuk ke dalam pusaran krisis? Apakah ini sinyal bahwa kebijakan proteksionis akan kembali menjadi arus utama jika Trump benar-benar kembali ke Gedung Putih?

Tarif 145 Persen dan Strategi Politik Trump

Trump bukan sembarang mengeluarkan angka 145 persen. Ini bagian dari narasi kampanyenya yang sudah dikenal luas: “melindungi pekerja Amerika dari invasi ekonomi China.” Dalam berbagai pidatonya, ia selalu menuding China sebagai pihak yang mengambil untung besar dari kebijakan perdagangan AS selama puluhan tahun.

Kini, ia ingin “membalas.” Ia ingin membalikkan keadaan. Ia ingin mengembalikan kejayaan industri Amerika. Tapi di balik ambisinya itu, ada potensi kerusakan besar yang mengintai dunia usaha, ekonomi global, dan stabilitas geopolitik.

Dampak Nyata di Sektor Teknologi

Sektor teknologi jadi korban pertama dan paling terasa. Mengapa? Karena sebagian besar perangkat elektronik yang kita gunakan sehari-hari—smartphone, laptop, server, smartwatch—masih sangat bergantung pada produksi di China.

Apple, misalnya, sangat tergantung pada mitra manufakturnya seperti Foxconn yang berbasis di China. Dengan tarif setinggi itu, biaya produksi pasti naik drastis. Dan mau tidak mau, kenaikan harga itu akan dibebankan ke konsumen. Akibatnya? Produk jadi lebih mahal, daya saing turun, pasar melemah.

Begitu juga dengan Meta yang masih mengandalkan pasokan dari China untuk perangkat keras VR-nya. Dan jangan lupakan Tesla, yang selama ini menjadikan pabrik di Shanghai sebagai salah satu aset paling produktif mereka.

Reaksi China: Siap Membalas!

China tidak tinggal diam. Pemerintah Beijing dengan cepat menyatakan bahwa mereka akan “mengambil tindakan yang setimpal dan tegas” jika tarif 145 persen itu benar-benar diberlakukan.

Apa artinya? Bisa jadi China membalas dengan tarif serupa terhadap produk AS. Bisa juga mereka membatasi ekspor material penting seperti rare earth—bahan langka yang sangat dibutuhkan oleh industri teknologi tinggi Amerika.

Jika itu terjadi, bukan hanya sektor teknologi yang terkena imbas. Sektor manufaktur lainnya juga akan kelimpungan. Seluruh dunia bisa kembali masuk ke dalam pusaran perang dagang yang mengancam pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Perusahaan Mulai Cari Jalan Keluar dari China

Beberapa perusahaan besar sudah sejak lama mencium potensi konflik ini. Mereka mulai memindahkan sebagian lini produksinya ke negara-negara lain seperti India, Vietnam, dan Meksiko.

Apple, misalnya, telah meningkatkan investasinya di India sebagai basis perakitan iPhone. Tapi proses ini tentu tidak bisa selesai dalam semalam. Banyak perusahaan lain yang masih belum punya rencana kontinjensi matang.

Tarif 145 persen ini jadi wake-up call besar bagi dunia industri. Sudah saatnya mereka berpikir ulang: apakah ketergantungan pada China adalah kesalahan strategis yang harus segera diperbaiki?

Trump, Perdagangan, dan Ketidakpastian Global

Apa yang terjadi saat ini menunjukkan dengan sangat jelas: politik bisa sangat memengaruhi arah ekonomi global. Bahkan sebelum kebijakan diberlakukan, hanya dengan pernyataan, efeknya sudah luar biasa.

Investor panik. Pasar gonjang-ganjing. Perusahaan buru-buru menyusun ulang strategi. Negara-negara mulai bersiap mengambil langkah balasan.

Pilpres AS kali ini bukan cuma soal siapa yang duduk di Gedung Putih. Ini adalah momen yang bisa menentukan arah ekonomi global untuk lima hingga sepuluh tahun ke depan. Dunia sedang mengawasi. Dunia sedang menunggu. Dan dunia sedang waspada.

Tarif 145 Persen, Babak Baru Perang Dagang?

Tarif 145 persen adalah sinyal. Sinyal bahwa geopolitik dan ekonomi tidak bisa dipisahkan lagi. Sinyal bahwa dunia harus bersiap menghadapi ketegangan baru yang bisa saja lebih besar dari sebelumnya.

Saham-saham teknologi yang jatuh hari ini hanyalah permulaan. Gelombang besar baru saja datang. Dan siapa tahu, badai berikutnya bisa lebih dahsyat.

Pertanyaan Besar: Apakah Dunia Siap?

Tarif 145 persen. Sekali lagi, tarif 145 persen. Sebuah angka yang tampak seperti kebijakan perdagangan, tapi sebenarnya adalah simbol dari ketidakpastian. Simbol dari kekuatan politik yang bisa menggoyahkan ekonomi global dalam sekejap.

Pertanyaannya: apakah dunia sudah siap? Apakah para pelaku industri sudah cukup gesit untuk beradaptasi? Apakah kita semua sudah sadar bahwa bergantung pada satu negara dalam rantai pasok global adalah taruhan besar?

Karena jika belum, tarif 145 persen ini akan menjadi pelajaran yang mahal. Sangat mahal.