Setelah China, Kini Belanda Juga Alami Gejala Pneumonia

Setelah China, Kini Belanda Juga Alami Gejala Pneumonia
Foto: CNBC

FYPMedia.id – Peningkatan signifikan kasus pneumonia misterius pada anak-anak, yang pertama kali dilaporkan di China, telah menarik perhatian global ketika Belanda menjadi negara kedua yang mengalami lonjakan serupa minggu ini.

Institut Penelitian Layanan Kesehatan Belanda (NIVEL), yang berbasis di Utrecht, mengungkapkan bahwa 80 dari setiap 100.000 anak usia 5 hingga 14 tahun dilaporkan menderita pneumonia dalam satu minggu terakhir.

Angka ini menunjukkan lonjakan drastis dari kasus pneumonia dalam beberapa tahun terakhir, bahkan melebihi angka puncak kasus pada musim flu tahun 2022.

Menurut laporan The Messenger, NIVEL mencatat bahwa pada puncak musim flu tahun lalu, kasus pneumonia pada kelompok usia ini mencapai 60 kasus per 100.000 anak.

Kedua lembaga kesehatan terkemuka di Belanda, NIVEL dan Institut Nasional untuk Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan, mirip dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Belanda, belum dapat memberikan penjelasan menyeluruh terkait lonjakan mendadak ini.

Sebelumnya, wilayah-wilayah di bagian utara China telah mengalami lonjakan penyakit pernapasan yang mengkhawatirkan, terutama menyerang anak-anak, selama lima minggu berturut-turut sejak pertengahan Oktober.

Pada saat yang sama, kekhawatiran semakin bertambah karena adanya laporan serupa di China. Kasus pneumonia misterius di Beijing dan provinsi Liaoning telah membanjiri rumah sakit anak-anak.

Pada konferensi pers pada 13 November, pejabat Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok menyoroti kemungkinan kenaikan ini sebagai dampak dari pencabutan pembatasan COVID-19.

Langkah-langkah longgar pertama dalam kebijakan lockdown terkait COVID-19 telah membuka pintu bagi musim flu pertama sejak kebijakan tersebut dilonggarkan.

Pejabat kesehatan China menjelaskan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa tidak ada patogen baru yang terdeteksi dalam wabah tersebut.

Mereka mengindikasikan bahwa penyakit ini disebabkan oleh virus musiman seperti flu dan RSV (Respiratory Syncytial Virus), serta bakteri Mycoplasma pneumoniae.

(rin)