Sentimen Pasar Positif, Rupiah Dinilai Berpotensi Menguat

Sentimen Pasar Positif, Rupiah Dinilai Berpotensi Menguat
  1. FYPMEDIA.ID – Dilansir dari rri.co.id (22/1) Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini karena sentimen pasar yang positif terhadap sejumlah faktor eksternal. Dalam penutupan perdagangan akhir pekan kemarin, rupiah juga menguat 8,5 poin atau 0,05 persen di posisi Rp15.615 per dolar AS.

“Pagi ini, sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat positif. Pergerakan indeks saham Asia yang menguat mendukung penguatan rupiah terhadap dolar AS,” kata Analis Pasar Uang Ariston Tjendra dalam analisisnya yang dibagikan ke media, Senin (22/1/2024).

Ariston juga mengatakan, indeks dolar AS pagi ini bergerak di level 103,16. Indeks itu lebih rendah dibandingkan saat penutupan perdagangan Jumat (19/1/2024) pekan lalu di posisi 103,23.

“Ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan di AS pada semester satu ini, cukup tinggi. Survei CME FedWatch Tool menunjukkan probabilitas 100 persen pemangkasan terjadi di rapat Bank Sentral AS pada Mei 2024,” ujar Ariston.

Dijelaskan, CME Fedwatch Tool merupakan survei yang dilakukan untuk mengetahui prospek kenaikan atau penurunan suku bunga Bank Sentral AS. Hasil survei menjadi gambaran sentimen pasar terhadap prospek tersebut yang dapat mempengaruhi pergerakan indeks dolar AS.

Menurutnya, meski pelaku pasar berekspektasi adanya pemangkasan suku bunga, mereka juga mewaspadai pernyataan petinggi Bank Sentral AS The Fed. Sejumlah petinggi The Fed mengatakan tidak ingin terburu-buru memangkas suku bunga acuan meski data ekonomi AS membaik.

“Hal itu bisa menahan pelemahan dolar AS. Data ekonomi AS yang akan dirilis pekan ini, juga akan memberikan masukan baru untuk pasar,” ucap Ariston.

Data ekonomi  yang akan dirilis di antaranya data Produk Domestik Bruto Triwulan IV-2023 dan data inflasi. Di sisi lain, tambah Ariston, pelaku pasar masih mewaspadai konflik Timur Tengah.

“Bila konflik memanas lagi bisa mendorong penguatan dolar AS. Sehingga hari ini potensi penguatan rupiah diperkirakan ke arah Rp15.580, dan potensi resistance di kisaran Rp15.650 per dolar AS,” ujarnya.

Untuk indeks saham, diperkirakan akan mencoba naik kembali setelah dalam penutupan perdagangan akhir pekan kemarin mengalami penurunan.  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (19/1/2024) melemah 25,56 poin atau 0,35 persen ke level 7.227.

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, pelemahan IHSG tersebut disertai net sell (aksi jual saham) oleh investor asing sebesar Rp301 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah saham berkode ASII, BBNI, UNVR, PGEO dan ADRO.

“Hari ini IHSG berpotensi mencoba naik kembali. Level resistance (titik tertinggi) IHSG di kisaran 7.250-7.320 dan level support (titik terendah) di kisaran 7.150-7.200,” kata Fanny.