FYPMedia.ID – Warga Bangka Belitung (Babel) melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Bangka Belitung untuk memprotes hasil perhitungan kerugian negara sebesar Rp271 triliun dalam kasus dugaan korupsi sektor timah.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan pada Senin, 6 Januari 2025 di kantor BPKB Perwakilan Bangka Belitung juga memprotes Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Bambang Hero Saharjo sebagai pihak yang menghitung kerugian negara dalam kasus timah tersebut.
Baca Juga: 7 Olahraga Paling Efektif untuk Membakar Kalori dan Menurunkan Berat Badan
Para unjuk rasa merasa hasil penghitungan yang dilakukan tidak benar karena tidak menggunakan metode ilmiah hingga penelitian mendalam dalam melakukan penghitungan.
Mengutip laporan dari Tempo, massa aksi menilai bahwa angka yang dilaporkan sebagai kerugian negara sangat tidak realistis, mengingat sektor timah di Bangka Belitung merupakan salah satu komoditas utama yang menyumbang pendapatan negara.
Mereka meminta BPKP untuk lebih transparan dalam menangani kasus ini dan mengusut tuntas pihak-pihak yang terlibat dalam dugaan penyalahgunaan anggaran negara.
Sektor timah di Bangka Belitung merupakan sumber daya alam yang sangat strategis dan penting bagi perekonomian daerah, karenanya para unjuk rasa merasa bahwa anggaran yang mengalir ke sektor tersebut harus dikelola dengan baik dan tidak boleh ada kebocoran atau penyalahgunaan.
Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Keringat Berlebih: Tips dan Solusi Efektif
Bangka Belitung dikenal sebagai salah satu daerah penghasil timah terbesar di dunia. Sektor ini telah menjadi salah satu tulang punggung ekonomi daerah tersebut selama bertahun-tahun. Timah yang diekspor dari provinsi ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi, baik di pasar domestik maupun internasional.
Namun, sektor timah juga memiliki tantangan besar dalam hal pengelolaan dan pengawasan. Beberapa tahun terakhir, praktik ilegal dalam industri timah, seperti penambangan liar dan penyalahgunaan izin semakin marak. Hal ini membuka celah bagi terjadinya praktik korupsi yang merugikan negara dan masyarakat setempat.
Kasus korupsi dalam sektor timah di Bangka Belitung menjadi semakin rumit karena banyaknya pihak yang terlibat, baik dari kalangan pemerintah, pengusaha, hingga masyarakat. Meskipun sektor ini sangat penting bagi perekonomian lokal, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, ia bisa menjadi ladang korupsi yang merugikan semua pihak.