Rupiah Berpeluang Menguat di Tengah Ekspektasi Suku Bunga

Rupiah Berpeluang Menguat di Tengah Ekspektasi Suku Bunga

Nilai tukar rupiah berpeluang menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah espektasi suku bunga. Selasa kemarin, rupiah ditutup melemah 0,14 persen atau 22 poin ke level Rp15.730 per dolar AS.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, peluang penguatan rupiah dipengaruhi sentimen pasar terhadap ekspektasi suku bunga The Fed. Sejumlah pejabat The Fed melontarkan pernyataan yang bisa menjadi petunjuk kebijakan suku bunga Bank Sentral AS.

“Rupiah berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS. Semalam, petinggi Bank Sentral AS wilayah Cleveland, Loretta Mester mempertegas soal peluang pemangkasan suku bunga acuan tahun ini,” katanya, Rabu (7/2/2024).

Ia melanjutkan, tanpa adanya data ekonomi AS yang baru, pernyataan Mester ini bisa dijadikan penggerak dolar AS. Pernyataan tersebut bisa menjadi sentimen negatif untuk dolar AS.

Ariston menambahkan, dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah. Pertumbuhan ekonomi yang bagus bisa menjadi sentimen positif bagi rupiah terhadap dolar AS.

“Peluang penguatan rupiah hari ini ke arah Rp15.680. Sedangkan potensi resisten di sekitar Rp15.750 per dolar AS,” ujar Ariston.

Comments are closed.