Mira Hayati Dari Ratu Kekayaan jadi Skandal. Dari Skincare jadi Bahaya. Dari Pamer jadi Perkara

mira hayati ratu emas

FYPMEDIA.IDIndonesia kembali dihebohkan oleh berita yang mengguncang dunia kecantikan. Mira Hayati, wanita yang pernah dijuluki “Ratu Emas Makassar,” kini mendapati dirinya berada di pusat kontroversi. Tak hanya dikenal sebagai pengusaha skincare ternama, Mira kini menyandang status tersangka atas kasus skincare berbahaya. Siapa sebenarnya Mira Hayati? Bagaimana perjalanan hidupnya hingga terjerat kasus yang mencoreng nama baiknya? Yuk, simak kisah lengkapnya!

Mira Hayati, Mantan Biduan yang Beralih ke Dunia Kosmetik

Lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada tahun 1995, Mira Hayati awalnya dikenal sebagai seorang biduan dangdut. Namun, pada 9 Juli 2020, Mira memutuskan untuk mengubah jalur kariernya dengan mendirikan perusahaan kosmetik bernama MH Whitening Skin. Keputusan ini menjadi awal dari kesuksesannya di dunia bisnis kecantikan.

MH Whitening Skin tidak hanya berkembang pesat, tapi juga berhasil membangun jaringan reseller yang luar biasa besar. Dikutip dari Tribunnews Sultra, merek ini memiliki 20.000 reseller di seluruh Indonesia, dengan pangsa pasar terbesar di Sulawesi, Sumatera, dan Kalimantan. Bahkan, tim reseller yang dipimpinnya di Sumatera Selatan, Lampung, dan Medan mencatat lebih dari 500 anggota.

Tak berhenti di pasar domestik, Mira mengklaim bahwa produknya telah memasuki pasar internasional. Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor adalah Arab Saudi, Dubai, Malaysia, Hong Kong, dan Taiwan. Sebagai seorang motivator, Mira juga sering memberikan pelatihan kepada resellernya agar tetap semangat dan produktif.

Baca selengkapnya: Mengungkap Fakta: 5 Hal Penting Tentang Wacana Relokasi Warga Gaza ke Indonesia

Julukan “Ratu Emas” yang Sarat Kontroversi

Mira Hayati bukan sekadar pengusaha skincare. Ia dikenal publik luas berkat julukan “Ratu Emas” yang lekat dengannya. Julukan ini muncul karena hobi Mira mengoleksi emas dan kerap memamerkan kekayaannya di media sosial.

Contoh nyata kemewahan yang dipamerkannya adalah saat ia membeli emas seberat 1 kilogram di Arab Saudi pada tahun 2023. Melalui akun TikTok-nya, Mira mengunggah video yang memperlihatkan pembelian emas tersebut, yang ia sebut sebagai oleh-oleh untuk keluarga.

Tak cukup sampai di situ, Mira rutin membeli emas berbagai ukuran setiap Jumat, tanpa mempedulikan harga. Kebiasaan ini semakin mempertegas sosoknya sebagai ikon kemewahan di kalangan pengusaha wanita. Mira bahkan pernah memamerkan tumpukan uang tunai sembari memanggil teller bank ke rumahnya untuk menghitung uang tersebut.

Mira sering menjadi bahan perbincangan publik karena unggahannya yang mencerminkan gaya hidup glamor. Meskipun ini mengundang decak kagum dari sebagian orang, banyak pula yang mempertanyakan prioritas dan pengelolaan kekayaannya. Meski demikian, Mira selalu berdalih bahwa semua yang ia lakukan adalah bentuk apresiasi terhadap kerja kerasnya sendiri.

 

Kasus Skincare Berbahaya: Akhir dari Popularitas?

Sayangnya, kebiasaan memamerkan kekayaan ini menjadi bumerang. Dalam beberapa pekan terakhir, Mira menjadi sorotan bukan karena emas atau bisnisnya yang sukses, melainkan kasus hukum yang membelitnya. Polisi menetapkan Mira Hayati sebagai tersangka dalam kasus peredaran produk skincare berbahaya.

Produk-produk dari MH Whitening Skin diketahui mengandung bahan-bahan yang tidak sesuai dengan standar keamanan. Meskipun sebelumnya Mira selalu mengklaim bahwa produknya aman dan sudah lolos uji, faktanya, produk-produk tersebut belum memenuhi persyaratan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Lebih ironis lagi, produk tersebut ternyata membawa risiko kesehatan bagi konsumen. Para korban melaporkan berbagai efek samping, mulai dari iritasi kulit parah hingga kerusakan kulit yang memerlukan perawatan medis. Hal ini memunculkan gelombang kemarahan dari masyarakat, yang merasa tertipu oleh produk yang diklaim sebagai solusi kecantikan aman.

Sebagai akibatnya, pihak berwenang melakukan investigasi menyeluruh terhadap perusahaan Mira. Hasil penyelidikan ini membuka tabir tentang banyak pelanggaran, termasuk penggunaan bahan kimia berbahaya yang dilarang dalam produk kosmetik.

Baca selengkapnya: Kenali 5 Ciri-Ciri Gaslighting, Manipulasi Psikologis yang Merusak Kepercayaan Diri

Pelajaran untuk Konsumen dan Pelaku Usaha

Kasus ini menjadi pengingat penting, baik bagi konsumen maupun pelaku usaha di bidang kecantikan. Bagi konsumen, selalu periksa keaslian dan legalitas produk skincare yang digunakan. Pastikan produk memiliki sertifikasi resmi dari BPOM dan hindari tergoda oleh klaim yang terdengar terlalu sempurna untuk menjadi kenyataan.

Sementara itu, bagi pelaku usaha, menjaga integritas dalam menyediakan produk yang aman adalah hal mutlak. Sebagai produsen, tanggung jawab tidak hanya berhenti pada keberhasilan produk di pasar, tetapi juga pada keamanan konsumen. Skandal seperti ini tidak hanya berisiko menghancurkan bisnis, tapi juga membawa konsekuensi hukum yang serius.

 

Akhir Perjalanan atau Awal Baru?

Mira Hayati, yang pernah dielu-elukan sebagai pengusaha sukses, kini harus menghadapi konsekuensi dari tindakannya. Apakah ini menjadi akhir dari kisah Mira sebagai seorang pengusaha? Atau justru ia akan bangkit dengan pelajaran berharga dari kasus ini?

Yang pasti, masyarakat akan terus mengikuti kelanjutan kisahnya, seraya menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran bagi semua pihak. Dalam dunia yang semakin sadar akan pentingnya keamanan dan transparansi, kasus Mira Hayati menjadi contoh betapa reputasi dapat runtuh seketika jika tidak menjaga kepercayaan konsumen.