FYPMedia.ID – Pertemuan antara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berlangsung selama satu jam pada Selasa, 27 Mei 2025. Meski singkat, rapat ini membahas isu penting dan strategis terkait industri hulu minyak dan gas bumi (migas) Indonesia.
Dalam kapasitasnya sebagai salah satu anggota komisi pengawas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), Sri Mulyani menyambangi kantor Bahlil di Jakarta Pusat. Namun usai rapat, Sri Mulyani memilih irit bicara dan menyerahkan penjelasan isi pertemuan kepada Menteri Bahlil.
1. Fokus Bahasan: Industri Hulu Migas
Menteri Bahlil menegaskan bahwa pembahasan dalam rapat hanya berfokus pada sektor hulu migas. Isu-isu lain yang selama ini ramai dibicarakan seperti skema subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan diskon tarif listrik tidak menjadi agenda dalam pertemuan tersebut.
“Kami bahas hulu migas saja,” ujar Bahlil.
Pernyataan ini penting sebagai klarifikasi publik, mengingat berbagai spekulasi terkait perubahan kebijakan energi terus berkembang di ruang publik.
2. Capaian Lifting Minyak 96 Persen
Salah satu hal utama yang dibahas adalah realisasi lifting minyak pada kuartal I 2025. Bahlil menyebut bahwa capaian lifting minyak telah mencapai 580 ribu barel per hari (BPH), atau sekitar 96 persen dari target APBN yang ditetapkan sebesar 605 ribu BPH.
Pencapaian ini menjadi sinyal positif di tengah tantangan industri energi global yang masih fluktuatif. Bahlil menyampaikan optimisme bahwa target tahunan akan bisa dicapai.
Baca Juga: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Pastikan Pengemudi Ojol Dapat Subsidi BBM
3. Lifting Gas Lampaui Target: 120 Persen
Tak hanya sektor minyak, sektor gas juga menunjukkan performa gemilang. Target lifting gas bumi dalam APBN 2025 adalah 1,005 juta barel setara minyak per hari. Namun, realisasinya justru telah menembus angka 120 persen dari target.
Capaian ini menjadi kekuatan tersendiri dalam mendorong ketahanan energi nasional serta meningkatkan daya tarik investor dalam sektor migas tanah air.
4. Target Lifting Nasional 1,61 Juta BOEPD
Pemerintah menetapkan target lifting migas nasional tahun 2025 sebesar 1,61 juta barel setara minyak per hari (BOEPD), yang terdiri atas 605 ribu BPH minyak dan 1,005 juta BOEPD gas.
Angka ini menunjukkan ambisi besar dalam menjaga stabilitas pasokan energi nasional, sekaligus mendongkrak penerimaan negara dari sektor strategis ini.
“Doain, ya, tahun 2025 target APBN insyaallah tercapai,” ujar Bahlil dengan optimis.
5. Arah Baru: Lifting 1 Juta Barel per Hari Dimajukan ke 2029
Fakta paling mengejutkan dalam pertemuan ini adalah wacana memajukan target lifting minyak sebesar 1 juta barel per hari dari semula tahun 2030 menjadi 2029.
Hal ini sejalan dengan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan percepatan pencapaian ketahanan energi nasional. Menurut Bahlil, tidak ada pembahasan atau niatan untuk memundurkan target tersebut.
“Sekarang lifting minyak kita sudah 580 ribu barel per hari. Presiden ingin 900 ribu hingga 1 juta barel per hari tercapai pada 2029,” ujar Bahlil.
Fokus Pemerintah dan Harapan Publik
Pertemuan singkat ini mencerminkan fokus pemerintah dalam meningkatkan kinerja sektor hulu migas yang selama ini menjadi sumber utama penerimaan negara. Keberhasilan mencapai target lifting bukan hanya berdampak pada kas negara, tetapi juga memengaruhi stabilitas harga energi dan investasi nasional.
Dengan tidak adanya pembahasan soal subsidi BBM maupun listrik dalam rapat tersebut, publik diharapkan tidak salah menafsirkan arah kebijakan pemerintah.
Baca Juga: Dua Menteri Kabinet Prabowo Berbeda Sikap Soal Isu Minyakita Berisi 750 ml
Penutup: Kenapa Ini Penting?
Transparansi dalam pertemuan para pemangku kepentingan seperti ini menjadi sangat krusial dalam menciptakan kepercayaan publik. Dalam era di mana informasi menyebar dengan cepat dan tidak selalu akurat, penjelasan langsung seperti ini menjadi penting agar masyarakat mendapatkan narasi utuh dari sumber resmi.
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan Kementerian ESDM terlihat sedang mengambil langkah strategis dan terukur demi mewujudkan ketahanan energi nasional jangka panjang.
Dengan target ambisius dan capaian yang menjanjikan, publik bisa berharap bahwa sektor migas Indonesia akan terus menunjukkan performa positif di tengah tantangan global.
Fokus pada lifting minyak dan gas adalah langkah krusial dalam memastikan masa depan energi Indonesia yang berkelanjutan.