Olimpiade Paris 2024 Kembali Gunakan Ranjang dari Kardus Untuk Para Atlet

ranjang kardus di olimpiade paris 2024

FYPMEDIA.ID – Olimpiade adalah ajang pertandingan olahraga tingkat internasional yang diadakan setiap empat tahun sekali dengan menampilkan banyak cabang olahraga. Pertandingan ini juga dianggap sebagai pertandingan olahraga yang paling prestisius di dunia, dikarenakan hanya diikuti atlet-atlet terbaik dari berbagai negara disetiap cabang olahraganya. Pada tahun ini olimpiade dan paralimpiade dilaksanakan di Paris, Prancis, pada 26 Juli hingga 11 Agustus 2024.

 

Sama halnya dengan Olimpiade Tokyo 2020 yang diselenggarakan pada 2021 lalu, pada olimpiade kali ini pihak penyelenggara kembali menggunakan tempat tidur yang terbuat dari kardus. Hal ini tentunya kembali menuai sorotan, terlebih ketika Tom Daley, atlet loncat indah asal Inggris, mengunggah video mengenai ranjang yang akan ia gunakan selama menginap di sana. Ia juga meyakinkan penggemarnya bahwa ranjangnya benar-benar terbuat dari kardus.

 

Selain itu, tidak sedikit warganet yang masih mempercayai bahwa ranjang sengaja dibuat dari kardus untuk mencegah para atlet melakukan hubungan seks, sehingga ranjang ini disebut juga dengan ranjang antiseks. Hal tersebut dikarenakan ranjang yang terbuat dari kardus didesain hanya untuk satu orang serta terkesan ringkih dan mudah rusak ketika ditempati lebih dari satu orang dengan pergerakan yang berlebihan. Padahal kenyataannya ranjang tersebut dapat menahan beban seberat 550 pon. Hal ini juga didukung dengan pernyataan Rhys McClenaghan, pesenam asal Irlandia, yang menyatakan bahwa julukan ranjang “antiseks” pada ranjang yang terbuat dari kardus adalah berita palsu. Ia juga mengunggah videonya sambil menunjukkan dirinya yang sedang melompat-lompat di atas tempat tidurnya.

 

Olimpiade yang Peduli Terhadap Lingkungan

Penggunaan ranjang dari kardus yang dibuat oleh Airweave, perusahaan asal Jepang yang juga mengelola tempat tidur atlet pada Olimpiade Tokyo 2020, ditujukan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Pasalnya ranjang beserta kasurnya dapat digunakan kembali dan dapat didaur ulang. Dikutip pada Forbes, bahwa setelah pegelaran pertandingan internasional tersebut selesai ranjang atau tempat tidur akan didaur ulang menjadi produk kertas dan komponen kasur akan didaur ulang menjadi produk plastik baru.

 

Penggunaan sekitar 16.000 ranjang kardus yang disediakan pada Olimpiade Paris 2024 ini juga menjadi menjadi salah satu langkah inisiatif untuk menjadikan Olimpiade kali ini sebagai “Olimpiade paling hijau sepanjang masa” dan untuk pembersihan Sungai Sein-tempat di mana pembukaan olimpiade ini akan berlangsung sekaligus salah satu area yang akan digunakan untuk beberapa pertandingan renang.

 

Selain dapat didaur ulang, ranjang kardus dan kasur Airweave yang sebagian terbuat dari tali pancing daur ulang ini akan disumbangkan ke berbagai organisasi. Pihak penyelenggara berencana mendonasikan ranjang dan kasur ini, seperti ke Angkatan Darat Prancis, Emmaüs, Paris Opera Ballet College, dan Tsuji Hotel School. Tidak hanya kasur dan ranjangnya yang terbuat dari bahan daur ulang, ternyata beberapa perabotan lainnya juga terbuat dari hasil daur ulang juga, lho. Misalnya saja, meja kecil yang disediakan terbuat dari kok bulu tangkis, pouf yang terbuat dari kain sutra, serta kursi penonton yang berada di  Porte de la Chapelle dan Saint-Denis terbuat dari plastik daur ulang sampah setempat.

 

Panitia penyelenggara kali ini memang berencana untuk menjadikan Olimpiade paling berkelanjutan dengan cara yang kreatif. Bahkan berencana untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di area katering dan berusaha agar pemakaian plastik sekali pakai tidak sampai setengah penggunaan dengan menerapkan pemakaian botol minum isi ulang dan pembangunan air mancur untuk minum.

 

Tidak hanya itu, untuk mewujudkan Olimpiade yang ramah lingkungan, pihak penyelenggara 2024 di Paris berencana untuk bisa mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) dengan menargetkan akan menghasilkan emisi CO2 hanya sekitar 1,58 juta ton CO2. ini tentunya menjadi target yang cukup menantang, yang mana target tersebut setengah lebih rendah dari target pengurangan emisi CO2 di Olimpiade London pada tahun 2012 (3,4 juta ton) dan Olimpiade Rio de Janeiro 2016 (3,6 juta ton).

Comments are closed.