Komet Raksasa Dikabarkan Meledak dan OTW Mendekati Bumi

Komet Raksasa Dikabarkan Meledak dan OTW Mendekati Bumi
ilustrasi: gridkids

FYPMedia.id – Dunia astronomi dihebohkan dengan kabar bahwa sebuah komet raksasa bernama 12P/Pons-Brooks yang memiliki diameter tiga kali lebih besar dari Gunung Everest tengah mendekati Bumi. Kabar ini mengundang perhatian para pecinta astronomi dan peneliti di seluruh dunia.

Menurut laporan Kompas pada Jumat, 20 Oktober 2023, komet 12P/Pons-Brooks dikabarkan meledak pada tanggal 5 Oktober 2023. Komet ini merupakan tipe kriovolkano yang memiliki inti dengan diameter sekitar 30 kilometer.

Untuk memberikan gambaran ukurannya, Gunung Everest, puncak tertinggi di Bumi, memiliki ketinggian sekitar 8,8 kilometer. Jadi, komet ini benar-benar raksasa, lebih dari tiga kali lipat ukuran Gunung Everest.

Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo, menjelaskan bahwa komet 12P/Pons-Brooks adalah komet periodik yang mengorbit Matahari dengan periode 71 tahun.

Seperti komet periodik lainnya, orbitnya sangat lonjong, membentang dari dekat orbit Venus hingga lebih jauh dari orbit Neptunus.

Meskipun beredar kabar bahwa komet ini akan mendekati Bumi, Marufin Sudibyo mengklarifikasi bahwa komet tersebut hanya akan melintas dekat Bumi tanpa mengancam.

Posisi terdekatnya dengan Bumi akan dicapai pada 2 Juni 2024, dengan jarak sekitar 232 juta kilometer.

Di Indonesia, komet ini akan tampak di langit barat setelah Matahari terbenam pada 2 Juni 2024, meskipun dengan kecerahan yang terbatas, yaitu magnitudo +7, sehingga hanya bisa diamati dengan teleskop kecil.

Komet Pons-Brooks merupakan bagian dari keluarga komet tipe Halley, yang orbitnya dipengaruhi oleh gravitasi Jupiter dan Saturnus.

Meskipun ada gangguan gravitasi dari kedua planet tersebut, hal itu tidak berdampak signifikan pada orbit komet ini.

Pada Juli 2023, komet Pons-Brooks tiba-tiba mengalami peningkatan kecerahan, diikuti dengan semburan masif berbentuk mirip ladam atau tapal kuda di inti komet.

Semburan tersebut menyebabkan komet tersebut menjadi 100 kali lebih terang daripada biasanya, meskipun kemudian perlahan meredup lagi.

Menurut Marufin, semburan ini adalah contoh letusan klasik kriovolkano atau gunung berapi dingin. Kriovolkano adalah aktivitas vulkanik yang melibatkan dorongan gas dan partikel-partikel dingin seperti udara dan butiran es.

Meskipun tergolong besar untuk sebuah benda angkasa sekecil komet, semburan ini memiliki volume setara dengan volume letusan Gunung Merapi di Bumi.

Aktivitas vulkanik ini terjadi ketika komet Pons-Brooks berjarak sekitar 550 juta kilometer dari Bumi dan sedang melintasi sabuk asteroid utama dalam perjalanannya mendekati Matahari.

Meskipun fenomena ini menjadi sorotan, komet Pons-Brooks dinilai tidak akan membahayakan Bumi dan merupakan sebuah kesempatan langka bagi para peneliti dan pengamat langit untuk memahami lebih banyak tentang aktivitas komet dan sistem tata surya.

(Rin)

Leave a Reply