NASA Temukan Pangkalan Militer Rahasia Era Perang Dingin Terkubur 30 Meter di Bawah Es Greenland

NASA
Sumber Foto: Pictorial Parade via Popular Mechanics

FYPMedia.id – NASA (National Aeronautics and Space Administration) telah mengungkap berbagai benda yang terkubur di balik lapisan es tebal selama bertahun-tahun. Dari alat-alat kuno, fosil hewan, pesawat era Perang Dunia II, hingga gunung berapi, semuanya berhasil ditemukan kembali oleh manusia.

Dan kini, NASA kembali membuat gebrakan dengan penemuan luar biasa di bawah lapisan es Greenland. 

Dalam misi penelitian pada April 2024, tim ilmuwan NASA menggunakan teknologi radar canggih UAVSAR (Uninhabited Aerial Vehicle Synthetic Aperture Radar) dan mengungkap keberadaan Camp Century, sebuah pangkalan militer rahasia era Perang Dingin. 

Penemuan ini membuka tabir sejarah yang terkubur selama lebih dari 57 tahun, sekaligus memunculkan kekhawatiran baru terkait bahaya perubahan iklim.

Sejarah Camp Century: Kota di Bawah Es

Camp Century, yang dibangun antara 1959 hingga 1960, dikenal sebagai “kota di bawah es.” Pangkalan ini terdiri dari jaringan 21 terowongan sepanjang 3 km dan dirancang oleh Korps Zeni Angkatan Darat Amerika Serikat (AS). 

Proyek ini melibatkan pengangkutan 6.000 ton material dengan kereta luncur melalui suhu ekstrem hingga -70°C dan angin mencapai 201 km/jam.

Baca juga: 10 Penemuan Tak Sengaja yang Mengubah Dunia

Proyek ini awalnya dimaksudkan untuk penelitian ilmiah. Tetapi, dokumen sejarah mengungkapkan bahwa tujuan sebenarnya adalah bagian dari Project Iceworm, rencana rahasia AS untuk menempatkan 600 rudal balistik di bawah lapisan es Greenland. 

Rencana ini tidak pernah terwujud akibat kendala teknis dan lingkungan. Pada tahun 1967, Camp Century dinonaktifkan dan dibiarkan terkubur.

Bahaya Nuklir yang Mengintai

Meskipun proyek tersebut ditinggalkan, peninggalan Camp Century tetap menjadi ancaman lingkungan. Selama beroperasi, pangkalan ini menggunakan reaktor nuklir yang menghasilkan lebih dari 47.000 galon limbah nuklir. 

Ketika pangkalan ditutup, hanya reaktor yang dipindahkan, sementara limbah biologis, kimia, dan radioaktif masih tertinggal di bawah es.

Ilmuwan iklim, William Colgan, memperingatkan bahwa pemanasan global dapat mempercepat pencairan es dan mengekspos limbah berbahaya ini pada tahun 2090. 

“Mereka mengira hal itu tidak akan pernah terungkap,” ungkap Colgan, menggambarkan keprihatinan atas risiko lingkungan yang ditimbulkan.

Teknologi UAVSAR dan Harapan Masa Depan

Penemuan Camp Century menjadi mungkin berkat teknologi UAVSAR, yang memungkinkan peta tiga dimensi detail di bawah lapisan es. 

Chad Greene, ilmuwan NASA, menjelaskan bahwa “struktur individual di kota rahasia tersebut terlihat dengan cara yang belum pernah terlihat sebelumnya.”

Teknologi ini bukan hanya mengungkap sejarah yang terkubur tetapi juga berpotensi membantu ilmuwan memahami perubahan lapisan es di masa depan. 

Dengan memetakan ketebalan es secara akurat, UAVSAR dapat digunakan untuk memproyeksikan dampak pemanasan global, termasuk kenaikan permukaan laut.

“Tanpa pengetahuan terperinci tentang ketebalan es, mustahil untuk memproyeksikan laju kenaikan muka air laut,” kata Greene.

Baca juga: Anggaran Pendidikan 2025 Tembus Rekor Baru: Rp 724,3 Triliun untuk Masa Depan Indonesia

Mengungkap Kembali Jejak Perang Dingin

Penemuan Camp Century menjadi pengingat nyata tentang ambisi besar era Perang Dingin dan risiko jangka panjang dari limbah nuklir yang tersembunyi. 

Bagi para ilmuwan, keberadaan pangkalan ini memberikan wawasan baru tentang dampak perubahan iklim terhadap lingkungan dan sejarah manusia.

Namun, peninggalan Camp Century bukan hanya cerita sejarah; ini adalah peringatan bagi dunia tentang pentingnya menjaga lingkungan. 

Pemanasan global yang terus berlanjut tidak hanya mengancam es di Greenland tetapi juga membawa risiko eksposur bahan berbahaya yang telah terkubur selama puluhan tahun.

Dengan teknologi UAVSAR, harapan untuk memantau lapisan es di wilayah seperti Antartika semakin terbuka. Penemuan ini tidak hanya mengungkap masa lalu tetapi juga membuka peluang untuk melindungi masa depan.

Penemuan pangkalan Camp Century di bawah es Greenland adalah pengingat pentingnya menjaga keseimbangan antara eksplorasi teknologi dan pelestarian lingkungan. 

Dengan lebih dari 57 tahun terkubur, sisa-sisa pangkalan ini tetap menjadi ancaman besar jika tidak segera ditangani, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. 

Bisakah teknologi baru seperti UAVSAR menjadi kunci untuk memahami dampak global pemanasan es? Hanya waktu yang akan menjawab.