FYPMedia.id – Minum teh setelah makan adalah kebiasaan yang sangat umum dilakukan oleh banyak orang, terutama di Indonesia. Tradisi ini sering dianggap sebagai pelengkap yang menyempurnakan waktu makan, baik itu dengan teh hangat maupun es teh manis.
Namun, meski terasa segar dan memberikan rasa puas setelah menyantap makanan, kebiasaan ini ternyata tidak dianjurkan oleh para ahli kesehatan, lho. Penelitian menunjukkan bahwa minum teh setelah makan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi tubuh, mulai dari gangguan pencernaan hingga terganggunya penyerapan nutrisi penting.
Bahaya Minum Teh Setelah Makan
Berikut adalah beberapa alasan mengapa kebiasaan ini perlu dihindari:
Baca juga: Teh Lavender, Ini Manfaatnya bagi Kesehatan
- Mengambat penyerapan zat besi dan nutrisi penting lainnya
Teh mengandung senyawa seperti tanin dan asam fitat yang dapat menghambat penyerapan zat besi, seng, dan magnesium. Ketika zat besi dari makanan tidak terserap dengan baik, tubuh bisa mengalami kekurangan zat besi, yang dapat menyebabkan anemia. Kekurangan zat besi dapat berdampak buruk, terutama bagi perempuan yang membutuhkan lebih banyak zat besi karena kehilangan darah saat menstruasi.
- Memicu konstipasi
Kandungan tanin dalam teh memiliki sifat antidiare, yang bekerja dengan cara menggumpalkan protein di sekitarnya. Hal ini dapat menyebabkan konstipasi jika teh dikonsumsi langsung setelah makan.
Konstipasi, atau yang dikenal juga sebagai sembelit, adalah kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan buang air besar (BAB) atau frekuensi BAB menjadi lebih jarang dari biasanya. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh pola makan yang kurang serat, dehidrasi, atau perubahan gaya hidup.
Mengonsumsi teh setelah makan dapat memicu konstipasi karena kandungan senyawa tanin di dalamnya. Tanin memiliki sifat antidiare yang bekerja dengan cara menggumpalkan protein di saluran pencernaan. Akibatnya, proses pencernaan bisa melambat, dan tinja menjadi lebih keras dan sulit untuk dikeluarkan.
- Meningkatkan produksi asam lambung
Minum teh setelah makan juga dapat memicu peningkatan produksi asam lambung secara berlebih. Kondisi ini terjadi karena teh mengandung senyawa yang dapat merangsang produksi asam di perut.
Pada beberapa orang, hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti gastritis, yaitu peradangan pada dinding lambung, hingga GERD (gastroesophageal reflux disease), yaitu naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Baca juga: 7 Jus Buah Bergizi Tinggi yang Bermanfaat untuk Kesehatan
Meskipun minum teh memiliki manfaatnya sendiri, waktu konsumsinya harus diperhatikan. Berikan jeda waktu sekitar 30 menit hingga 2 jam setelah makan sebelum minum teh. Pilihan teh juga penting; misalnya, teh hijau diketahui dapat membantu melancarkan pencernaan tanpa terlalu mengganggu penyerapan zat gizi.
Sebagai alternatif yang lebih sehat, pilih untuk minum ari putih dingin setelah makan. Karena memberikan sensai yang sama menyegarkan dan air putih juga membantu proses pencernaan tanpa risiko menghambat penyerapan zat gizi.