Mengenal Sustainable Tourism, Dampak Bagi Pariwisata Indonesia

Mengenal Sustainable Tourism, Dampak Bagi Pariwisata Indonesia

FYPMedia.id – Belakangan ini, sering kita mendengar mengenai sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan. Gaung mengenai pariwisata berkelanjutan sering dipromosikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf0 dengan tagline #DiIndonesiaAja dengan mengunggulkan beberapa destinasi wisata Indonesia yang mengusung pariwisata berkelanjutan. Kesadaran akan pariwisata berkelanjutan agar ditingkatkan muncul ketika kebakaran yang melanda kawasan Bukit Teletubbies Gunung Bromo (5/9).

Pariwisata berkelanjutan atau Sustainable Tourism dikutip dari Global Sustainable Tourism Council adalah sebuah praktek yang dilakukan secara berkelanjutan di dalam dan oleh pelaku industri pariwisata. Pariwisata berkelanjutan merupakan sebuah aspirasi untuk mengakui sebuah dampak pariwisata, baik positif maupun negatif. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan dampak positif dan menurunkan dampak negatif. Dikutip dari pernyataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) pariwisata berkelanjutan dapat diwujudkan dengan adanya kesadaran wisatawan untuk lebih bijak dalam berwisata.

Indonesia memiliki beberapa destinasi wisata yang tertutup bagi wisatawan.  Tempat tersebut biasanya berupa hutan lindung atau kawasan konservasi. Aturan yang terdapat dalam setiap tempat wisata memiliki alasan dan tujuan tertentu. Seperti, kawasan konservasi difungsikan sebagai tempat bagi flora, fauna, dan habitat maupun ekosistemnya. Ini dilakukan untuk menjaga kelestariannya.

Pariwisata berkelanjutan merupakan bentuk pengembangan konsep wisata yang dapat memberikan dampak jangka panjang. Baik dari kelestarian lingkungan maupun dalam segi budaya, sosial, dan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Agar tujuan ini tercapai, maka dibutuhkan kesadaran yang besar dari wisatawan. Tidak hanya sebagai menjaga kenyamanan saja, namun juga turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan di tempat wisata teersebut.

Namun, sayangnya masih banyak wisatawan yang belum memiliki kesadaran dan pentingnya menjaga kawasan konservasi. Akibatnya, ekosistem yang ada disana akan terancam keberadaannya. Wisatawan diminta untuk melakukan izin dan koordinasi dengan pengelola objek wisata untuk melakukan kegiatan di kawasan konservasi agar mengetahui peraturan di dalam kawasan tersebut.

Perlu diketahui, terdapat beberapa objek wisata di Indonesia yang mengusung pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism. Seperti Taman Nasional Ujung Kulon, Banten Taman Sari Buwana, Bali, dan Raja Ampat, Papua Barat. Ketiganya mengusung pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism. Hal ini dikarenakan ketiganya merupakan rumah bagi berbagai flora, fauna, serta menjadi habitat dan ekosistem bagi flora dan fauna yang ada di dalamnya.

(riz/riy)

 

Leave a Reply