Menelusuri Budaya Nias di Museum Pusaka Nias

Menelusuri Budaya Nias di Museum Pusaka Nias

fypmedia.id – Pulau Nias, merupakan sebuah pulau yang terletak di bagian barat Pulau Sumatera dan dekat dengan Samudra Hindia. Secara administratif, Pulau Nias masuk ke dalam bagian dari Provinsi Sumatera Utara. Pulau Nias terbagi menjadi 4 kabupaten dan 1 kota di dalamnya, seperti Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat, dan Kota Gunungsitoli. Pulau ini merupakan rumah bagi suku Nias (Ono Niha).

Pulau Nias dikenal dengan objek wisata kebudayaan lompat batu atau dalam bahasa Nias disebut dengan Fahombo Batu. Selain itu, dikenal juga memiliki gugusan pantai nan indah. Seperti Pantai Sorake, setiap tahunnya selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan mancanegara untuk berselancar diatas ombak pantai itu. Namun, jika anda menyukai wisata budaya dan sejarah, ada satu tempat yang harus masuk ke dalam bucket list liburan anda jika pergi mengunjungi Pulau Nias. Tempat tersebut adalah Museum Pusaka Nias.

Museum Pusaka Nias merupakan sebuah museum yang didalamnya menyimpan berbagai koleksi yang berkaitan dengan adat dan budaya masyarakat Suku Nias. Museum ini dikelola langsung oleh Yayasan Pusaka Nias. Sebuah organisasi yang berfokus kepada pelestarian adat dan budaya Nias, bersifat sosial dan nirlaba. Museum Pusaka Nias berlokasi di Jl. Yos Sudarso No. 134-A Kota Gunungsitoli. Anda tidak perlu khawatir akan akses menuju lokasi, karena lokasi museum mudah dijangkau dan cukup strategis.

Ide awal dari pendirian museum ini diilhami dari pemikiran Pastor Johannes Hammerle. Beliau telah bertugas di Pulau Nias sejak tahun 1971. Berangkat dari kesadaran beliau akan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya adat budaya Nias, maka beliau mulai mengumpulkan beberapa artefak dan peninggalan Sejarah maupun budaya suku Nias. Misi mulia ini bertujuan agar masyarakat Nias semakin peduli dan mau melestarikan adat mereka sendiri. Setelah 20 tahun mengumpulkan artefak tersebut, Pastor Johannes Hammerle mulai mendirikan Yayasan Pusaka Nias pada tahun 1991. Misi utama dari Yayasan ini adalah mengelola sebuah museum untuk menjaga peninggalan sejarah dan budaya Nias. Kemudian, Museum Pusaka Nias diresmikan pada 18 November 2008 oleh Bupati Nias saat itu, Binahati B. Baeha, S.H.

Setelah diresmikan, pihak museum tidak hanya mengelola museum saja. Namun juga mengelola bidang pendidikan, penelitian, kesadaran lingkungan hidup, dan juga pariwisata berkelanjutan. Hingga saat ini, museum tersebut menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara jika mengunjungi Pulau Nias.

Pada tahun 2005, Pulau Nias dilanda gempa bumi yang dahsyat dan meluluhlantakkan banyak bangunan yang berdiri di pulau tersebut. Pengelola museum pun bergerak cepat untuk memulihkan museum beserta benda – benda koleksi museum untuk diselamatkan. Yayasan Pusaka Nias bekerjasama dengan banyak organisasi internasional, dalam hal ini untuk memulihkan rumah adat dan juga berbagai bentuk peninggalan Sejarah dan juga budaya di Pulau Nias

Areal Museum Pusaka Nias tidak hanya terdiri dari sebuah museum saja. Namun juga terdiri dari beberapa bangunan yang dapat membuat anda nyaman berada didalamnya. Seperti perpustakaan, kafe, mini zoo, aula pertemuan, tempat penginapan, dan taman rekreasi. Bagi anda yang ingin berkunjung ke museum ini, museum ini dibuka untuk umum setiap harinya. Senin s/d Sabtu dibuka mulai pukul 08.00 – 18.00 dan Minggu dibuka mulai pukul 12.00 – 18.00. Untuk tiket masuk, anda dikenakan donasi untuk pengembangan museum. Donasi untuk anak – anak sebesar Rp3.000,- dan dewasa sebesar Rp5.000,- (Kunjungan hari Senin – Sabtu). Sementara itu, untuk kunjungan hari Minggu dikenakan sebesar Rp4.000,- bagi anak – anak dan Rp7.000,- bagi orang dewasa, pengunjung mancanegara sebesar Rp20.000,- (Gratis semua lokasi di taman rekreasi).

(riz/riy)