FYPMedia.ID – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan komitmen pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran melalui sosialisasi program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan penyelenggaraan Job Fair mingguan.
Hal ini menjadi langkah strategis dalam merespons tantangan pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pelemahan ekonomi, termasuk rencana penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen yang berpotensi berdampak pada industri hotel dan restoran.
“Kami sudah mengantisipasi kemungkinan ini dengan instrumen JKP, yang terus kami sosialisasikan. Program ini tidak hanya memberikan uang tunai bagi pekerja yang terkena PHK, tetapi juga akses informasi pekerjaan dan pelatihan melalui platform pasker.id,” ujar Yassierli di Jakarta, Sabtu (23/11).
Dalam program JKP, pemerintah memastikan perusahaan menunaikan kewajiban seperti pemberian pesangon bagi pekerja yang diberhentikan. Selain itu, melalui bursa kerja seperti Jaknaker Expo 2024, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menghadirkan akses langsung bagi pencari kerja ke perusahaan. Acara ini digelar pada 21-22 November 2024 di Balai Prajurit Balai Sudirman, Jakarta Selatan.
“Job fair adalah langkah konkret kami untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Minggu depan, bursa kerja akan digelar di Semarang (30 November – 1 Desember 2024), Bandung (23 November 2024), dan kembali di Jakarta (14-15 Desember 2024). Kami terus berkoordinasi dengan industri, pemerintah daerah, dan dinas-dinas terkait untuk memastikan program ini berjalan setiap minggu,” tambahnya.
Tantangan Pengangguran dan Strategi Penanganan
Yassierli mengungkapkan, saat ini Indonesia menghadapi tantangan besar dengan jumlah pengangguran mencapai 7,5 juta orang. Selain itu, pelemahan aktivitas ekonomi yang berlangsung selama lima bulan terakhir menambah tekanan pada pasar tenaga kerja.
“Bursa kerja ini memberikan akses langsung antara pencari kerja dan perusahaan. Kami berharap inisiatif ini menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi pengangguran. Dukungan dari semua pihak sangat kami butuhkan,” jelasnya.
Baca juga: Sejarah Pilihan Hidup Childfree: Dari Budaya Barat hingga Tren di Indonesia
Senada dengan Yassierli, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyatakan dukungannya terhadap langkah pemerintah pusat. Ia menegaskan pentingnya penanganan pengangguran secara menyeluruh.
“Masalah pengangguran harus ditangani dari akarnya. Selain bursa kerja, pelatihan tenaga kerja berbasis kompetensi juga sangat diperlukan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang siap bersaing,” ujar Teguh.
Membangun SDM Menuju Indonesia 2045
Dalam rangka mempersiapkan tenaga kerja berkualitas menuju Indonesia Emas 2045, Teguh menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM). Selain infrastruktur yang baik, Jakarta perlu SDM kompeten yang memiliki sertifikasi sesuai kebutuhan industri dan dunia usaha.
“Pelatihan berbasis kompetensi menjadi kunci agar tenaga kerja kita siap bekerja dan mampu memenuhi kebutuhan industri. Dengan ini, kita berharap dapat mempercepat target Jakarta masuk 20 besar kota dunia,” pungkasan.
Acara Jaknaker Expo 2024 tidak hanya menghadirkan stan lowongan kerja, tetapi juga informasi pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pencari kerja. Dengan langkah kolaboratif ini, pemerintah optimis dapat menekan angka pengangguran dan memperluas kesempatan kerja di seluruh Indonesia.