FYPMedia.ID – Antibiotik alami merupakan senyawa yang ditemukan dalam beberapa jenis makanan dan tumbuhan yang memiliki kemampuan untuk melawan bakteri dan mikroorganisme penyebab penyakit. Berbeda dengan antibiotik kimia, antibiotik alami cenderung lebih aman untuk tubuh karena berasal dari sumber alami yang tidak menimbulkan efek samping berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah wajar.
Beberapa bahan makanan yang mengandung antibiotik alami telah dikenal sejak zaman dahulu sebagai ramuan tradisional untuk menjaga kesehatan dan menyembuhkan berbagai infeksi ringan.
Ini dia 5 makanan yang memiliki sifat antibiotik alami di dalamnya
-
Kunyit
Kunyit mengandung kurkumin, senyawa fenolik yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri baik Gram negatif maupun Gram positif. Selain itu, kunyit juga mengandung minyak atsiri dan tanin yang memiliki sifat antibakteri.
Bahan makanan ini sering digunakan sebagai alternatif antibiotik dalam nutrisi unggas. Kunyit putih, yang memiliki sifat antimikroba yang kuat, dapat digunakan untuk mengobati infeksi pada saluran pencernaan, kulit, dan masalah pernapasan.
Baca juga: 5 Hidangan Indonesia yang Harganya Melambung Tinggi di Pasar Internasional
Biasanya kunyit dapat diolah menjadi minuman jamu kunyit asam yang dicampur dengan air rendaman asam jawa, dan di tambah gula aren atau madu untuk penambah cita rasa.
-
Madu
Madu memiliki sifat antimikroba yang sangat luas, mencakup antibakteri, antijamur, antivirus, dan antioksidan. Kandungan hidrogen peroksida dan kadar gula alami yang tinggi pada madu dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, madu memiliki pH rendah yang dapat menarik uap air dari bakteri, menyebabkan mikroorganisme kekurangan cairan dan mati. Madu gelap, khususnya, memiliki kemampuan antibakteri dan antioksidan yang lebih kuat dibandingkan dengan madu yang lebih terang.
Madu Manuka, yang dikenal memiliki khasiat luar biasa sebagai antibiotik, mengandung hidrogen peroksida dan methylglyoxal yang berfungsi sebagai agen antibakteri. Namun, meskipun madu memiliki sifat antibiotik, penting untuk memperhatikan beberapa hal, seperti tidak memberikan madu kepada anak di bawah usia satu tahun dan menghindari konsumsi madu secara berlebihan.
-
Cengkeh
Cengkeh memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, terutama dalam mengatasi infeksi pada gigi dan gusi, serta memiliki efek antiradang dan antinyeri. Kandungan senyawa eugenol pada cengkeh memberikan sifat antibakteri yang efektif dalam membunuh bakteri E. coli, penyebab keracunan makanan.
Cengkeh juga dapat membantu mengurangi bakteri yang menyebabkan radang gusi dan gigi berlubang. Selain itu, cengkeh dikenal dengan sifat antijamur, insektisida, dan antioksidannya. Minyak cengkeh sering digunakan sebagai antiseptik alami untuk mengobati infeksi mulut.
Baca juga: Hati-Hati, Antibiotik Tanpa Resep Dokter Bisa Picu Resistensi dan Kerusakan Organ
-
Kayu manis
Kayu manis mengandung senyawa kimia seperti flavonoid, alkaloid, saponin, dan triterpenoid yang memiliki sifat antibakteri. Senyawa antimikroba seperti linalool, eugenol, cinnamaldehyde, dan alfa-terpineol dalam kayu manis terbukti efektif menghambat pertumbuhan bakteri seperti Listeria dan Salmonella.
Selain itu, minyak esensial kayu manis memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri E. coli, P. aeruginosa, dan S. pneumoniae. Kayu manis juga berfungsi untuk mencegah kerusakan gigi dan mengurangi bau mulut, yang menjadikannya bahan populer dalam pembuatan pasta gigi.
-
Jahe
Jahe mengandung senyawa seperti gingerol dan shagelol yang memiliki efek antibakteri dan antijamur, serta zat seperti alkaloid, terpenoid, dan tanin yang dapat membantu melawan infeksi. Jahe terbukti efektif menghambat dan membunuh bakteri, termasuk E. coli, yang sering menjadi penyebab masalah pencernaan.
Selain itu, jahe juga dikenal dapat meredakan gangguan pencernaan akibat bakteri, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta mengurangi peradangan. Sifat antibakteri dan antiinflamasi jahe menjadikannya sebagai alternatif alami untuk mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.