Digantikan oleh AI, LinkedIn Pecat Ribuan Karyawan

Digantikan oleh AI, LinkedIn Pecat Ribuan Karyawan
Gambar: detikfinance

FYPMedia.id – LinkedIn, jaringan profesional online terbesar di dunia, telah menjadi tempat yang tak tergantikan bagi individu yang mencari peluang karier, berbagi pengalaman, dan memperluas jejaring profesional.

Aplikasi ini terkenal sebagai platform yang menghubungkan individu dengan berbagai kesempatan, mulai dari lowongan pekerjaan hingga peluang magang.

Namun, di balik kesuksesannya, LinkedIn juga menghadapi dampak teknologi kecerdasan buatan (AI) yang semakin memainkan peran penting dalam dunia kerja.

Peran utama LinkedIn dalam mendukung karier seseorang adalah melalui fitur pencarian lowongan dan kesempatan magang. Aplikasi ini memudahkan para pencari kerja untuk menemukan posisi yang sesuai dengan keahlian dan minat mereka.

Selain itu, fitur koneksi profesional memungkinkan individu untuk memperluas jaringan mereka, membuka pintu peluang kerja baru, dan membangun hubungan yang berharga.

Dalam era di mana kecerdasan buatan semakin mengubah lanskap pekerjaan, LinkedIn tetap relevan dengan menyediakan wadah untuk pembelajaran keahlian baru.

Platform ini tidak hanya menghubungkan orang dengan pekerjaan yang sesuai, tetapi juga memberikan akses ke informasi dan sumber daya untuk meningkatkan keterampilan yang diperlukan dalam dunia kerja yang terus berubah.

Namun, sisi lain dari koin ini terungkap melalui pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh LinkedIn pada tahun ini. Total 1.384 karyawan diberhentikan, dengan fokus pada divisi penelitian dan pengembangan, termasuk bidang teknik, produk, sumber daya manusia, dan keuangan.

Pemutusan tersebut terjadi setelah LinkedIn meluncurkan serangkaian alat baru yang didukung oleh kecerdasan buatan. Adanya pemutusan tersebut memberikan gambaran bahwa perusahaan mengarah pada efisiensi kerja dengan memanfaatkan AI.

Reid Hoffman, pendiri LinkedIn, memberikan pandangannya terkait dampak teknologi kecerdasan buatan pada dunia pekerjaan.

Hoffman setuju bahwa AI dapat menghilangkan sejumlah pekerjaan, tetapi ia juga melihatnya sebagai solusi baru yang dapat membantu manusia dalam pekerjaan mereka dan bahkan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Pandangan serupa juga diungkapkan oleh Sam Altman, CEO OpenAI, sebuah perusahaan pengembang teknologi kecerdasan buatan, seperti ChatGPT.

Altman mengakui potensi AI untuk menghilangkan pekerjaan, tetapi ia meyakini bahwa teknologi ini juga akan menciptakan pekerjaan baru.

Dalam pertemuannya dengan senator AS, Altman mendorong pemerintah untuk mengatur dan mengawasi pengembangan dan penggunaan AI agar sesuai dengan etika moral dan hukum.

Dengan bijak, penggunaan AI dapat membantu menghadapi perubahan ini dan membuka pintu menuju era pekerjaan yang lebih canggih dan berkelanjutan.

(rin)