Bolivia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel, Kecam Serangan di Jalur Gaza

Bolivia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel, Kecam Serangan di Jalur Gaza
Foto: Gatra

FYPMedia.id – Pada Selasa (31/10), Pemerintah Bolivia mengumumkan keputusan memutus hubungan diplomatik dengan Israel sebagai bentuk penolakan dan kecaman terhadap serangan militer Israel di Jalur Gaza.

Dalam konferensi pers, Wakil Menteri Luar Negeri Bolivia, Freddy Mamani, menyatakan bahwa langkah ini diambil sebagai respons terhadap serangan Israel yang dianggap agresif dan tidak proporsional terhadap warga Palestina.

Menteri Luar Negeri sementara Maria Nela Prada menekankan bahwa pemutusan hubungan tersebut merujuk pada kejahatan terhadap kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza, di mana rakyat Palestina menjadi korban.

Bolivia menjadi salah satu negara pertama yang secara aktif memutus hubungan diplomatik dengan Israel terkait perang di Gaza.

Bolivia pernah memutus hubungan diplomatik dengan Israel pada tahun 2009 di bawah pemerintahan Presiden Evo Morales, juga sebagai bentuk protes terhadap tindakan Israel di Gaza.

Meskipun hubungan antara kedua negara dibangun kembali pada 2020 di bawah pemerintahan Presiden Jeanine Anez, kini Bolivia kembali memutus hubungan diplomatik dengan Israel, menempatkannya sebagai salah satu dari 30 negara yang tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, menurut situs pemerintah Israel.

Selain Bolivia, negara-negara seperti Indonesia, Brunei, Malaysia, Iran, Pakistan, Arab Saudi, dan Qatar juga tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Tidak hanya Bolivia, Presiden Kolombia dan Brasil juga mengkritik tindakan Israel di Gaza.

Presiden Kolombia, Gustavo Petro, bahkan meminta duta besar Israel meninggalkan negaranya, meskipun kemudian mencabut pernyataannya.

Sementara itu, Presiden Brasil, Luiz InĂ¡cio Lula da Silva, mendesak gencatan senjata dan mengutuk serangan udara Israel di Gaza yang mayoritas korbanannya adalah anak-anak.

Menanggapi keputusan Bolivia, kelompok Hamas menyambut baik langkah tersebut dan mengundang negara-negara Arab yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel untuk melakukan hal yang sama.

Pernyataan ini menandai dukungan terhadap penolakan terhadap tindakan Israel di Gaza dan menekankan perlunya solidaritas internasional.

(rin)

Leave a Reply