FYPMedia.ID – Aktris terkenal asal China, Zhao Lusi, saat ini tengah menjadi perhatian publik karena kondisi kesehatan yang serius dan didiagnosis sebagai penderita afasia.
Sejak akhir Desember 2024, Zhao Lusi memutuskan rehat dari dunia hiburan. Sahabatnya, Wei Xiao, mengungkap bahwa kondisi dari penyakitnya, menyebabkan Zhao harus menggunakan kursi roda serta menjalani rehabilitasi intensif untuk mengembalikan kemampuannya berbicara dan berdiri.
Dalam unggahan pribadinya, ia mengakui mulai merasa depresi sejak tahun 2019, namun mengabaikannya. Di tahun 2021, tekanan mental yang semakin parah menyebabkan berbagai gejala fisik seperti alergi, yang terus berlanjut meski telah menjalani perawatan.
Baca juga: EkoTerapi: Solusi Murah dan Efektif untuk Tingkatkan Kesehatan Mental
Puncaknya pada tahun 2023, aktris berusia 26 tahun ini menghadapi serangkaian masalah kesehatan, termasuk pneumonia, emfisema, gangguan pendengaran, hingga keringat malam. Beban emosional yang bertambah karena peristiwa buruk yang menimpa keluarganya semakin memperburuk kondisi Zhao, hingga akhirnya ia didiagnosis dengan afasia.
Apa itu Afasia?
Afasia merupakan gangguan komunikasi yang terjadi akibat kerusakan pada area otak yang berperan dalam memproduksi dan memproses bahasa. Kondisi ini memengaruhi kemampuan berbicara, menulis, membaca, serta memahami percakapan.
Meskipun tidak memengaruhi kecerdasan seseorang, penyakit otak ini dapat menyebabkan penderita kesulitan merangkai kata atau memahami ucapan orang lain. Penyebabnya yang paling umum adalah stroke, ketika aliran darah ke otak terganggu sehingga menyebabkan kerusakan sel otak.
Selain itu, cedera kepala, tumor, infeksi otak, atau penyakit degeneratif seperti demensia juga dapat memicu kondisi ini. Dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat terjadi sementara akibat migrain atau serangan iskemik transien (TIA).
Baca juga: Lupus: Mengenal Penyakit Seribu Wajah yang Mengancam Kesehatan
Gejala dan Jenisnya
Gejala penyakit ini bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan bagian otak yang terdampak, maka penyakit ini dibedakan menjadi beberapa jenis:
- Afasia Wernicke (reseptif): Penderita mengalami kesulitan memahami kata-kata yang didengar atau dibaca dan sering memberikan tanggapan yang sulit dimengerti.
- Afasia Broca (ekspresif): Penderita tahu apa yang ingin disampaikan tetapi kesulitan mengungkapkannya dalam kata-kata.
- Afasia Global: Merupakan jenis yang paling berat karena mencakup gangguan dalam berbicara, menulis, membaca, dan memahami percakapan.
- Afasia Progresif Primer: Terjadi secara bertahap dengan penurunan kemampuan berbicara, menulis, dan memahami percakapan.
- Afasia Anomik: Penderita kesulitan menemukan kata-kata yang tepat saat berbicara atau menulis.
Penanganannya
Metode penanganan penyakit ini tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan, penangan umumnya meliputi:
- Terapi wicara: Membantu memulihkan kemampuan komunikasi dengan melatih membaca, menulis, dan berbicara.
- Obat-obatan: Digunakan untuk meningkatkan aliran darah ke otak atau mengurangi kerusakan lebih lanjut.
- Operasi: Dilakukan jika disebabkan oleh tumor yang harus diangkat.
Afasia dapat memengaruhi kehidupan sosial, pekerjaan, dan hubungan pribadi penderita. Jika tidak segera ditangani, gangguan ini dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan isolasi sosial. Oleh karena itu, dukungan dari keluarga, teman, dan lingkungan sangat penting untuk membantu penderita menjalani kehidupan yang lebih baik.