FYPMedia.id – Penemuan luar biasa terjadi di lepas pantai Kenya, di mana para arkeolog mengidentifikasi penemuan kapal tersebut sebagai bangkai kapal yang diduga kuat berasal dari perjalanan terakhir Vasco da Gama, penjelajah legendaris Portugal.
Bangkai kapal ini diyakini sebagai São Jorge, salah satu kapal dari 20 armada yang berlayar bersama da Gama pada tahun 1524.
Jika terbukti benar, penemuan ini akan menjadi salah satu bangkai kapal Eropa tertua di Samudra Hindia.
Bangkai Kapal di Malindi: Sejarah yang Tersembunyi
Pada tahun 2013, Caesar Bita, seorang arkeolog dari Museum Nasional Kenya, menemukan bangkai kapal ini di kedalaman sekitar 6 meter dan berjarak 500 meter dari pantai Malindi.
Sisa-sisa kapal tersebut ditemukan tersembunyi di antara terumbu karang, memberikan tantangan sekaligus peluang besar bagi penelitian arkeologi.
Menurut laporan dari studi yang dipimpin Filipe Castro, arkeolog dari Universitas Coimbra, Portugal, penemuan kapal São Jorge memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi.
Dalam jurnal Journal of Maritime Archeology (November 2024), Castro menyebutkan bahwa “jika bangkai kapal ini benar-benar São Jorge, maka temuan ini menjadi bukti fisik penting dari keberadaan armada Vasco da Gama di perairan Kenya.”
Jejak Vasco da Gama dan São Jorge
Vasco da Gama terkenal sebagai penjelajah yang membuka jalur laut dari Eropa ke Samudra Hindia pada tahun 1497.
Ia menjadi tokoh penting dalam sejarah navigasi dunia, melewati Tanjung Harapan di Afrika Selatan.
Dalam perjalanan terakhirnya pada tahun 1524, da Gama membawa sekitar 20 kapal termasuk São Jorge, yang diyakini tenggelam di perairan Malindi.
“Kapal ini tenggelam tak lama sebelum da Gama meninggal karena malaria,” ungkap Sean Kingsley, seorang arkeolog maritim, kepada Live Science.
Jika benar bahwa bangkai kapal tersebut adalah São Jorge, maka ini menjadi bukti penting tentang kehadiran Vasco da Gama dan armadanya di wilayah Kenya.
Harta Karun Arkeologi
Barang-barang berharga seperti batangan tembaga dan gading gajah ditemukan di lokasi bangkai kapal.
Barang-barang ini mengindikasikan bahwa kapal São Jorge memainkan peran penting dalam jalur perdagangan antara Eropa dan India.
Para ahli menyebut bangkai kapal ini sebagai “harta karun sejarah” yang perlu dilindungi.
Baca juga: 5 Fakta Penting tentang Larangan Media Sosial bagi Anak di Bawah 16 Tahun di Australia
Pemerintah Kenya juga telah menyatakan minat untuk menjadikan lokasi penemuan ini sebagai museum bawah laut.
Menurut Bita, “Penemuan ini tidak hanya membawa kita lebih dekat dengan masa lalu tetapi juga dapat menarik perhatian dunia pada kekayaan sejarah bawah laut Kenya.”
Langkah Penelitian Selanjutnya
Meski temuan ini sangat menjanjikan, identitas kapal masih perlu diverifikasi. Tim Castro bersama para peneliti lainnya sedang melakukan survei arkeologi lanjutan di terumbu karang di sekitar Malindi hingga Ras Ngomeni.
Penelitian ini bertujuan untuk memastikan apakah bangkai kapal ini benar-benar São Jorge.
“Penelitian lebih lanjut sangat penting untuk melindungi dan menghormati temuan ini sebelum cerita sejarahnya hilang selamanya,” tambah Kingsley.
Jika identifikasi São Jorge berhasil, maka bangkai kapal ini akan menjadi simbol penting dari hubungan perdagangan dan eksplorasi antara Eropa, Afrika, dan Asia pada abad ke-16.
Sebagai salah satu bangkai kapal Eropa tertua di Samudra Hindia, penemuan ini juga akan memperkaya pemahaman tentang sejarah jalur perdagangan maritim global.
Penemuan São Jorge tidak hanya mengungkapkan cerita tentang masa lalu tetapi juga mengingatkan tentang pentingnya melestarikan warisan sejarah agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang.