FYP Media.ID – Jenazah turis asal Brasil, Juliana Marins (27), akan dipulangkan ke negara asalnya pada Selasa, 1 Juli 2025, setelah mengalami peristiwa tragis di kawasan Danau Segara Anak, Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Juliana dilaporkan terjatuh ke jurang saat mendaki bersama seorang pemandu dan lima peserta lain pada Sabtu, 21 Juni 2025. Proses pencarian menghadapi tantangan besar akibat cuaca buruk dan medan ekstrem. Setelah empat hari, tim SAR gabungan berhasil menemukan jenazah pada kedalaman sekitar 400 meter pada Selasa, 24 Juni 2025.
Kabar duka ini memicu respons cepat dari berbagai pihak, termasuk Kedutaan Besar Brasil di Jakarta, yang secara aktif memantau proses evakuasi dan menyampaikan duka mendalam atas kejadian tersebut. Proses pemulangan jenazah telah dikoordinasikan dengan baik. Jenazah diberangkatkan dari RS Bali Mandara menuju Bandara Ngurah Rai pada Senin siang (30/6), dan dijadwalkan terbang ke Brasil melalui Dubai menggunakan maskapai Emirates.
Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, namun juga menjadi bukti solidaritas dan koordinasi profesional antara instansi Indonesia dan Brasil dalam menangani musibah dengan cepat, hormat, dan manusiawi.
1. Kejadian Tragis di Gunung Rinjani
Perjalanan tragis dimulai pada Sabtu, 21 Juni 2025, ketika Juliana Marins, bersama satu pemandu lokal dan lima peserta lainnya, mendaki Gunung Rinjani. Malangnya, ia terjatuh ke jurang sekitar Danau Segara Anak dalam kondisi cuaca buruk. Upaya pencarian berjalan intensif selama empat hari, menghadapi medan ekstrem—jurang dalam hingga 400 meter—serta cuaca tak menentu. Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI/Polri, Pemprov NTB, dibantu drone thermal dan helikopter, akhirnya berhasil menemukan jenazah korban pada Selasa, 24 Juni 2025. Menteri Pariwisata menyatakan prihatin mendalam atas insiden ini.
2. Dukungan Kedutaan dan Kerja Cepat SAR
Kedutaan Besar Brasil di Jakarta memainkan peran aktif sejak Jumat, 20 Juni. Mereka memobilisasi otoritas lokal dan terus memantau perkembangan hingga jenazah ditemukan. Melalui akun Instagram @brasembjacarta, mereka menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan memastikan dukungan penuh terhadap proses evakuasi.
Basarnas melaporkan penemuan jenazah menggunakan drone thermal milik Kantor SAR Mataram, serta koordinasi intens tim profesional. Kerja keras ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak karena berlangsung dalam kondisi ekstrem, dengan medan curam dan cuaca memburuk.
3. Rangkaian Pemulangan Jenazah: Logistik dan Proses
Pemulangan jenazah Juliana Marins masuk ke tahap krusial. Polda Bali, melalui Kabid Humas Kombes Aria Sandy, menyatakan semua rute penerbangan telah disetujui oleh Emirates. Berikut jadwal pemulangan:
-
Senin, 30 Juni 2025, pukul 12.00 WITA: Jenazah diantar dari RS Bali Mandara ke Bandara Ngurah Rai Bali menggunakan ambulans dan pengawalan resmi dari Polda Bali bersama Covin PT Antar Bangsa.
-
Selasa, 1 Juli 2025, pukul 00.35 WIB: Penerbangan Emirates EK 0399 meninggalkan Indonesia menuju Dubai.
-
Rabu, 2 Juli 2025, pukul 08.05 waktu Dubai: Terbang menuju Bandara Internasional Rio de Janeiro.
-
Rabu, 2 Juli 2025, pukul 15.50 WIB: Diperkirakan tiba di Brasil, untuk diserahkan ke pihak keluarga.
Rangkaian proses ini mencerminkan koordinasi sempurna antara otoritas penerbangan, kepolisian, rumah sakit, serta maskapai internasional. Semua prosedur dikawal sesuai protokol kemanusiaan dan kepatuhan hukum internasional.
4. Refleksi & Pesan Moral dari Insiden Tragis ini
Tragedi ini menjadi pengingat penting bahwa medan ekstrem dan cuaca berubah cepat sebagai pendaki amatir maupun profesional, memerlukan persiapan matang serta informasi cuaca terkini.
Dukungan dari Kedutaan Brasil, Basarnas, TNI/Polri, serta Pemprov NTB menunjukkan nilai solidaritas dan profesionalisme luar biasa. Menteri Pariwisata dan Kemenpar menegaskan bahwa keselamatan wisatawan tetap prioritas, mendorong peningkatan standar keamanan, fasilitas SAR, dan informasi perjalanan wisata di daerah pegunungan.