5 Misi Besar Xabi Alonso Bersama Real Madrid hingga 2028: Dari Reuni ke Revolusi

5 Misi Besar Xabi Alonso Bersama Real Madrid hingga 2028: Dari Reuni ke Revolusi

FYP Media.id – Pada Selasa, 13 Mei 2025  –  Setelah mengakhiri kerja sama lebih cepat dengan Carlo Ancelotti, Real Madrid tak butuh waktu lama untuk menunjuk pengganti. Sosok yang sudah lama digadang-gadang pun resmi diumumkan: Xabi Alonso akan menjadi pelatih baru Los Blancos mulai 1 Juni 2025, dengan kontrak hingga Juni 2028.

Pengangkatan Alonso bukan keputusan mengejutkan. Mantan gelandang elegan yang pernah mengenakan seragam putih Madrid ini telah menorehkan prestasi luar biasa bersama Bayer Leverkusen di Bundesliga. Kini, ia dipanggil pulang ke Santiago Bernabeu untuk memulai babak baru dalam kariernya sebagai pelatih.

Baca juga: 5 Tantangan Carlo Ancelotti sebagai Pelatih Baru Timnas Brasil: Dari Vinicius hingga Misi Piala Dunia

Namun, tantangan yang menanti Alonso tidaklah kecil. Ia tak hanya dituntut mengembalikan kejayaan Real Madrid yang redup musim ini, tetapi juga membawa klub raksasa itu bersaing di panggung tertinggi dalam tiga tahun ke depan. Inilah lima misi besar yang menanti Xabi Alonso sebagai pelatih anyar Real Madrid.

  1. Menghidupkan Kembali Dominasi Madrid di Eropa dan Spanyol

Musim 2024/2025 berjalan pahit bagi Real Madrid. Tim gagal bersaing di tiga kompetisi utama—tereliminasi di Copa del Rey, tersingkir dari Liga Champions, dan hampir pasti kehilangan gelar La Liga yang diboyong Barcelona.

Sebagai klub dengan DNA juara, kegagalan ini tentu sulit diterima. Oleh sebab itu, salah satu tugas utama Alonso adalah membangkitkan semangat kompetitif Madrid dan membawa klub kembali ke jalur juara, baik di kancah domestik maupun Eropa.

Dengan pengalaman taktis yang ditunjukkannya di Leverkusen, Alonso diyakini punya kapasitas untuk membangun tim yang bukan hanya kuat secara teknis, tapi juga tangguh secara mental.

  1. Membentuk Ulang Identitas Permainan Real Madrid

Carlo Ancelotti dikenal sebagai pelatih yang fleksibel, tetapi di musim terakhirnya, permainan Madrid dinilai kurang greget. Alonso datang dengan filosofi yang segar: sepak bola menyerang yang terstruktur, pressing tinggi, dan rotasi cepat—sesuatu yang sangat cocok dengan karakter Madrid yang haus aksi.

Tantangan Alonso adalah mentransformasikan skuad yang ada menjadi tim dengan gaya permainan baru, tanpa menghilangkan karakter khas Los Blancos. Perpaduan antara pengalaman dan pemain muda akan menjadi kunci, serta bagaimana Alonso bisa menyampaikan visinya dengan jelas kepada seluruh pemain.

  1. Transisi Generasi: Mewarisi Era Modric dan Kroos

Dengan usia Luka Modric yang sudah menyentuh angka 38, dan Toni Kroos yang juga mendekati masa pensiun, Real Madrid sedang berada di tengah masa transisi generasi. Misi Alonso adalah membentuk tulang punggung baru di lini tengah yang bisa mengimbangi standar yang telah ditetapkan para legenda tersebut.

Salah satu nama yang digadang-gadang akan diboyong Alonso adalah Florian Wirtz, gelandang kreatif Leverkusen yang bisa menjadi “jantung” permainan Madrid dalam satu dekade ke depan. Wirtz punya visi, kontrol bola, dan insting menyerang yang luar biasa, dan bisa menjadi bagian penting dari pembangunan generasi baru.

  1. Memboyong Pilar-Pilar Andalannya dari Leverkusen

Tak bisa dimungkiri, keberhasilan Alonso bersama Leverkusen tak lepas dari pemain-pemain kunci yang cocok dengan skema taktisnya. Beberapa di antaranya berpotensi menyusul sang pelatih ke Bernabeu:

  • Florian Wirtz: Calon pengganti Modric, kreatif dan penuh visi.
  • Jonathan Tah: Bek tengah tangguh yang bisa menambah kedalaman pertahanan Madrid.
  • Jeremie Frimpong: Bek kanan eksplosif yang bisa menjadi suksesor Dani Carvajal.
  • Alejandro Grimaldo: Bek kiri ofensif yang bisa memperkaya opsi di sisi sayap belakang.
  • Piero Hincapie: Bek serba bisa dengan kemampuan teknis yang mumpuni dan adaptif di berbagai formasi.

Jika transfer ini terealisasi, Alonso bisa langsung membangun fondasi tim yang familiar dengan idenya, sekaligus mengurangi waktu adaptasi.

  1. Persiapan Menuju Piala Dunia Antarklub 2025

Tugas pertama Alonso setelah resmi menjabat sebagai pelatih Real Madrid adalah mempersiapkan tim untuk ajang Piala Dunia Antarklub 2025. Turnamen ini akan menjadi ujian awal yang sangat krusial.

Ajang ini tidak hanya penting dari sisi trofi, tetapi juga akan menjadi cermin pertama publik untuk menilai sejauh mana Alonso berhasil membawa perubahan positif. Performa Madrid di turnamen ini bisa menjadi indikator arah masa depan tim di bawah komando sang pelatih baru.

Baca juga: 1 Langkah Lagi, Carlo Ancelotti Disebut Sepakat Latih Brasil

Xabi Alonso dan Babak Baru Bernama “Pulang”

Xabi Alonso bukan sosok asing di mata Madridista. Sebagai mantan pemain, ia tahu betul atmosfer, tekanan, dan ekspektasi di klub sebesar Real Madrid. Namun sebagai pelatih, ini akan menjadi tantangan terbesarnya sejauh ini.

Kontrak hingga 2028 memberikan waktu dan ruang yang cukup bagi Alonso untuk membangun proyek jangka panjang. Namun, seperti yang sudah-sudah, kesabaran bukanlah barang murah di Madrid. Hasil akan selalu jadi patokan utama.

Kini, semua mata tertuju pada Xabi Alonso. Apakah ia akan mampu menapaki jejak sukses pelatih-pelatih legendaris Madrid sebelumnya, atau justru kewalahan dalam tekanan besar Bernabeu? Yang jelas, perjalanan baru ini akan menjadi salah satu cerita paling menarik di dunia sepak bola dalam beberapa tahun ke depan.