FYPMedia.ID- Wotawati Gunungkidul, Yogyakarta, memiliki peluang untuk menjadi destinasi wisata. Pedukuhan Wotawati, Pucung, Girisubo, Gunungkidul, yang dikenal dengan susana terlambatnya sinar matahari dan lebih cepatnya suasana gelap, kini telah bertransformasi. Saat ini, suasana Wotawati terlihat seperti pada zaman kerajaan.
Pemandangan rumah-rumah yang bernuansa kerjaan bisa menjadi peluang wisata yang menarik. Dikutip dari Detikajogja.com pada Senin (11/11/2024) Sebagian besar rumah di Wotawati menunjukkan keseragaman pada tampilan depan atau fasadnya, dengan penggunaan bata merah yang diekspos di bagian dinding.
Selain itu, setiap rumah kini dilengkapi dengan gapura yang berbentuk seragam dan juga menggunakan bata merah yang diekspos. Ciri khas gapura ini mencerminkan nuansa masa kerajaan, sehingga menciptakan pengalaman unik saat berkunjung ke Wotawati.
Tidak hanya itu saja, daya tarik lainnya adalah Wotawati ini diikelilingi oleh bukit-bukit hijau dan panorama alam yang memukau, Wotawati menawarkan pengalaman wisata yang menyegarkan dan jauh dari hiruk-pikuk kota.
Lurah Pucung, Estu Dwiyono berharap Melalui penataan ini, Wotawati yang sebelumnya sering dianggap sebagai kawasan terisolasi, dapat bertransformasi menjadi kawasan yang terpadu.
Di tempat ini, tidak hanya akan ada keindahan dan keunikan pemukiman, tetapi juga fasilitas camping ground serta pusat pertanian dan peternakan yang terintegrasi.
“Dan kami berharap beberapa rumah warga nantinya bisa menjadi homestay sebagai tempat menginap wisatawan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), GKR Bendara menyebutkan bahwa penataan di Wotawati memang perlu. Semua itu untuk menjadikan Wotawati sebagai salah satu perwujudan quality tourism.
GKR Bendara juga mengatakan bahwa karena penataan Wotawati baru dimulai, pihaknya berharap agar proses tersebut dilakukan bersama industri dari awal untuk menciptakan pariwisata berkualitas.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga keindahan alam di Wotawati agar tidak rusak setelah dijadikan destinasi wisata. Oleh karena itu, GKR Bendara menginginkan adanya aturan khusus dari Kelurahan untuk melindungi lingkungan.
Baca juga: Isi Surat Tulisan Tangan Tom Lembong dari dalam Tahanan
Selain itu, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat juga tengah melakukan upaya penghijauan dan pemeliharaan lahan agar semakin subur, termasuk di Wotawati.
Inisiatif ini merupakan bagian dari Jogja Cultural Wellness Tourism Festival, yang bertujuan mengintegrasikan konsep budaya dan pelestarian lingkungan sebagai bentuk nyata kepedulian masyarakat dan pelaku pariwisata terhadap kelestarian alam.
“Program ini tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan kualitas udara dan kemampuan penyerapan karbon, tetapi juga untuk melestarikan keanekaragaman hayati serta mendukung pariwisata yang berkelanjutan di Daerah Istimewa Yogyakarta,” ujarnya saat diwawancarai oleh wartawan.