Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan: Kasus Meningkat hingga 1.200, Terapkan 3M dan Vaksinasi

Demam berdarah
Sumber Foto: Freepek

FYPMedia.id –  Pada saat musim hujan, ada beberapa risiko kesehatan yang harus diwaspadai, salah satunya adalah waspada demam berdarah (DBD). 

Penyakit demam berdarah ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini menjadi ancaman serius bagi masyarakat, terutama di wilayah tropis seperti di Indonesia.

Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia terus meningkat, terutama saat memasuki musim hujan. Hingga pekan ke-38 tahun 2024, tercatat sebanyak 1.200 kasus DBD terjadi. 

Penyakit demam berdarah ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Para ahli menekankan pentingnya langkah pencegahan dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyakit ini.

Gejala dan Bahaya DBD

DBD memiliki gejala khas seperti demam tinggi mendadak, sakit kepala, nyeri otot dan tulang, timbulnya bercak merah pada kulit, sakit di belakang mata, mual, muntah, dan kelelahan. 

Baca juga: Penuaan Biologis: 4 Fakta Penting Mengelola Gaya Hidup untukTubuh Lebih Sehat

Jika tidak ditangani dengan tepat, komplikasi serius dapat terjadi, termasuk kerusakan organ, pendarahan internal, hingga syok yang dapat berujung pada kematian.

Dr. Tri Yunis Miko Wahyono, MSc, epidemiolog dari Universitas Indonesia, menyatakan bahwa peningkatan kasus DBD biasanya terjadi pada awal dan akhir musim hujan.

 “Pada awal musim hujan, curah hujan tinggi menciptakan genangan air yang ideal untuk perkembangbiakan nyamuk. Namun, ketika hujan mulai berkurang, nyamuk kembali aktif dan penyebarannya lebih luas,” jelasnya.

Puncak kasus DBD sering terjadi pada bulan November hingga Desember dan Maret hingga Juni, sehingga masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terutama pada periode ini.

Cara Melindungi Diri dari DBD di Rumah

Untuk mencegah penyakit demam berdarah (DBD) di rumah, beberapa langkah efektif yang dapat dilakukan meliputi:

   1. Penerapan 3M Plus

 Metode 3M melibatkan menguras, menutup, dan mendaur ulang. Pastikan untuk menguras tempat penampungan air seperti bak mandi, ember, atau toren secara teratur, terutama di musim hujan. 

Bersihkan dinding wadah tersebut untuk menghilangkan telur nyamuk yang menempel.

 Selain itu, tutuplah tempat penampungan air agar nyamuk tidak berkembang biak. Barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti kaleng atau ban, sebaiknya didaur ulang.

Upaya tambahan (Plus) termasuk: memelihara ikan pemakan jentik, menggunakan obat nyamuk, memasang kawat kasa, hingga memperbaiki saluran air yang tersumbat.

Baca juga: Alarm Global: Bahaya Resistensi Antibiotik yang Mengancam Dunia, 700 Ribu Orang Meninggal Setiap Tahun

 2. Fogging atau Pengasapan
Pengasapan secara berkala adalah cara efektif untuk membasmi nyamuk dewasa pembawa virus dengue. 

Namun, langkah ini sebaiknya dilakukan pada waktu yang tepat untuk memastikan efektivitasnya.

   3. Pola Hidup Sehat
Pencegahan DBD juga didukung oleh gaya hidup sehat. Konsumsi makanan bergizi, olahraga rutin, minum air yang cukup, serta tidur teratur adalah langkah penting. 

Hindari kebiasaan buruk seperti merokok dan begadang, dan tambahkan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Demam berdarah-Vaksin
Ilustrasi Vaksin untuk DBD/Sumber Foto: Canvacom

   4. Pencegahan dengan Vaksinasi

Salah satu langkah utama untuk mencegah penyebaran DBD adalah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat melalui prinsip 3M:

  • Menguras tempat penampungan air secara rutin.
  • Menutup rapat tempat penampungan air.
  • Mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Selain itu, vaksinasi juga menjadi langkah penting untuk melindungi individu dari infeksi virus dengue.

 “Vaksin demam berdarah bisa sangat efektif, baik bagi mereka yang belum pernah terinfeksi maupun yang sudah pernah terinfeksi,” ujar Tri Yunis.

Bagi mereka yang belum pernah terinfeksi, vaksinasi direkomendasikan dua kali. Sedangkan bagi yang sudah pernah terinfeksi, cukup satu kali vaksinasi untuk memberikan perlindungan optimal.

Baca juga: Earphone dan Template ‘Earpods Berdarah’: 5 Fakta Penting tentang Risiko Penggunaan Earphone, Benarkah Telinga Bisa Berdarah?

Langkah Komprehensif untuk Menekan Kasus

Tri Yunis menegaskan bahwa penanganan DBD membutuhkan pendekatan yang terpadu dan melibatkan semua pihak. 

“Tidak ada satu solusi tunggal untuk menyelesaikan masalah ini. Beberapa langkah seperti vaksinasi, 3M, dan penggunaan obat nyamuk harus diterapkan secara bersamaan,” ungkapnya.

Peran aktif masyarakat sangat penting dalam mendukung upaya pemerintah dan berbagai sektor lainnya.

Menjaga kebersihan lingkungan, memantau potensi genangan air, dan melakukan edukasi kepada masyarakat menjadi langkah yang tak kalah penting.

Dengan memasuki musim hujan, kewaspadaan terhadap demam berdarah perlu ditingkatkan. Langkah sederhana seperti memeriksa lingkungan sekitar rumah untuk menghilangkan potensi genangan air dapat memberikan dampak signifikan.

Dukungan penuh dari pemerintah juga diperlukan, termasuk program vaksinasi yang lebih luas dan kampanye kesadaran untuk memutus rantai penularan. 

Dengan menerapkan pola hidup sehat dan langkah pencegahan yang konsisten, kasus demam berdarah diharapkan dapat ditekan secara signifikan.

Demam berdarah masih menjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim hujan. Dengan penerapan prinsip 3M, vaksinasi, dan kerja sama berbagai pihak, kasus DBD dapat dikurangi.

 Tetap waspada, jaga kebersihan lingkungan, dan pastikan untuk mendapatkan informasi yang benar dalam melindungi diri dan keluarga dari risiko penyakit ini.