Wapres Gibran Tinjau Lokasi Banjir di Bekasi, Pastikan Bantuan untuk Warga Terdampak

Wapres Gibran Tinjau Lokasi Banjir di Bekasi, Pastikan Bantuan untuk Warga Terdampak

FYPMedia. ID – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, meninjau langsung lokasi terdampak banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, pada Rabu (5/3). Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kondisi warga sekaligus menyalurkan bantuan bagi mereka yang terdampak bencana.

 

Banjir yang melanda wilayah Bekasi merupakan dampak dari hujan deras yang mengguyur kawasan hulu sejak Minggu (2/3) hingga Selasa (4/3). Curah hujan yang tinggi menyebabkan luapan sungai di beberapa titik, menggenangi ribuan rumah warga di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Bekasi menjadi salah satu wilayah yang mengalami dampak paling parah akibat intensitas air yang tinggi dan sistem drainase yang tidak mampu menampung debit air.

 

Wapres Gibran Pastikan Bantuan untuk Korban Banjir

 

Dalam kunjungannya, Wapres Gibran menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi warga yang terdampak. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya memberikan bantuan yang dibutuhkan dan memastikan penanganan bencana berjalan cepat serta efektif.

 

“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat mendapatkan pertolongan yang cepat dan tepat. Pemerintah akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menangani situasi ini, baik dalam hal evakuasi, distribusi bantuan, maupun penanganan pasca-banjir,” ujar Gibran kepada wartawan di lokasi.

 

Selain meninjau kondisi pemukiman yang terendam, Wapres juga berdialog dengan warga yang terdampak. Banyak dari mereka mengeluhkan kehilangan harta benda akibat banjir yang datang secara tiba-tiba. Sebagian besar warga mengungsi ke tempat yang lebih aman, sementara beberapa lainnya memilih bertahan di rumah mereka dengan harapan air segera surut.

 

Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan instansi terkait telah mendirikan beberapa posko pengungsian di sekitar wilayah terdampak. Bantuan logistik seperti makanan, air bersih, obat-obatan, serta selimut telah disalurkan ke posko-posko tersebut untuk memenuhi kebutuhan warga yang mengungsi.

 

Dampak Banjir di Bekasi dan Upaya Penanganan

Banjir di Jabodetabek, khususnya Bekasi, mengakibatkan ribuan rumah terendam, kendaraan terjebak dalam air, serta aktivitas masyarakat lumpuh total. Sejumlah sekolah terpaksa diliburkan, sementara beberapa ruas jalan utama tidak dapat dilalui akibat tingginya genangan air.

 

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bekasi, lebih dari 5.000 warga terdampak langsung oleh banjir ini. Sebagian besar mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, sementara beberapa lainnya masih bertahan di rumah mereka dengan harapan air segera surut.

 

Untuk mengatasi dampak banjir, tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, dan relawan dikerahkan ke lokasi. Mereka membantu proses evakuasi warga, terutama lansia, anak-anak, dan kelompok rentan lainnya. Perahu karet juga digunakan untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit diakses akibat genangan air yang mencapai lebih dari satu meter di beberapa titik.

 

Kepala BPBD Bekasi, dalam keterangannya, mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan dinas terkait untuk memastikan distribusi bantuan berjalan lancar. “Kami terus melakukan pendataan warga yang terdampak, memastikan kebutuhan mereka terpenuhi, serta melakukan upaya penanganan banjir secara menyeluruh,” ujarnya.

 

Selain itu, Dinas Kesehatan juga telah mengirimkan tim medis untuk memastikan kondisi kesehatan warga, mengingat potensi munculnya penyakit akibat banjir seperti diare, infeksi kulit, dan demam berdarah.

 

Masyarakat Diimbau Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa potensi cuaca ekstrem masih bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan. Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpeluang mengguyur Jabodetabek, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti informasi terkini dari pemerintah serta instansi terkait.

 

BMKG juga mengimbau agar warga yang tinggal di daerah rawan banjir bersiap menghadapi kemungkinan banjir susulan. Masyarakat diminta untuk selalu siaga dengan menyiapkan tas darurat yang berisi kebutuhan penting seperti dokumen berharga, pakaian, makanan instan, dan obat-obatan.

 

Salah satu warga Perumahan Pondok Gede Permai, Andi (45), mengaku bahwa banjir kali ini merupakan yang terparah dalam beberapa tahun terakhir. “Biasanya banjir cepat surut, tapi kali ini airnya bertahan cukup lama. Kami berharap pemerintah bisa mencari solusi agar kejadian seperti ini tidak terus berulang,” katanya.

 

Sementara itu, pemerintah daerah bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengkaji berbagai langkah mitigasi untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang. Salah satu solusi yang tengah dipertimbangkan adalah perbaikan dan normalisasi sungai, serta peningkatan kapasitas drainase di daerah-daerah rawan banjir.

 

Kunjungan Wapres Gibran ke lokasi banjir di Bekasi menegaskan komitmen pemerintah dalam menangani dampak bencana secara cepat dan efektif. Langkah-langkah penanganan darurat, termasuk evakuasi warga, penyediaan bantuan, dan upaya pemulihan infrastruktur, terus dilakukan untuk membantu masyarakat yang terdampak.

 

Di tengah ancaman cuaca ekstrem, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Pemerintah juga terus berupaya mencari solusi jangka panjang agar bencana banjir yang kerap melanda Jabodetabek dapat diminimalisir di masa depan.