FYPMedia.ID – Ramadan 2025 membawa angin segar dengan munculnya wacana sekolah libur selama satu bulan penuh. Namun, apakah kebijakan ini akan terealisasi?
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Muhammad Syafi’i menuturkan bahwa ada wacana meliburkan sekolah selama bulan puasa pada Ramadan 2025.
“Sudah ada wacana,” ujar Syafi’i kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, pada Senin, 30 Desember 2024.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa wacana tersebut belum dibahas secara resmi di Kementerian Agama.
Sejauh ini, libur sekolah selama Ramadan hanya berlaku untuk beberapa hari pertama puasa, sebagaimana diatur oleh Dinas Pendidikan atau kebijakan masing-masing sekolah.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, kalender 2025 mencakup 27 hari libur, tetapi tidak mencantumkan adanya libur satu bulan penuh selama Ramadan.
Menag: Fokus pada Kualitas Ibadah
Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar juga angkat bicara terkait isu ini. Ia mengakui bahwa wacana libur sebulan selama Ramadan memang sedang dipertimbangkan, terutama untuk sekolah-sekolah di bawah naungan Kementerian Agama (Kemeng).
“Tetapi sekolah-sekolah yang lain juga masih sedang kita wacanakan, tetapi ya nanti tunggulah penyampaian-penyampaian,” kata Nasaruddin usai menghadiri acara Muhasabah Dzikir dan Doa Menyambut Tahun Baru 2025 di Monas, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024) malam.
Baca juga: 573 Kasus Kekerasan Meningkat di Sekolah dan Pesantren
Nasaruddin menekankan pentingnya Ramadan sebagai momen konsentrasi ibadah. “Yang jelas bahwa libur atau tidak libur, sama-sama kita berharap berkualitas ibadahnya. Bagi saya, itu yang paling penting. Ramadan itu adalah konsentrasi bagi umat Islam,” ujarnya.
Harapan ini sejalan dengan tujuan Ramadan sebagai waktu refleksi dan penguatan nilai-nilai spiritual, terutama bagi pelajar.
Jejak Sejarah: Era Gus Dur
Libur sekolah sebulan selama Ramadan pernah diterapkan di era Presiden ke-4 RI, Abdurahman Wahid atau Gus Dur, pada tahun 1999. Kebijakan tersebut ditujukan agar siswa lebih fokus mempelajari agama Islam dan mendalami spiritualitas.
Libur sekolah sebulan selama Ramadan pernah diberlakukan di era kepemimpinan Presiden ke-4 RI, Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Dilansir situs Museum Kepresidenan, kebijakan itu dilakukan agar siswa-siswi fokus dalam belajar agama Islam.
Saat itu, pada tahun 1999, Gus Dur juga mengimbau sekolah membuat kegiatan pesantren kilat selama Ramadan.
Kegiatan pesantren kilat dianggap sebagai alternatif edukasi yang relevan selama Ramadan, mengingat siswa dapat tetap belajar dalam suasana yang mendukung nilai-nilai ibadah puasa.
Baca juga: MKD dan Polemik Rieke Diah Pitaloka, Kontroversi Kenaikan PPN 12 %
Klarifikasi: Isu atau Hoaks?
Meski banyak pihak menaruh harapan pada kebijakan ini, sejumlah informasi yang beredar di media sosial seperti X, TikTok, dan Facebook, mengklaim bahwa Presiden Prabowo Subianto akan meliburkan sekolah selama Ramadan 2025.
Sementara itu, dalam laman resminya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) pernah menyatakan bahwa isu tersebut tidak benar alias hoaks.
“Faktanya, sampai saat ini tidak ada informasi resmi terkait adanya libur sebulan penuh selama bulan puasa bagi anak sekolah,” tulis keterangan di laman Komdigi pada 26 November 2024.
Hoaks semacam ini menimbulkan kebingungan di masyarakat, sehingga penting untuk merujuk pada sumber resmi dan terpercaya.
Harapan untuk Ramadan 2025
Terlepas dari realisasi kebijakan ini, Ramadan 2025 diharapkan menjadi momen yang lebih berkualitas bagi umat Islam, termasuk pelajar.
Melalui libur panjang maupun kegiatan seperti pesantren kilat, tujuan utama tetaplah meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama.
Sebagai catatan, berdasarkan Kalender Hijriyah Global Tunggal Muhammadiyah, 1 Ramadan 1446 Hijriah diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Sedangkan Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
(Oda/Atk)