Viral! Pria Lansia Teriaki Wanita Teroris, Transjakarta Blacklist Permanen!

Viral! Pria Lansia Teriaki Wanita Teroris, Transjakarta Blacklist Permanen!

Viral! Pria Lansia Teriaki Wanita Teroris, Transjakarta Blacklist Permanen!

Viral! Pria Lansia Teriaki Wanita Teroris, Transjakarta Blacklist Permanen!

FYPMedia.ID –  kembali dihebohkan oleh kejadian tak biasa yang menyita perhatian publik. Seorang pria lanjut usia (lansia) terekam marah-marah dan meneriaki seorang penumpang wanita sebagai “teroris” di halte Transjakarta kawasan Taman Anggrek, Jakarta Barat. Insiden ini pun viral di media sosial dan berujung pada tindakan tegas dari pihak Transjakarta.

Menurut keterangan resmi dari Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara, pria tersebut telah secara resmi di-blacklist dari seluruh layanan Transjakarta. Hal ini berarti ia tidak diperkenankan lagi menggunakan layanan transportasi publik tersebut di masa mendatang.

“Info dari TransJakarta bahwa yang bersangkutan telah di-blacklist, sehingga tidak bisa masuk menggunakan fasilitas TransJakarta,” ujar Aprino, Rabu (4/6/2025).

Baca Juga: https://fypmedia.id/gratis-naik-mrt-lrt-dan-transjakarta-di-jakarta/

Langkah tegas ini diambil untuk menjaga kenyamanan dan keamanan seluruh penumpang. Transjakarta juga telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memantau keberadaan pria tersebut jika sewaktu-waktu muncul kembali di jaringan layanan mereka.

Kronologi Kejadian: Penumpang Ditendang dan Disebut Teroris

Kejadian ini terjadi pada Kamis, 29 Mei 2025. Seorang wanita yang menjadi korban dalam peristiwa ini mengaku mendapat perlakuan kasar dari pria tersebut selama berada di dalam bus Transjakarta. Dalam unggahan akun Instagram @warga.jakbar, korban menuliskan:

“Hari ini aku dipukul dan ditendang sama bapak-bapak ini di halte depan Taman Anggrek. Karena penampilan saya kayak orang Arab,” tulis korban.

Korban dan pelaku naik dari halte Tanah Abang dan hendak turun di halte Taman Anggrek. Namun di tengah perjalanan, korban mengaku ditendang dan dipukul oleh pria tersebut tanpa alasan yang jelas.

“Untuk masalahnya apa, dia tidak paham. Karena secara tiba-tiba saat di dalam mobil tersebut,” terang AKP Aprino.

Setelah turun dari bus, pria lansia itu pun melanjutkan amukannya dan meneriaki wanita tersebut dengan menyebutnya “teroris”, seperti terlihat dalam video yang viral.

Petugas Transjakarta yang berjaga segera memisahkan keduanya untuk meredam konflik. Namun situasi tetap panas dan sempat terjadi adu mulut. Menurut polisi, pria tersebut juga tampak tidak stabil secara psikologis dan berbicara tidak jelas.

Laporan Polisi: Penganiayaan dan Penghinaan Ringan

Setelah viral di media sosial, pihak kepolisian pun menindaklanjuti. Korban awalnya enggan membuat laporan karena tidak mendapat akses rekaman CCTV dari pihak Transjakarta. Namun setelah dihubungi pihak kepolisian, korban akhirnya membuat laporan resmi.

“Akhirnya kita terima laporan polisinya, yaitu tentang pengaduan penganiayaan ringan dan atau penghinaan ringan Pasal 352 dan atau pasal 315,” jelas Aprino.

Dengan pelaporan ini, maka proses hukum terhadap pelaku bisa dilanjutkan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

Tindakan Tegas Transjakarta: Zero Tolerance!

Transjakarta langsung bergerak cepat menanggapi insiden ini. Dengan semangat menciptakan ruang aman di transportasi publik, Transjakarta memutuskan untuk memberlakukan sanksi tegas berupa pencoretan atau blacklist permanen terhadap pria tersebut.

“Kami tidak menoleransi segala bentuk kekerasan, intimidasi, dan ujaran kebencian di lingkungan Transjakarta. Semua pengguna wajib merasa aman dan nyaman,” tegas juru bicara Transjakarta dalam keterangannya.

Selain itu, Transjakarta juga berkomitmen untuk memperkuat pengawasan dan edukasi kepada penumpang dan petugas agar kejadian serupa tidak terulang. Ditekankan bahwa setiap pengguna transportasi publik berhak atas rasa aman, tanpa diskriminasi.

Netizen Bereaksi Keras

Tagar #Transjakarta dan #LansiaViral langsung trending di platform X (Twitter). Mayoritas netizen memberikan dukungan kepada korban dan memuji langkah cepat Transjakarta.

“Untung direkam. Bayangin kalau nggak ada videonya, bisa-bisa korban dituduh balik,” tulis akun @feminista_jkt.

“Salut untuk Transjakarta yang langsung blacklist pelaku. Ini harus jadi standar semua layanan publik,” tulis @urban_watch.

Pentingnya Keamanan Transportasi Umum

Kejadian ini menjadi pengingat betapa pentingnya sistem pengawasan dan perlindungan penumpang di moda transportasi publik. Meningkatnya jumlah penumpang harian, khususnya di Jakarta, menuntut penyedia layanan seperti Transjakarta untuk selalu siaga dalam menangani potensi kekerasan dan intoleransi.

Dengan insiden ini, publik berharap Transjakarta dapat meningkatkan:

  • Sistem pelaporan cepat bagi penumpang
  • Akses rekaman CCTV untuk proses hukum
  • Pelatihan tambahan bagi petugas dalam menangani konflik

Kasus ini masih dalam penanganan kepolisian. Pihak Polsek Grogol Petamburan memastikan akan terus mengawal proses hukum agar pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sebagai warga negara yang hidup di lingkungan multikultural, penting bagi kita semua untuk membudayakan rasa saling menghargai, apalagi di ruang publik seperti transportasi umum. Perbedaan bukan alasan untuk berprasangka, apalagi melontarkan tuduhan serius yang bisa membahayakan orang lain.

Transjakarta diharapkan dapat meningkatkan pelatihan bagi petugas lapangan agar lebih tanggap dan profesional dalam menangani konflik antarpenumpang. Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang etika dan norma dalam menggunakan transportasi umum juga penting untuk mencegah kejadian serupa.

Hingga saat ini, video insiden tersebut telah ditonton lebih dari 3 juta kali di berbagai platform media sosial. Netizen menyerukan pentingnya rekam jejak keamanan penumpang dan menyambut baik keputusan blacklist sebagai langkah preventif yang tegas.

Di era digital dan media sosial seperti sekarang, kejadian seperti ini cepat menyebar dan membentuk opini publik. Oleh karena itu, tindakan tegas dan responsif seperti yang dilakukan Transjakarta patut diapresiasi. Harapannya, kasus ini menjadi pelajaran kolektif untuk semua agar tidak lagi terjadi insiden diskriminasi dan kekerasan verbal di ruang publik.

Baca Juga: https://fypmedia.id/denda-rp32-miliar-teguran-untuk-transjakarta/

Masyarakat pun kini menunggu kelanjutan proses hukum yang menjerat pria lansia tersebut. Banyak yang berharap hukuman tegas diberikan sebagai bentuk perlindungan terhadap korban dan efek jera bagi pelaku serta publik secara luas. Lebih dari sekadar viral, kasus ini menyentuh isu fundamental tentang empati, toleransi, dan kemanusiaan. Dan ini menjadi momentum penting untuk memperbaiki standar keamanan, etika, dan kenyamanan dalam transportasi publik nasional.

Insiden pria lansia meneriaki penumpang wanita sebagai teroris di halte Transjakarta Taman Anggrek bukan sekadar persoalan personal. Ini adalah alarm bagi sistem transportasi publik untuk selalu siap menciptakan lingkungan aman, inklusif, dan bebas kekerasan.

Dengan keputusan blacklist permanen oleh Transjakarta, publik mendapat sinyal kuat bahwa tindak intoleransi dan kekerasan tidak akan ditoleransi dalam ruang publik manapun.