Trump Bebaskan Top 3 Smartphone & Chip dari Tarif Impor China, Industri Teknologi AS Langsung “Nafas Lega

Trump Bebaskan Top 3 Smartphone & Chip dari Tarif Impor China, Industri Teknologi AS Langsung “Nafas Lega

FYPMedia.ID – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali membuat gebrakan dengan kebijakan ekonomi terbarunya. Kali ini, yang jadi sorotan adalah keputusan Trump membebaskan produk teknologi seperti smartphone, komputer, dan chip dari tarif impor tinggi asal China.

Langkah ini langsung jadi bahan perbincangan hangat, terutama di kalangan industri teknologi AS. Pasalnya, selama ini tarif tinggi terhadap produk China bikin perusahaan teknologi seperti Apple, Nvidia, hingga Intel harus putar otak agar harga produk mereka tetap kompetitif.

Tarif Impor Teknologi Dicabut: Apple Cs Bisa Bernapas

Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Presiden Trump saat sedang berada di pesawat kepresidenan, Air Force One, ketika perjalanan menuju Miami pada Sabtu malam waktu setempat. Dalam pernyataannya tersebut, Trump menyebutkan bahwa produk elektronik akan dikecualikan dari tarif global sebesar 10 persen, serta tarif khusus terhadap produk China yang sebelumnya bisa mencapai 125 persen.

Ini tentu jadi angin segar buat perusahaan-perusahaan teknologi besar. Contohnya Apple yang sempat dikabarkan sampai menyewa pesawat khusus untuk mengangkut 600 ton atau sekitar 1,5 juta unit iPhone dari India ke Amerika Serikat. Tujuannya? Menghindari lonjakan biaya akibat tarif impor.

Dengan adanya kebijakan baru ini, perusahaan seperti Apple bisa menghemat biaya logistik dan produksi, serta menjaga harga jual tetap stabil bagi konsumen AS.

Nvidia dan perusahaan chip lainnya juga diuntungkan. Selama ini, banyak komponen chip dan hardware yang diproduksi di China. Dengan dibebaskannya tarif impor, biaya produksi pun bisa ditekan, dan industri semikonduktor AS pun kembali bersemangat.

Baca Juga: Trump Tunda Tarif Ke Puluhan Negara Selama 90 Hari, Cina Naik Jadi 125%

Dampak Ekonomi dan Politik di Balik Keputusan Trump

 

 

Keputusan ini tentu bukan tanpa strategi. Trump sedang bersiap menghadapi Pemilu AS, dan industri teknologi adalah salah satu sektor yang punya pengaruh besar, baik secara ekonomi maupun politik.

Dengan memberikan keringanan tarif, Trump ingin menunjukkan bahwa ia “pro-bisnis” dan mendukung pertumbuhan industri dalam negeri. Terlebih, industri teknologi AS selama ini cukup kritis terhadap kebijakan tarif yang dianggap membebani produksi dan daya saing global.

Namun, keputusan ini juga berisiko memicu reaksi dari kelompok yang mendukung kebijakan proteksionis alias melindungi industri dalam negeri dari persaingan global. Mereka bisa saja melihat langkah ini sebagai bentuk “konsesi” kepada China.

Eropa Panas: X Diduga Kumpulkan Data Pribadi buat Latih AI

Di sisi lain dunia, ada berita tak kalah panas dari ranah teknologi: Uni Eropa resmi menyelidiki platform media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) karena diduga menggunakan data pribadi pengguna untuk melatih sistem AI generatif milik mereka, Grok AI.

Investigasi ini dilakukan oleh Data Protection Commission (DPC) Irlandia, lembaga yang mengawasi perlindungan data di kawasan Uni Eropa. DPC mencurigai bahwa X telah mengakses dan memanfaatkan data unggahan publik pengguna Uni Eropa tanpa izin yang sah, untuk melatih model AI mereka.

Kalau tuduhan ini terbukti, X bisa terkena sanksi denda hingga 4 persen dari total pendapatan globalnya, sesuai aturan GDPR Uni Eropa. Ini tentu bukan jumlah kecil bagi perusahaan milik Elon Musk itu.

Investigasi ini juga semakin memperkuat ketegangan antara AS dan Uni Eropa, khususnya dalam hal perlindungan data dan etika pengembangan AI. Pemerintah AS termasuk Presiden Trump sebelumnya sudah beberapa kali menyindir sikap Eropa yang dianggap terlalu keras terhadap perusahaan-perusahaan teknologi asal Amerika.

Update Zenless Zone Zero 1.7: Season Pertama Ditutup dengan Cerita Menyentuh

Sementara dunia politik dan ekonomi bergolak, kabar bahagia datang dari dunia game. Hoyoverse mengumumkan update Zenless Zone Zero (ZZZ) versi 1.7 akan hadir pada 23 April 2025 dengan judul “Masa Lalu Terkubur Bersama Air Mata”.

Update ini menutup season pertama game ARPG tersebut dengan jalan cerita emosional yang menggali masa lalu karakter utama seperti Vivian dan Hugo. Para Proxies (sebutan untuk pemain ZZZ) akan dihadapkan dengan kebenaran lama yang selama ini tersembunyi di balik dunia kota New Eridu.

Tak cuma jalan cerita yang makin dalam, versi 1.7 juga memperkenalkan dua karakter baru dari fraksi Mockingbird: Vivian dan Hugo.

Vivian adalah agen Tier-S dengan elemen Ether – Anomaly, yang dikenal dengan gaya bertarung anggun menggunakan payung dan rapier. Ia bisa menyerang dari darat maupun udara, serta memperkuat serangan Anomaly dalam tim. Sedangkan Hugo, karakter baru lainnya, juga akan memperkaya strategi bermain dalam update kali ini.

Dengan penambahan ini, komunitas pemain ZZZ kembali antusias menyambut akhir season dan menantikan lanjutan petualangan di musim berikutnya.

Baca Juga: Rupiah Menguat ke Rp 16.787 Per Dollar AS, Pengecualian Tarif Trump Pemicunya

Kesimpulan: Dunia Teknologi Bergerak Cepat, dan Penuh Intrik

Dari kebijakan tarif Trump yang bikin industri teknologi AS sumringah, investigasi Eropa terhadap X yang bikin Elon Musk kembali dalam sorotan, hingga update terbaru game Zenless Zone Zero yang menyentuh hati—satu hal yang pasti: dunia teknologi terus bergerak cepat, penuh strategi, drama, dan inovasi.

Di tengah segala perubahan ini, publik dituntut untuk semakin waspada, kritis, dan juga siap menghadapi perkembangan teknologi yang makin kompleks. Siap atau tidak, teknologi akan terus memengaruhi hidup kita—dari harga gadget, privasi data, hingga hiburan yang kita nikmati setiap hari.